Lengkap dengan penyamarannya, Taehyung mengendarai mobilnya menuju lokasi yang sudah ditentukan. Sesekali ia melirik ke Seulgi yang duduk di kursi penumpang, di sebelahnya. Wanita itu tertidur pulas karena semalaman mendalami informasi tentang target beserta aktivitas rutinnya.
Taehyung menghela, entah bagaimana ... ia merasa misi kali ini tidak akan berjalan dengan mulus. Namun, ia segera menepis pikiran buruk itu. Setidaknya Taehyung akan berusaha semaksimal mungkin untuk membantu Seulgi dalam misi ini.
Kurang lebih sekitar setengah jam kemudian, Taehyung memberhentikan mobilnya di bahu jalan, sedikit jauh dari gedung yang dituju. Perlahan pria itu membangunkan Seulgi.
"Seul, bangun," ucapnya sembari menepuk pelan bahu Seulgi.
"Hmm ...."
"Kita sudah sampai."
Seulgi membuka mata dan meregangkan tubuhnya. "Sudah sampai?"
Taehyung mengangguk, matanya tertuju pada wanita yang masih mengumpulkan nyawanya itu.
"Itu gedung LIH Group, tapi kurasa ini bukan ide bagus jika kau mengeksekusi Do Kwangsoo di gedung itu." Taehyung mengungkapkan pemikirannya.
"Kenapa?"
"LIH Group itu perusahaan besar. Jika kau mengeksekusi target di sana, itu sama saja kau bunuh diri."
"Jadi di mana tempat yang menurutmu lebih baik?"
Taehyung berpikir sejenak. "Tempat tinggalnya? Di rumah Do Kwangsoo."
"Berarti kita menunggu sampai dia pulang, begitu maksudmu?"
"Iya, kita awasi saja dari sini pergerakan pria itu," ucap Taehyung memberi ide, "Aku akan masuk ke dalam dan memasang beberapa kamera tersembunyi, dengan menyamar sebagai teknisi listrik."
"Perlu kutemani?"
"Tidak perlu, posisimu 'kan masih kurang aman."
Benar, Seulgi lupa akan hal itu. Ia menghela, sekarang jam sembilan pagi dan kemungkinan besar ia akan menunggu di mobil sepanjang waktu hingga Do Kwangsoo pulang.
"Kapan kau akan masuk ke gedung itu? Memangnya peralatan untuk menyamar sebagai teknisi listrik ada?"
Dengan senyuman bangga Taehyung mengambil perkakas di kursi belakang serta seragam teknisi listrik, entah kapan ia menyiapkan semua itu.
"Aku Kim Taehyung, aku selalu tahu apa yang akan terjadi dan mempersiapkan semuanya dengan matang. Jangan remehkan aku."
Seulgi merotasikan bola matanya, ia menatap Taehyung yang mulai menyombongkan diri. "Ya, kau Kim Taehyung, orang yang sebelumnya hampir mengacaukan misi dengan target Seo Wooram dan tindakan bodohmu itu hampir membuat kita celaka. Kuharap kau tidak lupa fakta itu, Tuan Kim."
"Ya ... ya ... tapi sekarang lihat, kita masih bebas 'kan? Lagi pula, walaupun terkadang aku pengacau, pasti akan selalu ada orang yang menyelesaikan kekacauan yang kubuat, seperti wanita cantik di sampingku ini," ucap Taehyung sambil mengedipkan matanya ke Seulgi.
"Hahaha, terima kasih banyak pujiannya," balas Seulgi sarkas.
"Sayangnya, walaupun cantik, tapi kau sangat galak, Seul ... sumpah."
"Harusnya 'kan memang begitu. Kalau cantik tapi genit, itu murahan."
Taehyung terkekeh mendengar balasan Seulgi. Setiap ucapan yang keluar dari wanita itu selalu benar. Ya, mungkin yang orang-orang katakan tentang perempuan selalu benar, memang benar adanya.
"Oke, aku mau ganti baju dulu di kursi belakang, jangan mengintip!"
Taehyung keluar dari mobil dan masuk lagi di kursi penumpang di belakang. Ia melepas penyamaran yang ia pakai sebelumnya, dan ganti baju dengan seragam teknisi listrik. Ia juga memakai masker dan kacamata sebagai pendukung penyamaran, tak lupa ia mengalungkan ID Card dengan nama palsu.
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGLET - KSG [M] ✔️
Fanfiction|| AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT || Eaglet, wanita berdarah dingin yang memiliki prinsip "No Mercy for Bastards", menjadikan pistol dan pisau lipat sebagai senjata andalannya. Orang-orang seringkali tertipu akan parasnya yang cantik. Sepertinya merek...