"Sial ...."
Drrt! Drrt!
Sebuah pesan masuk ke ponsel Seulgi, suasana hatinya semakin buruk setelah mengetahui siapa sang pengirim pesan. Ia sudah tahu maksud dari sang pengirim pesan menghubunginya.
Jimin :
Lebih baik serahkan dirimu sekarang, jika kau tidak ingin hukumanmu semakin berat.Seulgi :
Apa maksudmu?Jimin :
Aku yakin kau sudah melihat beritanya, tidak ada gunanya kau mengelak.Tidak ada balasan lagi dari Seulgi karena ia langsung memblokir kontak Jimin. Dalam lubuk hatinya, Seulgi sakit hati dengan ini. Ya, mungkin ia beberapa kali mengelak sebelumnya, tapi pada akhirnya Seulgi mengakui bahwa memang ada secercah perasaan cinta dalam hati untuk Jimin. Namun, setelah apa yang terjadi pada saat ini, kemungkinan mereka bersama sangatlah kecil, bahkan mustahil.
Tak lama kemudian, Yoongi datang menghampiri Seulgi sambil mengulurkan tangan meminta sesuatu. "Mana ponselmu?"
"Untuk apa?"
"Berikan saja, akan kuganti dengan yang baru."
Seulgi memberikan ponselnya pada Yoongi, tapi setelahnya Yoongi justru membanting benda pipih tersebut ke lantai hingga hancur.
"APA YANG KAU LAKUKAN?!"
Yoongi menatap Seulgi dengan tenang, lalu berkata, "Jimin tadi mengirim pesan padamu, 'kan? Dan kau membalasnya? Tidakkah kau sadar itu sama saja bunuh diri? Dia bisa melacak keberadaan kita dari nomormu!"
Seulgi tertegun, ucapan pria berkulit pucat itu benar adanya. Seulgi merutuki dirinya yang berbuat sesuatu tanpa memikirkan konsekuensinya.
"Kurasa dia sudah melacak kita, lalu apa yang harus kita lakukan?"
Dalam ruang bawah tanah, tempat mereka bersembunyi itu terdapat mobil lain yang ternyata sudah disiapkan oleh klien untuk mereka.
"Kita akan pergi dari sini menggunakan mobil itu, sekarang bersiaplah. Kita akan berangkat sebentar lagi."
"Pergi ke mana?" tanya Seulgi, karena memang mereka tidak memiliki tempat lain untuk bersembunyi.
"Ke mana pun, kita lihat saja nanti."
Mungkin ini akan menjadi pelarian panjang mereka sebab sekarang mereka sudah masuk dalam daftar pencarian orang, dan semua orang pasti akan mengenali mereka jika tidak bersembunyi.
Sekitar setengah jam kemudian, keempat orang tersebut memasuki mobil yang sudah disiapkan. Mereka juga mengenakan penyamaran yang berbeda, terlebih di bagian wajah.
"Sudah siap?" tanya Yoongi menoleh pada semua rekannya, dan dibalas anggukan.
Yoongi menyalakan mesin mobil yang tak lain adalah mobil ambulans. Entah apa tujuan klien menyiapkan mobil ambulans dan bukan mobil yang lain untuk mereka pakai.
Setelah memanaskan mesin, Yoongi menginjak pedal gas dan melajukan mobil keluar dari ruang bawah tanah melalui pintu garasi. Dan perjalanan pelarian mereka dari kejaran polisi dimulai.
︻デ══一 •• ︻デ══一
"Aku sudah melihat berita, dan suamiku ingin kau segera menangkap mereka," ucap seorang wanita yang tiba-tiba masuk ke dalam ruangan Jimin. Wanita yang pernah ia singgung bersama Jungkook dan Sooyoung beberapa waktu lalu.
"Tenang saja, Bu Cha Myunghee. Kami sudah mendapatkan apa yang kami butuhkan, kami juga sudah melacak mereka dan mengerahkan pasukan untuk mengejar mereka. Anda tidak perlu khawatir."
Kehadiran Cha Myunghee dalam kantornya membuat Jimin sedikit terheran, apa yang dilakukan wanita itu? Apakah dia datang hanya untuk menyuruh kami bergerak cepat? Tapi bukankah dia tidak memiliki ranah dalam memerintah mereka, walaupun dia istri dari kepala kepolisian Seoul?
"Bagus, aku tidak ingin warga semakin resah karena para pembunuh itu berkeliaran."
Jimin hanya mengangguk untuk menghormati istri dari atasannya tersebut. Dalam hatinya masih bingung dengan alasan Cha Myunghee tiba-tiba menampakkan diri, padahal sebelumnya wanita itu tidak pernah datang ke kantor Kepolisian Seoul selain pada hari besar kepolisian.
"Benar kata dia, Jim. Aku juga sudah siap mengerahkan orang-orangku untuk menangkap keempat berandalan itu," sahut Lee Ilhoon yang tiba-tiba datang.
Melihat Lee Ilhoon yang berdiri tepat di sebelah Cha Myunghee membuat Jimin kembali berpikir lagi, dua orang tersebut terlihat memang dekat. Terlebih cara pandang Lee Ilhoon pada wanita di sebelahnya. Ini membuat spekulasi Sooyoung tentang Lee Ilhoon dan Cha Myunghee menjalin hubungan gelap semakim kuat.
"Kau tidak perlu melakukan itu, Pak. Aku sudah mengerahkan anggotaku dari tim terbaik untuk menangkap mereka. Kau sudah cukup banyak membantu kami," jawab Jimin berusaha bersikap sopan, walaupun terkadang perasaan curiga pada dua orang di depan masih terselubung dalam hatinya.
"Baiklah jika itu maumu."
Lee Ilhoon pun pergi meninggalkan ruangan Jimin bersama Cha Myunghee. Senyuman yang terpancar di wajah mereka terlihat aneh dan mencurigakan, seolah ada sesuatu yang mereka sembunyikan yang pastinya berkaitan dengan kasus ini.
Jimin menghela dan bersandar pada kursinya. Kemudian ia menoleh ke Sooyoung yang ternyata ada di ruangan tersebut.
"Bagaimana? Mereka masih bisa terlacak, 'kan?"
Sooyoung menggeleng pelan dan menghela. "Terakhir kali ponselnya menyala di sebuah tempat yang agak jauh dari kota. Seperti di pinggir hutan."
"Pinggir hutan?"
Jimin menghampiri Sooyoung dan menatap layar komputer yang menunjukkan peta lokasi. Ia melihat riwayat lokasi dari nomor ponsel Seulgi, dan terakhir kali Seulgi aktif di tempat yang sudah dijelaskan oleh Sooyoung tadi.
"Tetap saja kerahkan beberapa anggota pergi ke sana, mungkin di tempat itu ada beberapa petunjuk yang dapat membantu kita."
"Baiklah."
"Bagus."
Tiba-tiba Jimin ingin bertanya tentang spekulasi yang ia pikirkan tadi pada Sooyoung. Karena wanita itu yang awalnya berpikiran bahwa Lee Ilhoon dan Cha Myunghee, mungkin saja Sooyoung mengetahui sesuatu.
"Hei, kau tadi mendengar percakapanku dengan Lee Ilhoon dan Cha Myunghee, 'kan?"
Sooyoung mengangguk. "Kenapa?"
"Soal kecurigaanmu pada mereka, apakah itu memang benar adanya?"
"Tentang selingkuh?"
"Iya."
"Entahlah, itu hanya spekulasiku saja. Kenapa?"
"Tidak apa, aku hanya ... penasaran. Gerak-gerik mereka tampak aneh tadi. Terlebih Cha Myunghee yang tiba-tiba datang tanpa suaminya dan hanya datang untuk mendesakku."
"Jika kau memang ingin mencari tahu tentang perselingkuhan mereka, kau cari saja sendiri. Aku sedang sibuk."
«○●○»
To be continued ....
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGLET - KSG [M] ✔️
Fanfiction|| AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT || Eaglet, wanita berdarah dingin yang memiliki prinsip "No Mercy for Bastards", menjadikan pistol dan pisau lipat sebagai senjata andalannya. Orang-orang seringkali tertipu akan parasnya yang cantik. Sepertinya merek...