Warning-!!
CERITA INI MENGANDUNG UNSUR KEKERASANApa pun yang ada di cerita ini, baik nama, tempat, organisasi, kejadian, dan sebagainya hanyalah fiksi belaka.
Dan cerita ini disertakan dalam Writing Project yang diadakan oleh EWAcademy
━━━━━━━━━━━━━━━━
Derap langkah menggema ke seluruh penjuru ruangan, terdengar sangat menakutkan. Karena mereka yang mendengarnya tahu bahwa pemilik derap langkah tersebut adalah seseorang yang sangat berbahaya. Seseorang yang bisa melenyapkan nyawa dalam sekejap tanpa ampun, layaknya orang psikopat dengan level kesadisan tingkat dewa.
"Aku tahu kau ada di sini, Moon Seojun," ucap seorang wanita berpakaian serba hitam, lengkap dengan masker dan kacamata hitam bermerek yang bertengger di wajahnya. Orang-orang sering menyebutnya sebagai si anak elang, Eaglet.
"Keluarlah!" teriaknya sebab orang yang bernama Moon Seojun itu tak kunjung menampakkan diri.
Dengan rasa takut, Seojun terpaksa keluar dari persembunyian bersama kekasihnya, Yeorin.
Eaglet tersenyum miring kala targetnya muncul di hadapannya dengan wajah ketakutan. Tampaknya ini akan menyenangkan, pikirnya.
"A-Ampun ...," lirih Seojun sambil mengangkat kedua tangan.
"Kumohon jangan bunuh dia," sambung Yeorin.
Eaglet memainkan senjata api kesayangannya buatan Israel, yaitu Desert Eagle Mark XIX Pistol. Sebuah pistol yang dapat memuat amunisi sebanyak tujuh butir dengan kekuatan mematikan. Tembakannya dapat membuat seseorang langsung terkapar tak bernyawa dalam sekejap.
"Asal kau tahu, Lim Yeorin. Pacarmu itu seorang bandar narkoba dan penipu ulung. Sudah waktunya dia mendapatkan hukuman yang setimpal," jelas Eaglet dengan nada dingin, dan pistol mematikan itu masih setia bermain di tangannya.
"Dan jangan lupa kalau dia adalah predator mesum yang selalu memangsa gadis desa untuk memuaskan hasrat bejatnya!" sambungnya.
Yeorin sangat terkejut. Apakah benar yang dikatakan oleh Eaglet? Seburuk itukah Seojun di belakangnya?
"Itu tidak benar! Jangan dengarkan iblis itu, Yeorin!" Seojun berusaha meyakinkan kekasihnya bahwa hal itu tidak benar, tapi Yeorin tidak bisa dibohongi, dia tahu betul gelagat Seojun kalau sedang berbohong.
Eaglet mengangkat sebelah sudut bibirnya. Dia senang melihat dua sejoli itu mendekati detik-detik pertengkaran.
"Kaulah yang iblis, brengsek!" teriak Yeorin.
"Kau percaya dia?!"
"Tentu saja! Aku tahu kau berbohong!"
"Sudahlah, Seojun. Tidak ada gunanya kau berbicara lagi," ucap Eaglet mengisi pistol dengan amunisi.
Wajah Seojun langsung memucat.
Oh God!
"Let's go to hell, baby."
DORR!
Darah muncrat ke wajah Yeorin. Sebuah peluru berhasil menembus kepala Seojun dan membuat pria itu tewas seketika, darah terus bercucuran dari dahinya yang berlubang.
Tentu saja Yeorin syok, melihat kekasihnya tewas di hadapan dengan cara yang mengenaskan. Suatu tragedi yang menyakitkan, tapi dia juga merasa beruntung karena telah bebas dari pria tersebut.
"Mission completed, Irene," kata Eaglet sambil menekan benda kecil di telinganya.
"Bagus! Sekarang cepat pulang dan bersihkan dirimu, lalu istirahatlah. Besok ada pekerjaan baru untukmu," jawab seseorang yang terdengar di earpiece yang digunakan Eaglet.
"Lalu apa yang harus kulakukan pada mayat si brengsek ini?"
"Tidak ada waktu untuk membereskannya, tim polisi dalam perjalanan menuju lokasimu, kau harus pergi dari sana sekarang."
"Baiklah."
Eaglet pun menatap Yeorin yang terlihat masih syok dan ketakutan. Dia tersenyum kepada gadis itu, walaupun dia yakin Yeorin tidak bisa melihat senyumnya karena terhalang masker.
"Tenanglah, aku tidak akan membunuhmu. Aku hanya akan menghabisi orang-orang bersifat busuk," ucap Eaglet dengan nada tenang.
Yeorin hanya terdiam, kejadian barusan benar-benar membuatnya kaku.
"Pergilah, jangan ceritakan soal ini kepada orang lain apalagi tentang diriku. Jika kau melakukannya, akan kupastikan kau hidup dengan tidak tenang, Yeorin."
«○●○»
To be continued ....
KAMU SEDANG MEMBACA
EAGLET - KSG [M] ✔️
Fanfiction|| AKAN DIREVISI SETELAH TAMAT || Eaglet, wanita berdarah dingin yang memiliki prinsip "No Mercy for Bastards", menjadikan pistol dan pisau lipat sebagai senjata andalannya. Orang-orang seringkali tertipu akan parasnya yang cantik. Sepertinya merek...