[E] 3.3 : WHOSE SIDE?

29 14 0
                                    

"Lee Ilhoon dan Cha Myunghee."

Tanpa Seulgi sadari, seseorang mengawasi dari balik kaca ruang interogasi. Orang itu menatap Seulgi dengan tajam dan penuh rasa benci.

"Aku sudah mengawasimu sejak lama, takkan kubiarkan kau menghancurkan kehidupanku! Tidak akan!"

︻デ══一 •• ︻デ══一

"Jungkook! Sudah mencari apa yangg kuminta semalam?"

Jungkook mengangguk. Dibukanya sebuah kotak yang cukup berdebu, Jungkook menunjukkan berkas dokumen yang tempo lalu ia lihat bersama Sooyoung di ruang dokumentasi.

"Aku sempat membaca ini, dokumen penyelidikan detektif yang meninggal belasan tahun yang lalu. Yang ada sangkut pautnya dengan kasus perdagangan manusia," ucap Jungkook, "Namun, di sini tidak ada nama tersangka dalam kasus ini. Hanya ada nama satu reporter."

"Siapa?"

"Reporter Shin Nami, tapi dia sudah lama hilang. Entah masih hidup atau tidak."

Jungkook menatap Jimin dengan sedikit ragu. "Jika yang dikatakan Seulgi memang benar, apakah kita akan menangkap Lee Ilhoon dan Cha Myunghee? Dan ... membebaskan Seulgi karena tindakannya termasuk membantu kepolisian?"

"Tidak. Apa yang dilakukan Seulgi tetap salah. Dia pembunuh bayaran, tidak hanya keempat korban ini yang dia bunuh. Pasti sudah banyak orang yang dia habisi."

Ucapan Jimin memang benar. Walau pun niatan Seulgi hanya untuk menghabisi para orang jahat, tapi tetap saja perbuatannya salah dan main hakim sendiri. Bisa saja ia membawa para orang jahat itu ke polisi untuk diadili secara hukum.

"Sudahlah, lebih baik sekarang kita cari tersangka yang lainnya agar mereka segera diadili di persidangan."

Jimin berjalan melalui Jungkook, pergi ke mesin minuman yang ada di lobi kantor. Hampir seminggu semenjak penangkapan Seulgi di kota kecil di Korea Selatan, pihak kepolisian masih belum menemukan rekan Seulgi yang lainnya. Mereka masih buron dan tim yang Jimin kerahkan sudah mencari mereka ke seluruh kota.

Sembari meminum kola yang barusan ia beli, sebuah memori terlintas di benak Jimin. Memori mengenai Seulgi yang mengatakan keluarganya dibunuh dan pelakunya belum tertangkap hingga saat ini. Ternyata ada cukup banyak kasus di kepolisian yang belum terpecahkan. Jimin menjadi sedikit merasa iba terhadap wanita itu, nasibnya sungguh malang.

Ketika menikmati kolanya, tiba-tiba Jimin mendapatkan pesan dari Sooyoung, akhirnya wanita itu menampakkan diri setelah berhari-hari menghilang tanpa kabar.

Sooyoung :
Jim, kita berada di pihak yang salah.
Bebaskan Seulgi dan pergilah bersamanya.
Jika kau bersikeras menahan Seulgi, maka kau sama saja membiarkan orang jahat berkuasa.

Jimin :
Apa maksudmu memberitahuku ini?
Siapa orang yang kau maksud?

Sooyoung :
Lee Ilhoon dan Cha Myunghee. Obrolan kita tentang mereka yang berselingkuh, itu memang benar.
Mereka memang dalang dari kasus perdagangan manusia, perempuan dan anak, tapi kasusnya terhenti karena detektif penyidiknya meninggal dan juga karena uang suap pada media dan kepolisian.
Lee Ilhoon berencana untuk mencalonkan diri sebagai walikota Seoul, kita tidak bisa membiarkan dia berkuasa.
Maka dari itu besok, pergilah bersama Seulgi. Bawa dia kabur, aku akan mengirimkan mobil untuk menjemputmu besok pagi.

Jimin masih mencerna semua pesan yang dikirim oleh wanita bermarga Park tersebut. Membawa Seulgi kabur? Bukankah itu termasuk pelanggaran? Terlebih dia seorang detektif. Jimin tidak yakin dengan permintaan Sooyoung padanya, ini terdengar cukup ... berbahaya.

Masyarakat sudah mengetahui tentang kasus Seulgi, ia tidak bisa begitu saja membawa Seulgi kabur karena hal itu pastinya akan membuat publik marah dan mencoreng nama baik kepolisian.

Sooyoung :
Percayalah padaku, Jim. Ini yang terbaik, aku sudah memiliki rencana.
Ikuti saja apa kataku, aku yakin setelah kau mengetahui semuanya kau pasti berpihak pada Seulgi.

Jimin :
Kalau begitu jelaskan sekarang
Agar aku paham.

Sooyoung :
Tunggu saja besok, akan kuceritakan semua saat kita bertemu. Pokoknya ikuti saja apa perintahku.

Saat Jimin masih sibuk menatap layar ponselnya, tiba-tiba Jungkook datang dengan tergesa. "Kau dapat pesan dari Sooyoung, Jim?"

"Iya, kau juga?"

Jungkook mengangguk. "Ini cukup aneh, tapi ... entah kenapa aku merasa seperti harus mengikuti perintah Sooyoung."

"Aku bingung, kenapa tiba-tiba Sooyoung memihak Seulgi?"

"Semua korban yang Seulgi bunuh itu termasuk DPO dari kasus-kasus yang terbengkalai, dan kebanyakan kasus tersebut termasuk kejahatan berat, Jim. Bukankah secara tidak langsung dia meringankan pekerjaan kepolisian, walau pun caranya salah?"

Jimin menghela sembari mengusap wajahnya dengan kasar. "Jadi kita harus bagaimana? Mengikuti apa perkataan Sooyoung atau tetap menahan Seulgi di sini?"

"Karena aku bekerja dengan kata hati, kita ikuti saja perkataan Sooyoung. Aku memiliki firasat buruk dengan Lee Ilhoon, kau juga tidak menyukai pak tua itu, 'kan?"

Ya, Jimin memang tidak menyukai Lee Ilhoon. Namun, ia masih ragu dengan apa yang harus ia lakukan besok. Bagaimana jika ternyata Sooyoung salah?

Buk!

Seseorang menepuk bahu Jimin, membuat pria itu terkejut. Ia membalikkan badan dan menatap orang yang membuat jantungnya berdegup kencang.

"Semua bukti tentang perbuatan Seulgi sudah terkumpul, 'kan?"

"Iya."

"Well, aku sudah jadwalkan sidang perdana Seulgi besok. Kita tidak bisa menunda dengan menunggu rekannya yang lain ditangkap, terlalu lama."

Jungkook menatap lawan bicara Jimin dengan tatapan aneh dan tidak suka. Orang itu bukan termasuk bagian dari kepolisian, tapi gayanya seolah dia yang berkuasa di sini dan mengatur segalanya walaupun dia memang memiliki power untuk hal semacam ini.

"Oh, kau sudah mengurus semuanya?"

Lee Ilhoon mengangguk, senyuman lebar terpatri di wajahnya. "Tentu, aku 'kan sudah pernah bilang bahwa aku akan melakukan apa pun untuk mengadili pembunuh para sahabatku. Aku tidak akan mengampuni wanita jalang sialan itu.

Sembari memicingkan matanya, Jungkook merasa aneh dengan sikap pria yang tak lain adalah CEO dari LIH Group.

Kau menginginkan keadilan untuk para sahabatmu, tapi wajahmu terlihat seperti sedang memenangkan lotre. Aneh sekali, batinnya.

"Jam berapa sidangnya?"

"Jam 10 pagi, di sana nanti akan ada banyak wartawan dan media yang meliput. Kau akan terkenal karena berhasil menangkap wanita sialan, itu, Detektif Park."

Helaan panjang keluar dari mulut Jimin, ucapan Lee Ilhoon sama sekali tidak membuatnya terkesan. Perasaannya masih bimbang, antara menuruti perintah Sooyoung atau tidak.

Masih dengan senyuman yang sama, Lee Ilhoon merangkul Jimin hingga membuat pria berbibir tebal itu sedikit risih. "Tenang saja, Detektif Park ... aku akan membuat wanita jalang sialan itu dihukum dengan hukuman tertinggi di Korea Selatan!"

«○●○»

To be continued ....

EAGLET - KSG [M] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang