CHAPTER 13

181 23 5
                                    

Hari ini adalah pertemuan keduanya dengan Huo Dofu, tapi sebenarnya sesi pertama dalam misi melacak pembunuh berantai. Tim yang dipimpin oleh Jiang Han dalam kasus ini terhambat oleh sulitnya mengumpulkan bukti. Dalam menghadapi penjahat licik itu, Xiao Hua tidak segan berbuat licik juga. Mempersiapkan dirinya untuk yang terburuk, dia tiba di penjara dengan file kasus dan bukti yang ingin dia serahkan kepada Huo Dofu sehingga dia bisa melakukan pengamatan terperinci.

Xiao Hua meninggalkan Hei Yanjing yang bersikeras menunggunya dalam taksi. Dia harus berjalan melalui lorong panjang sekali lagi dan menghadapi narapidana lain yang menatapnya seperti sekawanan serigala. Beberapa dari mereka bahkan memberikan komentar dan gerak tubuh yang vulgar.  Mereka membuatnya jijik tetapi tidak ada dari mereka yang membuatnya takut sedikit pun. Satu-satunya yang bisa membuatnya takut dan cemas hanyalah Huo Dofu sendiri.

Kembali ke dalam ruangan, mereka duduk tegak berhadapan dipisahkan oleh kaca tebal. Huo Dofu menatap lekat Xiao Hua dengan kilatan aneh di matanya.

"Siang, Dokter!"

"Selamat siang, Detektif," dia menyapanya. "Begitu kau masuk, udara di sekitar dipenuhi dengan parfum yang segar. Itu salah satu alasan daya tarikmu selain rambut hitam, mata indah dan kulit yang sehat."

Xiao Hua menelan liur. "Yah, kau benar-benar memiliki indra yang sangat tajam. Ngomong-ngomong, aku harap kamu tidur nyenyak kemarin malam," Xiao Hua mencoba bersikap santai dan tidak terpengaruh oleh gerak-gerik dan suara Huo Dofu yang menghipnotis.

"Oh ya, tentu saja. Tapi aku tahu kau tidak akan tidur dengan nyenyak. Aku yakin aku menghantuimu dalam mimpimu," dia mengangkat alisnya, menampilkan seringai keji.

Xiao Hua hampir akan menyangkal hal itu tapi mengurungkan niatnya. Dia tidak kemari untuk bicara hal-hal omong kosong.

"Kau membawa makanan dan minuman favoritku?" tanya Huo Dofu.

Astaga! Kekacauan di restoran membuat Xiao Hua melupakan hal penting itu. Padahal dia sudah menyetujuinya.

"Tidak. Aku ... aku minta maaf tentang itu. Sebenarnya hari ini cukup buruk bagiku."

"Kau melanggar kesepakatan."

Xiao Hua kehilangan kata-kata untuk membuat alasan. Hanya terpikir untuk memperbaiki. "Aku akan membawa sesuatu untukmu setelah ini. Aku pasti kembali."

Lagi pula ada Hei Yanjing yang bersedia mengantarnya ke mana saja, pikirnya.

"Kurasa aku sudah memberitahumu, aku benci pembohong."

"Aku tidak bohong. Aku bersumpah," tukas Xiao Hua, semakin gelisah hingga ia harus melonggarkan kerah kemejanya.

"Aku hanya lupa. Tolong maafkan aku. Ini yang terakhir. Aku tak akan melanggar kata-kataku lagi. Dan ya, aku juga masih belum tahu jenis makanan dan  minuman apa yang kau inginkan."

"Kau tidak tahu atau pura-pura tidak tahu." Tatapan Huo Dofu begitu dalam dan tajam sehingga Xiao Hua merasa bahwa dia adalah makanan dan psikopat itu siap untuk menelannya.

"Uh, ya ... seharusnya aku tahu. Beberapa informasi tersebar di dunia maya. Banyak forum sinting yang seolah mengidolakanmu."

Hup Dofu tertawa kecil dengan sedikit desisan.

"Pertemuan berikutnya, aku ingin kau mengatur agar kita bisa bicara dalam satu ruangan tertutup. Jadi, kita bisa diskusi sambil minum kopi."

Setetes keringat mengalir di punggung Xiao Hua. Berada dalam satu ruangan tertutup bersama pria berbahaya ini sama sekali bukan ide bagus. Kekhawatirannya sebenarnya agak berlebihan. Setiap ruangan dipasang kamera pengawas. Tidak ada yang bisa dilakukan pria ini tanpa ketahuan para penjaga. Baiklah. Dia akan menyimpan kekhawatirannya sementara.

𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐑𝐀𝐒𝐄𝐑 (𝐇𝐄𝐈𝐇𝐔𝐀) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang