Melalui jendela dapur, Xiao Hua menatap ke arah jalan dengan pandangan gelap. Melintasi dahan-dahan pohon, ia dapat melihat bangunan lain di kawasan Xishan. Barisan jendela apartemen dan atap-atap rumah. Wilayah ini bisa dikatakan menengah ke bawah, jauh dari pusat kota. Tempat yang sesuai untuk melarikan diri dan mundur dari hiruk pikuk yang melelahkan. Mungkin Hei Yanjing sengaja mencari lokasi tersembunyi yang akan dia datangi di kala genting.
Hatinya dipenuhi kelegaan karena Hei Yanjing telah siuman dan kembali ke sifat normalnya. Xiao Hua memikirkan kondisinya yang masih rentan, memutuskan untuk tidak membagi kegelisahan dan gejala-gejala awal gangguan panik yang dia alami selama dua puluh jam terakhir.
Apakah ilusi yang diciptakan Huo Dofu sehebat itu hingga masih menghantui meskipun pria itu telah mati? Xiao Hua merenung dengan murung, berjalan ke meja dapur mengambil sebungkus rokok dan pemantik, kemudian menyalakannya.
Jadi, oke. Dia mulai mengalami halusinasi lagi. Sekarang bagaimana mengatasinya? Dia menyeret dan menghembuskan asap rokok sambil mendesah, mengibaskan tangan untuk mengusirnya. Menduga-duga apakah Hei Yanjing bisa menghapus ilusi dalam kepalanya secara tuntas. Tapi ... apakah pria itu akan baik-baik saja? Hei Yanjing mungkin pria hebat tapi saat ini ia tengah dalam kondisi rentan. Mungkin Xiao Hua harus menunggu.
Dia membuat secangkir teh lagi untuk dirinya sendiri, lalu membuka set lemari dapur, mengambil dua bungkus ramen instan. Tadi siang dia telah menyamar dengan cukup meyakinkan dan berhasil pergi ke supermarket terdekat tanpa ada yang mengenalinya. Xiao Hua sadar situasinya. Dia dan Hei Yanjing mungkin harus bertahan beberapa lama lagi di flat tua ini, jadi ia harus menimbun makanan dan minuman.
Ada beberapa potong daging kemasan dan sayuran di tas belanja. Dia mengeluarkannya, siap memasak sesuatu yang layak dimakan. Sesekali ia meletakkan rokok di asbak, sementara pikirannya terus berputar seperti asap rokok yang membentuk lingkaran di depan wajahnya.
Xiao Hua belum mengaktifkan ponsel, sementara milik Hei Yanjing kehabisan daya dan ia sengaja tidak menghidupkannya untuk menghindari beberapa pihak yang mungkin melacak posisi mereka. Namun Xiao Hua tidak bisa terus sembunyi seperti sekarang. Dia harus menghubungi Jiang Han lewat telepon umum. Dia akan melakukannya lain waktu, saat ini ia harus menyiapkan makan malam untuknya dan pria gombal di dalam sana.
Xiao Hua menyandarkan pinggang di meja dapur sementara menunggu air dalam panci mendidih. Menghisap rokok lagi sebelum meletakkannya di asbak. Aroma masakan berbaur asap rokok menggantung kuat di dapur beratap rendah. Bersamaan dengan kesibukan kecilnya, Xiao Hua mulai merasakan firasat itu. Tangannya yang menata masakan di mangkuk tiba-tiba berhenti saat kehadiran yang tak terlihat merayapi tengkuk dan punggungnya. Ada hawa dingin yang ganjil di dalam dapur yang seharusnya hangat.
Ini tidak nyata. Hanya permainan pikiran, halusinasi. Abaikan semuanya dan jangan biarkan dirimu dimanipulasi ilusi pria jahat itu. Benaknya memperingatkan berulang kali hingga Xiao Hua berhasil menyelesaikan pekerjaannya. Dia mengintip ke meja kayu bundar di ruang makan yang menyatu dengan ruang tamu, melihat sosok pria duduk di salah satu kursi membelakanginya.
Sepertinya pria gombal itu sudah sangat lapar, dia membatin sambil tersenyum sekilas. Berbalik ke meja dapur, siap memindahkan dua mangkuk ke atas nampan. Lagi-lagi gerakannya terhenti seiring secercah kesadaran menghantuinya. Postur pria itu tidak seperti Hei Yanjing, nalurinya berkata, membisikkan informasi yang sangat ingin dia pungkiri. Tapi tak ada orang lain lagi di rumah ini selain mereka berdua. Tidak mungkin...
Xiao Hua memalingkan wajahnya yang tegang, bergeser untuk melihat lebih jelas siapa orangnya yang duduk di meja makan. Tak ada siapa pun di sana.
Demi Tuhan, ia melihatnya dengan jelas beberapa detik yang lalu. Sosok itu terlalu nyata untuk disebut ilusi. Apakah dia...?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐑𝐀𝐒𝐄𝐑 (𝐇𝐄𝐈𝐇𝐔𝐀)
Fanfiction[🏆 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #8 𝐑𝐞𝐛𝐨𝐫𝐧] [🏆 𝐅𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞𝐝 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #8 ] '𝐘𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐞𝐫𝐚𝐬𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐭 𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐦𝐞. 𝐘𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐞𝐫𝐚𝐬𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐞𝐦𝐨...