The Eraser?
Xiao Hua menatap ke sana kemari antara Hei Yanjing dan Huo Dofu. Tidak siap akan kejutan lain di sepanjang hari yang sial ini.
"Apa yang kau katakan?" tanyanya pada Huo Dofu.
Seringai geli membalas pertanyaannya, membuat Xiao Hua serasa jadi orang bodoh untuk sesaat. Kedua pria ini sepertinya telah saling kenal satu sama lain, dan ia sama sekali tidak memiliki gambaran tentang itu. Petunjuk yang berkali-kali disampaikan Huo Dofu padanya tidak menyerap dengan baik dalam pikiran yang bergulung seperti benang kusut. Terlalu banyak tikungan dalam kasus yang dia selidiki ditambah ilusi yang diciptakan Huo Dofu menurunkan ketajaman pikirannya dengan ekstrim.
"Seseorang yang berbahaya berkeliaran di dekatmu. Aku sudah mengatakannya padamu, Detektif. Kenaifanmu sama sekali tidak kuharapkan." Huo Dofu terkekeh sekilas, lantas menatap tajam si pria hitam. Dia mencoba untuk berdiri dengan berpegangan pada sisi mobil. Petugas polisi seketika menghunuskan senjata api. Bahkan ada dari mereka yang mengarahkan pistol pada Hei Yanjing yang segera diperingatkan oleh Xiao Hua.
"Jangan tembak! Dia temanku," katanya tegas.
"Dia juga temanku, Detektif," sela Huo Dofu, tersenyum sinis.
Di hadapannya, Hei Yanjing berdiri tegak, sama-sama melemparkan senyum sinis. Tangan yang memegang senjata terayun di sisi tubuhnya.
"Apa kabar, teman lama?" sapanya dengan nada mengejek.
"Sungguh sambutan yang sangat jahat. Kau menembakku di reuni yang mengesankan ini." Sambil menekan tangan yang mengucurkan darah, Huo Dofu berjuang mempertahankan kakinya agar tidak goyah.
"Kau mencoba menculik teman baikku." Hei Yanjing kini menghampiri Xiao Hua dan membantunya berdiri.
"Kau tidak apa-apa?"
Xiao Hua menatap wajah itu dengan ekspresi yang sulit dibaca. Terkejut, takjub, sedikit kegembiraan dan rasa cemas.
"Kau datang tepat waktu, Hei Ye." Setelah hari-hari berlalu tanpa pertemuan dengan Hei Yanjing, terasa aneh bagi Xiao Hua menyapa pria misterius itu lagi.
Ralat, dia tidak lagi misterius, pikirnya.
Dia The Eraser yang berbahaya. Semuanya sudah jelas, terang benderang seperti matahari di tengah hari. Kebenaran yang tak pernah diketahuinya selama ini dan menjadikan dirinya seperti seorang pria polos yang menyedihkan.
"Kalian sebaiknya mundur! Kami akan menangkap kembali tahanan itu!" Salah seorang petugas polisi mengintrupsi momen mereka.
Hei Yanjing dan Xiao Hua menepi bersama-sama, tapi meski begitu, Hei Yanjing tetap waspada. Dia merasa bahwa Huo Dofu tidak akan menyerah semudah itu. Diam-diam, genggamannya pada pistol kian menegangkan. Dan benar saja...
"Aku tidak akan membiarkan kau mengacaukan rencanaku!" Menyambar pistol yang tergeletak di dekat roda ban mobil, Huo Dofu mengarahkannya pada Hei Yanjing,
"Sayang sekali, The Eraser! Walaupun kita teman lama, kau harus mati di tanganku!""Jatuhkan senjata!" seru petugas polisi.
Tidak menggubris peringatan itu, Huo Dofu menarik pelatuk hampir seketika.
"Hei Ye! Awas!"
Bersamaan teriakan Xiao Hua, si pria hitam mendorong bahunya lantas melemparkan diri ke sisi lain dalam upaya menghindari tembakan. Peluru melesat ke udara kosong, melahirkan geraman frustasi dari Huo Dofu.
Kemudian petugas polisi yang ada di sana melepaskan tembakan peringatan, lalu menembakkan satu peluru yang menembus bahu Huo Dofu. Pekik kesakitan menembus langit, dan pistol kosong itu kini terlempar dari tangannya. Dalam jarak tiga meter, Hei Yanjing melompat gesit, melepaskan tembakan balasan yang sudah pasti mengenai sasaran. Kali ini tubuh Huo Dofu terjerembab mengalirkan darah dari dua luka tembak di tubuhnya. Bahkan dalam keadaan sekarat, Huo Dofu masih mengeluarkan kekehan menakutkan, matanya penuh kepuasan menatap pada Hei Yanjing.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐑𝐀𝐒𝐄𝐑 (𝐇𝐄𝐈𝐇𝐔𝐀)
Fanfiction[🏆 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐥𝐢𝐬𝐭 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #8 𝐑𝐞𝐛𝐨𝐫𝐧] [🏆 𝐅𝐞𝐚𝐭𝐮𝐫𝐞𝐝 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 𝐖𝐈𝐀 𝐩𝐞𝐫𝐢𝐨𝐝𝐞 #8 ] '𝐘𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐞𝐫𝐚𝐬𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐦𝐢𝐧𝐚𝐥 𝐛𝐮𝐭 𝐧𝐨𝐭 𝐭𝐡𝐞 𝐜𝐫𝐢𝐦𝐞. 𝐘𝐨𝐮 𝐜𝐚𝐧 𝐞𝐫𝐚𝐬𝐞 𝐭𝐡𝐞 𝐦𝐞𝐦𝐨...