CHAPTER 18

258 27 9
                                    

Pria yang diduga sebagai kaki tangan itu bernama Sang Nan. Berusia tiga puluh lima dengan tubuh tegap setinggi 6 kaki. Sesuai dengan prediksi Xiao Hua. Dia bekerja di wisma Heaven sebagai pembantu utama Profesor Lima. Kini pria itu telah menjadi jasad membisu yang berada di ruang penyimpanan dalam salah satu peti es. Karena pria itu sudah tidak memiliki keluarga, kabarnya pihak Heaven mengklaim jasadnya setelah proses autopsi selesai.

Fakta itu membuat Jiang Han semakin yakin bahwa Sang Nan adalah kaki tangan. Ini menjelaskan mengapa selama hampir dua pekan terakhir tidak ada kasus penculikan dan juga penemuan mayat bergaun putih di padang ilalang. Itu karena pelaku penculikan sudah tewas.

Setelah memberikan rangkaian informasi penting pada Xiao Hua, Jiang Han bertekad menemui Pimpinan Wei dalam ruangannya pada pagi hari tak lama setelah ia tiba di markas. Dia membawa sketsa wajah yang diberikan Xiao Hua dengan sangat hati-hati bersama file lainnya dalam sebuah map.

"Selamat pagi, Pimpinan," Jiang Han melangkah masuk ke ruangan Pimpinan dan melihat sang atasan duduk di kursinya tengah bicara di telepon dengan seseorang.

"Ya, tentu saja. Aku akan menghubungi Anda secepatnya." Itu kata-kata terakhirnya sebelum mengakhiri pembicaraan lalu menoleh pada Jiang Han.

"Kau rupanya. Ada informasi apa?" ia memberi isyarat agar Jiang Han mendekat.

"Aku di sini untuk berbicara dengan Anda tentang kasus pembunuhan berantai gaun putih," kata Jiang Han.

"Astaga, aku baru saja mendapat telepon tentang itu. Jika kita tidak segera menyelesaikan ini. Kantor pusat akan mengambil alih. Itu sama seperti membiarkan kompetensi kita dipertanyakan." Pimpinan Wei memijat pelipisnya.

"Anda jangan khawatir, Pak. Sudah ada perkembangan pesat terkait kasus itu."

"Perkembangan apa maksudmu. Aku tahu semua jalan di tempat. Jangan mengoceh."

Jiang Han lebih mendekat lagi dan meletakkan map berisi ikhtisar dan sketsa wajah.

"Kami mendapatkan ini."

Tatapan Pimpinan Wei jatuh pada map di tepi meja dan ia mengerutkan kening seketika. "Berkas apa itu?"

"Sketsa wajah tersangka."

"Demi Tuhan, kita sudah memiliki tersangka?!"

Jiang Han mengangguk.

"Dengar, aku tahu kita semua tertekan. Tapi jangan sampai bertindak sembarangan," Pimpinan masih memperingatkan sebelum ia menggeser map ke arahnya. Dia mengamatinya beberapa lama dan bertanya,

"Dari mana kau dapatkan semua informasi ini? Apakah sumbernya valid? Ingat, kita membutuhkan bukti untuk menahan seseorang. Lebih baik membiarkan seratus penjahat bebas daripada menangkap satu orang yang tak bersalah."

Sampai di situ, Jiang Han tertegun. Dia berpikir sudah waktunya untuk mengatakan semuanya pada Pimpinan secara perlahan-lahan.

"Seseorang melakukan penyelidikan khusus."

"Siapa?"

"Kapten Xie."

Pimpinan Wei mengernyit. Dia mengharapkan ketua tim baru bisa diandalkan, tapi nyatanya nama lain yang dia dengar.

"Xiao Hua? Masa skors-nya belum selesai. Apa yang dia lakukan di luaran?"

"Dia melakukan tindakan yang efektif dan menemui seseorang yang lebih hebat dari sekedar profiler atau psikolog forensik."

"Hmmmm, siapa yang dia temui? Superhero? Paranormal? Dukun?"

Jiang Han menahan napas, lalu berkata setelah terdiam beberapa detik.

𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐑𝐀𝐒𝐄𝐑 (𝐇𝐄𝐈𝐇𝐔𝐀) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang