CHAPTER 26

148 30 8
                                    

Xiao Hua mengemudi dengan kecepatan tinggi, mencengkram kemudi erat dengan telapak tangan berkeringat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Xiao Hua mengemudi dengan kecepatan tinggi, mencengkram kemudi erat dengan telapak tangan berkeringat. Laras pistol itu terasa dingin di pelipisnya saat si penjahat sinting menekan dan semakin menekan.

"Sial, ada banyak polisi mengejar kita! Kerahkan keterampilan mengemudimu yang hebat itu, Detektif!" ia mendesis tepat di dekat telinga Xiao Hua.

"Singkirkan pistolmu, bagaimana aku bisa fokus di bawah ancaman bodohmu ini. Apa kau pikir aku bisa kabur dalam situasi sekarang?" ia membalas ucapan Huo Dofu.

"Kau orang yang cukup berbahaya, dan pantang menyerah. Mengancammu di bawah senjata sangat diperlukan."

Xiao Hua mendesis keras, menekan gas lebih dalam lagi dan berkelit menghindari benturan dengan satu sedan hitam yang meluncur dari arah depan. Walaupun ini jalur bebas hambatan dan tidak terlalu banyak pejalan kaki maupun pedagang di sekitar mereka, tetap diperlukan kehati-hatian agar mobilnya tidak menabrak pembatas jalan. Cara mengemudi Xiao Hua yang seperti orang kerasukan mengundang jeritan klakson di mana-mana. Beberapa kendaraan lain dari arah depan membuang setir, menyimpang dari jalur, bahkan berhenti mendadak sambil mengeluarkan sumpah serapah.

Huo Dofu menengok ke belakang, melihat pasukan polisi masih tertinggal jauh. Dia menyeringai puas, memikirkan bahwa ia akan tiba di pelabuhan dan melakukan perjalanan laut menuju pulau Fiji yang tenang. Tentu saja dengan menggunakan Xiao Hua sebagai alatnya.

"Kerja bagus, Detektif. Mereka semakin tertinggal jauh. Polisi-polisi payah itu..."

Namun kegembiraan Huo Dofu tidak berlangsung lama. Satu kendaraan lain dari arah depan melaju ugal-ugalan, tampak seperti pengemudinya lebih gila dari Xiao Hua. Dengan gabungan rasa terkejut dan cemas, Xiao Hua membanting kemudi, demikian juga pihak lain. Mobilnya dengan cemerlang meluncur ke pembatas jalan.

"Awas!" pekik Huo Dofu. Bahunya terguncang, urat-urat menonjol di pelipisnya.

"Ah, sh*tt!" umpat Xiao Hua. Membelalak lantas memutar setir. Mobil itu melakukan manuver brutal di tengah jalan, berputar dan melintang beberapa saat dengan mesin meraung-raung.

Kekacauan tak dapat dihindarkan. Terjadi benturan di mana-mana, kecelakaan beruntun yang buruk. Tapi meskipun bagian belakang mobil terbentur keras dengan kendaraan lain, Xiao Hua masih mengayun kemudi untuk meluruskan kembali laju kendaraan dan menekan gas lebih hati-hati.

Guncangan hebat barusan sempat membuat Huo Dofu pusing. Untunglah dia mengenakan sabuk pengaman, demikian pula Xiao Hua hingga keduanya selamat dari benturan keras dengan dashboard yang bisa membuat kening membiru.

Dengan hambatan tak terduga, kendaraan polisi otomatis merapatkan jarak. Sirine mereka meraung-raung memekakkan telinga Huo Dofu. Sadar bahwa polisi kini berada di belakangnya, dia mengeluarkan kata-kata umpatan, berpikir bagaimana dia bisa menghentikan mereka.

"Turunkan kaca!" perintahnya.

Xiao Hua mematuhinya dengan segera, menggertakkan gigi tanpa daya karena menjadi kacung bajingan ini.

𝐓𝐇𝐄 𝐄𝐑𝐀𝐒𝐄𝐑 (𝐇𝐄𝐈𝐇𝐔𝐀) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang