Part 23

193 23 5
                                    

" Kiriman Jonathan lagi??" Tanya Jinan saat melihat 4 orang yang dipaksa berlutut dihadapannya.

" Iya, nih tikus ngikutin singa yang lagi kasmaran, kan jadinya di ngab" sinis Nathan.

" Ini kiriman siapa menurut kalian??" Jeff sedang bermain tebak-tebakan.

" Gak mungkin si Naura sih, apa iya ini dia lagi??" Ucapan Jinan membuat pandangan ketiga yang lainnya menerawang masa lalu.

" Kalau sampai beneran dia , gak mungkin bakalan selesai dalam waktu yang cepat, siap-siap aja kita main terong-terongan sama lempar-lemparan nanas" sahut Nathan.

" Kita salah langkah gak sih?" Maraka mulai ragu dengan cara mereka melindungi Zeta.

" Mau dibilang salah langkah tapi kita udah terlalu jauh mainnya, udah ditengah jalan, mau mundur resikonya gede, maju juga kita harus siap dengan segala kondisi"

" Ya udahlah, ayo kita beresin tikus yang baru aja masuk perangkap"

" Ckkk padahal gw dah kece , mau ngeclubling , tapi malah dikirimin beginian lagi" gerutu Maraka.

" Si bego!! Clubing mana ada yang buka jam segini! Masih jam 5 dodol!" Nathan menjitak dahi Maraka.

" Wkwkwkwk, kita bawaannya santai ya kalau gak ada Jonathan, kalau ada dia kayak berat gitu bebannya"  tambah Nathan.

" Iya sih, auranya Jonathan kek mau ngajakin serius mulu" timpal Maraka.

" Itu kalau lagi olahraga bahasanya baku gak yaa??" Ke-4 lelaki itu terdiam.

" Bwuahhahhahahahahhahahha" sudahlah.....

Sementara itu.....

" Kamu sama aku tuh gak bakalan terpisahkan sayang~~~"  pipi gadis yang terikat dengan kursi itu di belai lembut oleh seorang pemuda. 

" Lepas! Lo brengsek banget sumpah!"

" Lepasin kamu??? Hohohoho tidak semudah itu sayangku~~~ kita harus bersenang-senang dulu. "

" Cuihhhhhh" gadis itu meludah kearah pemuda dihadapannya dan pemuda itu langsung mencengkeram dagunya.

" Kayaknya aku terlalu baik ke kamu, hingga kamu bisa selancang ini ke pemilikmu!"

" Gw bukan milik siapapun!"

" Lo milik gw!"

" Lo gila!! Gw bukan boneka lo !"

" Yang bilang kamu boneka siapa sayangku~~~, kamu itu adalah kelinciku... Hihihi kelinci kecilku, jadi tetaplah jadi kelinci yang manis!" Tatapan mata pemuda itu menajam, namun dia lalu mengubah mimik wajahnya menjadi tertawa.

" Lo gila !"

" No bunny... Aku gak gila! Aku ini cuma terlalu mencintaimu"

" Itu bukan cinta !! Lo cuma obsess sama gw, gw mohon lepasin!"

" AKU SUDAH BILANG PADAMU UNTUK MENJADI KELINCI PENURUT BUKAN ??? DIAM!! KAMU HARUS AKU HUKUM" pemuda itu sudah dikuasai oleh emosinya. Masih dengan posisi sang gadis yang terikat, pemuda itu merobek pakaian yang dikenakan gadis itu satu persatu.

" BERHENTI!!!"

SRAK...

" BERHENTI, GW BILANG STOP!"

SRAK....

" BERHENTI!!!!!! TOLONG!!!!! JONATHAN......"

" Berhenti.. tolong.... Jonathan... Tolong... Aku takut" kepala Zeta menggeleng kekanan-kekiri. Lalu bulir keringat itu menghiasi wajahnya, jangan lupakan air mata yang mulai berderai di wajah manisnya.

Jonathan yang sedang menyetir menghentikan mobilnya, menatap khawatir gadis yang menyerukan namanya dalam tidurnya, ia melepas seat belt lalu memeluk tubuh Zeta.

" Hey... I'm here... I'm here... Don't be afraid, don't cry, I always beside you, wake up darl...." Memeluk tubuh Zeta sambil menggumamkan kata-kata penenang.

Greb..... Zeta membuka matanya langsung memeluk erat tubuh Jonathan.

" Hey.. ada apa?? Have a bad dream huh?" Tanya Jonathan sambil terus mengusap punggung Zeta. 

" Yas... I had a nightmare, but it felt real, like I had experienced it in my past, kayak semuanya benar-benar aku alami... Hiks .... Jo..... Aku takut"

" Tidak ada yang perlu kamu takutkan Zeta... Semua itu hanya mimpi burukmu saja, percayalah padaku"

" Jo... Apa dimasa lalu kita sudah sedekat ini??? Kenapa saat di mimpiku itu aku minta tolong ke kamu, aku tahu jika selama ini kamu sudah menjagaku dari jauh, aku tahu sejak tahun pertamaku di bangku kuliah, tapi bukannya kita tidak pernah bertemu secara langsung sebelumnya lalu di mimpi itu ....."

" Hah!! Jadi kamu sudah tahu jika aku sudah lama menjadi stalkermu?? Lalu kenapa saat pertama kali bertemu kamu seperti tidak mengenaliku??" Masih dalam posisi berpelukan mereka bercakap.

" Awalnya aku gak begitu ingat sama kamu, karena kamu menghilang dan tidak memataiku lagi saat aku memasuki semester 5 , jadi dengan keminiman ingatanku aku lupa akan bentuk wajahmu"

" Lalu kapan kau sadar jika akulah sosok yang selalu memataimu??"

" Ruang merah......"

" Sial, rupanya aku tertangkap karena kecerobohanku sendiri! Jadi kapan kamu memasuki ruangan terlarang milikku??" Tanya Jonathan sambil memainkan anak rambut Zeta.

Zeta mengusap wajahnya, menyeka bulir keringat dan air mata yang tersisa di wajah manisnya. Lalu melepaskan pelukan diantara mereka. Menatap manik Jonathan yang menjadi semakin pekat, bukan coklat terang seperti biasanya.

" Waktu itu aku gak sengaja masuk kedalam ruangan itu pas kamu ......."

Ngiiiiiiiiiinggggggg....

Telinga Zeta berdenging keras hingga gadis itu menutup matanya dan memegangi kepalanya. Ingatan-ingatan silih berganti masuk kedalam otaknya, Jonathan seperti sudah menduga akan hal itu, memang inilah yang ia inginkan, ia ingin gadisnya itu mengingat masa lalunya, gadis itu harus mampu mengatasi semua hal buruk yang terjadi di masa lampau .

Tujuan utama Jonathan tinggal bersama dengan Zeta adalah untuk menghentikan obat yang diberikan oleh keluarga gadisnya itu, ya... Makanan dan minuman yang Zeta konsumsi telah dicampur dengan obat pelemah ingatan, gunanya adalah untuk membuat gadis itu melupakan kejadian dimana menyebabkan Zeta terguncang. Tak lama kemudian gadis itu pingsan karena ingatan bertubi-tubi yang masuk ke dalam otak kecilnya.

" Sorry, if this sh*t things makes you a little uncomfortable, tapi saya juga tidak mau jika harus melihat kamu terlalu bergantung dengan obat itu, mungkin 2 minggu kedepannya kamu tidak akan bisa melihat saya, ini konsekuensi yang harus saya terima, tapi saya pastikan kalau kamu akan selalu dalam kondisi aman. Adal harga yang harus dibayar dari tindakan nekat saya menghentikan obat yang harusnya kamu konsumsi, setelah ini, saya hanya berharap agar kamu bisa bangkit, tenang , saya selalu ada di sampingmu sekarang, cukup sekali saya palingkan wajah saya alhasil kamu dalam bahaya, maaf untuk keteledoran saya... Dimasa lalu, masa kini bahkan masa depan, kita adalah pasangan, sekuat apapun mereka memisahkan kita, maka usaha yang akan saya lakukan akan jauh lebih kuat, saya selalu menyayangi kamu, selamanya" cup.... Diakhiri dengan kecupan manis di kening Zeta lalu Jonathan menyandarkan tubuh Zeta di kursinya semula, memasangkan sabuk pengaman.

TBC

Sorry guys, aku sedikit egois ... Karena kecewa sama mereka aku jadi gak ada feel buat lanjut booknya beberapa saat, untuk saat ini aku sedang mencoba buat nulis lagi, balikin mood buat nulis..

Mohon maaf..... Aku tetep lanjutin kok, cuma pas nulis terus kebayang mereka kayak... Yahhhhhh..... Gitu aja...


So This is ❤?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang