Jonathan Cristh Alexander, nama yang cukup besar dan sering disebut dalam setiap pertemuan perusahaan-perusahaan besar, kali ini Zeta bertugas meng-handle sosok itu.
Zeta sendiri belum pernah bertemu dengan Jonathan, bahkan wajahnya pun belum pernah ia lihat.
" Ckk lama bener nih client, kalau gw tinggal ntar dia dateng, gw tungguin , gw yang lumutan!" Asyik menscroll HP miliknya, tiba-tiba saja ada seorang lelaki gagah duduk dihadapannya, pakaian yang dikenakannya terlihat santai bahkan celananya pun celana training.
" Maaf mas, tapi tempat duduk itu sudah ada yang menempati" ucap Zeta.
" Saya hanya menumpang sebentar, apa orang yang anda tunggu itu kekasih anda???" Tanyanya.
" Bukan sih mas, cuma hidup dan mati saya ada di tangannya, soalnya dia client penting perusahaan tempat saya bekerja"
" Ahh anda menunggu client anda rupanya, berapa lama anda di sini menunggunya??"
" Hehehe.. sebenarnya sih appointment-nya sudah dari 1 jam yang lalu , cuma mungkin karena macet, beliau belum datang" Zeta berusaha menyembunyikan raut wajah kesalnya.
" Kenapa tidak anda tinggal saja?? Bukannya ini sudah lewat dari appointment yang di sepakati??"
" Maunya sih begitu mas, cuma saya langsung dikasih SP nanti, lagipula perwakilan dari client tidak membatalkan, ya berarti beliau bakalan datang kan??"
" Anda takut dipecat?? Atau nyaman WiFi gratisan disini??"
" Hehehe .. ya itu juga, untungnya appointment-nya disini, coba kalau di taman kompleks.. wahhh dah kering saya"
" Ada-ada saja anda ini, oh ya siapa nama client anda nona??"
" Kalau tidak salah, beliau bernama Jonathan Cristh Alexander, katanya sih tampan, hehehehe soalnya saya belum pernah bertemu secara langsung sih mas" ucap Zeta sambil meneguk minumannya.
" Perkenalkan saya Jonathan Cristh Alexander, CEO JC Corp"
" Uhukkk....uhukkk..." Dengan gak elitnya Zeta tersedak mana muncrat-muncrat lewat hidung juga, udah mah malu, sakit, perih jorok lagi.. mau ditaruh dimana mukanya.
Lagian ini CEO ngapa ketemuannya malah pakai baju sesantai ini sih! Kan unpredictable.
" Uups... Uhukkk.. kkk..kkk .. I'm sorry sir" ucap Zeta ambil mengelap area mulut juga hidungnya, ia juga melihat sosok dihadapannya yang kini sepertinya tengah menahan tawa.
"No! You don't need to apologize, it's my fault, my bad... I'm sorry"
" Kita langsung bahas proyek saja ya sir! Saya benar-benar minta maaf tidak bisa mengenali anda" Zeta hanya bisa meringis malu.
" I'm hungry, so we should have lunch first."
" Kek mana gw bisa lapar kalau hidup mati gw lagi dipertaruhkan" batin Zeta yang hanya bisa tersenyum dan mengangguk." Apa anda memiliki janji lunch dengan yang lain??"
" Ohh tidak sir, saya free kok! Mau saya pesankan makanan rekomendasi saya disini??" Tak taulah, Zeta hanya sedang berusaha bersikap ramah kepada Jonathan.
" Sure... If you don't mind"
" My pleasure.."
Setelahnya Zeta memanggil waiters guna memesan makanan yang akan mereka santap. Selama menunggu makanan sampai, tak ada percakapan sama sekali, rasanya Zeta ingin mengubur dirinya sendiri.
" Nama anda siapa nona??" Jonathan membuka suara terlebih dahulu.
" Ohh maaf sir, saya sampai lupa memperkenalkan diri, perkenalkan nama saya Chaterine Zeta Aditya, biasa dipanggil Zeta sir" ucap Zeta ia mengelap keringat pada tangannya sebelum mengulurkan tangannya kedepan, yang hanya dihadiahi tatapan mata oleh Jonathan sambil memandang tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
So This is ❤?
RandomMeninggalkan dan ditinggalkan. Mencintai dan dicintai. Melupakan dan mengingatkan.