Zeta menghela nafasnya, melihat sosok yang akan menjadi tunangannya secara resmi dalam waktu 1 jam kedepan.
" Sir, saya ingin memastikan sesuatu..." Cicit Zeta, saat ini keduanya masih berada dalam perjalanan menuju gedung tempat pertunangan mereka digelar.
" Ingin memastikan apa?? "
" Ada beberapa hal yang harus saya lakukan, pertama.. memastikan bahwa anda sudah tidak memiliki keterikatan dengan siapapun dari masa lalu anda, yang kedua saya ingin memastikan bahwa keputusan ini tidak diambil dalam keadaan gamang, maksudnya walaupun kita menjalin hubungan ini bukan berdasarkan cinta, saya tetap menuntut sebuah kesetiaan, saya tidak ragu untuk meninggalkan anda jika suatu hari nanti anda bermain wanita dibelakang saya"
Jonathan menyipitkan matanya , lalu mengambil nafas dalam-dalam.
" Yang seharusnya khawatir itu saya, saya yang tertarik lebih dahulu kepada kamu, yang jelas-jelas masih terpaku dengan perasaan kamu di masa lalu, saya khawatir jika suatu hari nanti Mr Alden menyadari bahwa dirinya mencintaimu, maka kamu akan tanpa sungkan berlari ke arahnya!"
" Sir tak perlu mengkhawatirkan semua itu, saya berjanji akan mencoba membuka hati saya untuk sir Jonathan, dan saya juga berjanji akan melupakan perasaan saya kepada Jovian, ahh maksudnya Mr Alden, karena saya tidak main-main dalam hubungan kita ini"
" Begitu pun dengan saya, apa yang membuat kamu berfikir bahwa saya main-main, saat saya bahkan harus merelakan beberapa persen saham saya sebagai jaminan kepada papa kamu" Zeta membulatkan matanya, ia tak tahu sedikitpun tentang semua ini.
" Hah.... Jadi saya dijual ya sama orang tua saya??"
" Hahahaha bukan seperti itu Zeta, mereka hanya ingin memastikan kehidupan kamu terjamin untuk kedepannya, mereka tidak menginginkan jika suatu hari nanti kamu mengalami kesulitan , dan sebagai jaminannya saya juga tidak ragu untuk menyerahkan sepenuhnya harta benda saya , merubahnya menjadi milik kamu jika kita menikah nanti, ini menghindari saya dari hal-hal yang akan menyakiti kamu di masa depan!"
Sebesar itukah perasaan Jonathan untuknya, rasanya ia tak pantas untuk dicintai sebesar itu, bahkan saat ini Zeta menerima pertunangan ini bukan sepenuh hati, hanya karena ia tidak ingin mempermalukan kedua orang tuanya.
" Apakah itu tidak berlebihan sir?? Anda belum mengenal saya, dan anda sudah berani mempertaruhkan hal sebesar itu?? Apakah saya akan terlihat seperti wanita yang haus harta dimata anda??"
" Tidak ada yang berlebihan, ini adalah tradisi keluarga saya, menyerahkan seluruh harta kepada pihak perempuan agar kejadian dimana perselingkuhan bisa terhindarkan, ini sekaligus menjamin pihak perempuan agar kedepannya jika hal buruk terjadi maka pihak laki-laki adalah pihak yang paling merugi"
" Ya tapi rasanya tidak adil saja sir, bahkan saya tidak berkontribusi terhadap bisnis anda, tapi saya menerima semua hasil kerja keras anda"
" No! Ini adalah keputusan yang tepat, bukannya ini juga menjamin bahwa pernikahan kita akan sekali seumur hidup"
" Ya kalau saya mau, kalau suatu hari nanti saya ingin bercerai bagaimana??"
" Itulah gunanya perjanjian pranikah , kita bisa menuliskan point-point yang kita sepakati bersama"
" Sir Jonathan sudah menyiapkan sampai sedetail itu??" Zeta dengan wajah terperangah adalah hiburan tersendiri untuk Jonathan.
" Hahahaha, kamu nampak seperti amatir yang belum pernah berpacaran Zeta!!"
" Ngeledek ape gimana?? Nyatanya jomblo sadari janin nih!! Sekalinya jatuh cinta malah jatuh ke palung Mariana!" Sungut Zeta.
" Hahahaha ternyata kamu sangat lucu ya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
So This is ❤?
RandomMeninggalkan dan ditinggalkan. Mencintai dan dicintai. Melupakan dan mengingatkan.