Page 17

158 34 4
                                    

" Ekhem... Ekhem... Ekhem" lelah!! Zeta sudah mencoba menarik perhatian dari tunangannya itu sedari tadi. Sedangkan Jonathan saat ini tengah mati-matian menahan tawanya, bukannya terlihat lucu saat melihat tingkah Zeta. Ia terus berpura-pura tidak memahami jika gadisnya itu tengah menginginkan atensi penuh darinya.

" Sepertinya kau tidak enak badan , apa perlu ku panggilkan dokter??" Tanya Jonathan , namun ia tetap tidak mengalihkan pandangannya dari monitor di hadapannya.

" Gak perlu , ihh peka dikit dong, masa' begitu aja gak paham??" Akhirnya Jonathan menyudahi acara berpura-puranya lalu menutup laptopnya dan menghampiri Zeta yang tengah duduk bersila di sofa ruang kerjanya dengan kripik kentang ditangannya.

" okay, I'm already here, so what does my beautiful girl want to say??" Jonathan mendudukkan dirinya di samping Zeta lalu mengecup pelipis gadis itu singkat sebelum memainkan anak rambut gadisnya itu.

Krauk... Kres.. kres... Kres..

Bukannya langsung bercerita tapi Zeta justru memasukkan lagi beberapa kripik kentang kedalam mulutnya, membuat mulut gadis itu  penuh.

" Jadi (krauk) kan tadi pagi (krauk) ...."  Karena gemas dengan kelakuan Zeta akhirnya Jonathan mengambil kripik itu dari pangkuan Zeta dan meletakkannya di meja depannya.

" Nona, berbicara sambil makan itu tidak baik, kau bisa tersedak, dan berhenti memakan cemilan tidak sehat seperti itu!" Nasehatnya.

" Okay tuan Jonathan yang terhormat" Zeta mengelap tangannya yang masih terdapat sisa bumbu di kaos yang ia kenakan, astaga!! Jonathan jadi berfikir , apa ini adalah sifat asli gadis itu, tak cukup sampai di sana kini gadis itu juga memasukkan tangannya kedalam mulut untuk menjilati sisa bumbu yang tersisa.

" Hah! Cuci tanganmu, jangan berbicara dengan saya selagi kamu belum cuci tangan!" Perintahnya, Jonathan bukannya ilfeel dengan kelakuan Zeta hanya saja ada sesuatu yang berdenyut nyeri di bawah sana, saat melihat lidah itu menjilati telunjuk, padahal kegiatan itu tidak ada gerakan sensualnya namun mampu membuat imannya runtuh jika ia terus menerus melihatnya.

****

" Sudah?? Kalau begitu cepat katakan apa yang ingin kamu sampaikan" ucap Jonathan setelah Zeta kembali , namun sebelum Zeta mendudukkan pantatnya di sofa ia terlebih dahulu ditarik pinggangnya oleh Jonathan hingga kini ia duduk di pangkuan Jonathan. Mendekap perut rata Zeta dan menghirup aroma vanilla dari tubuh Zeta seperti morphin bagi Jonathan, membuatnya candu.

" Ckk lepas dulu, entaran peluknya" Zeta berusaha melepaskan diri namun gerakannya terhenti saat merasakan sesuatu yang mengeras dibawah sana.

" Bagus! Nyuruh orang ngomong malah dia lagi on!"

" Maka dari itu, seharusnya kamu diam, tak banyak bergerak"

" Sadar diri bisa, seharusnya situ kagak narik saya buat duduk begini, dah tahu baperan "

" Diam dan segera mulai pembicaraan yang ingin kamu sampaikan!"

" Emang jiwa boss, ngomong sama tunangan kek ngasih perintah bawahan!"

" Zeta ......"

" Okay.. okay..I'm going to start now, so I need your help, Need protection and need your power..."

"Can we please get straight to the point, no need to mince words!"

" There is someone who deliberately wants to cause trouble with me, she is a woman"

" I can guess, Mr Jovian's fiancé, right??"

" Did you know about this??? Wow, impressive!!"

So This is ❤?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang