21.Cucu Aban!

8.9K 563 25
                                    

.
.
.
Matahari sudah menampakkan sinarnya menyinari dan menghangatkan bumi kembali, setelah di ambil alih oleh sang bulan. Sinar nya begitu menyilaukan tapi itu tak mengusik sama sekali bagi mahluk mungil yang tengah tertidur dengan nyenyaknya.

"Baby wake up sayang" itu Selena membangunkan bayi mungil yang tertidur di tempat tidurnya. Selena sudah sedari tadi membuka gorden yang otomatis terbuka agar sinar matahari pagi menyinari kamar miliknya tapi tetap saja itu tak membuat sang empu terusik dari tidurnya.

"Eunghh Owmy...." hesa mulai terusik menggeliat mengubah posisinya dan tidur kembali itu membuat Selena terkekeh gemas. Langsung membawa tubuh sang putra ke gendongan koalanya membawa sang anak menuju ke balkon kamarnya.

"Baby Daddy jangan tidur lagi sayang hmm" itu Arthur dari arah kamarnya mengikuti langkah sang istri. mengecup pipi gembul hesa gemas.

"Baby kebo, seperti mu mas" Selena terkekeh

"Yaa itu benar karena dia putraku"

"No tapi putra kita" Selena membenarkan

"Iyaa Baiklah baiklah kalau begitu aku akan mandi terlebih dahulu hmm" Arthur, yang memang baru bangun dari tidurnya.

Karena waktu sudah menunjukan pukul 08:00 pagi. hari ini adalah hari libur karena biasanya mereka akan bangun pagi untuk pergi ke kantor dan bersekolah beda dengan hari ini karena mereka akan pergi ke pantai sesuai apa yang di inginkan si bungsu beberapa hari lalu yang merengek ingin bermain di pantai ingin bertemu dino laut katanya?.

"Hmm iyaa mas ya udah Sono mandi gantian jangan lama lama mandinya" Selena

"Siap madam" Arthur segera beranjak dari sana.

Cup

Cup

Cup

"Baby bangun sayang jangan bobo lagi nanti baby tertinggal loh katanya hari ini mau ke pantai sayang" tutur Selena, duduk di kursi balkon mengarahkan sinar matahari pagi ke tubuh baby Hesa maupun tubuhnya sendiri.

"Ugh iyaa Omy heca upa" hesa tersentak langsung membuka matanya lebar Selena terkekeh membuka tiga kancing piamanya mengarahkan nipelnya pada mulut mungil hesa.

"Nen dulu nanti baru mandi hmm" Selena lembut

"Owmy nas my" heca di sela sela menyusunya menutup wajahnya karena silau dan panas padahal panas matahari pagi itu sangat baik.

"Iyaa sayang panas ya sayang baiklah ayo kita ke dalam berjemurnya sudah selesai" Selana berdiri dari duduknya melangkahkan kakinya masuk ke kamar tak lupa mengunci pintu balkon.

Plop

"Tulun my tulun"

"Mmmm baby ngga mau nen lagi sayang hmm" di balas gelengan oleh sang empu. Selena mengerti menurunkan tubuh mungil sang putra dan langsung membenarkan bajunya kembali beda dengan baby heca yang berlari melihat polos koper dan perlengkapan nya tak lupa di sana juga ada beberapa mainan.

"Omy ini unya heca ya omy" menunjuk koper dan tas tadi.

"Iyaa sayang itu baju baju mommy, Daddy dan baby semuanya ada di situ" ujar selena

"Omy Ainan heca di bawa omy Ainan heca" hesa berlari kecil menubruk tubuh sang mommy yang duduk di tepi kasur. Selena terkekeh mengangkat tubuh sang putra untuk berdiri di antara pahanya.

"Iyaa dong sayang kita bawa mainannya banyak banyak yaa,nanti baby milih yang mana yang akan di bawa ke pantainya okke" Selena dengan mengambil kecupan di bibir mungil baby Hesa.

"Otee Omy kalau begitu heca au cekalan milih Ainan na omy"

"Boleh tapi bersama Daddy ya sayang"

"Ugh tenapa omy?" Hesa memiringkan kepalanya ke samping menatap polos sang mommy.

Baby Mahesa (Terbit)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang