25.berbohong

46 2 0
                                    

"assalamualaikum."ujarnya

"Waalaikumsalam,eh mantu umi udah pulang?"ujar umi dengan tersenyum.

"Loh ada umi,mas tadi kenapa gk nelfon adek kalau gitu kan adek bisa bilang sama Ares di antar pulang."

"Owalah gk papa nduk, lagian umi baru datang."

"Bentar ya umi...zira ambilin minuman nya."

"Iya sayang."

Gus Fahri menarik tangan zira dan zira hampir terjatuh karena tarikan Gus Fahri.

"Aaaaaaaaaa.gus kenapa sih?"ujarnya

"Jangan berpura-pura baik di hadapan umi saya."

"Segitu benci nya kah kamu Gus sama aku? bahkan aku gk ada niatan untuk berpura-pura di depan umi,apa kamu mau umi sedih melihat kita bertengkar?"

"Mending lepasin tangan aku,umi liatin kita dari tadi."bisik nya

Melihat itu Gus Fahri melepaskan tangan zira dan zira mengambil minum untuk umi.

"Oh iya umi datang nya sama siapa?"

"Oh sama Abi tapi Abi ada urusan di tempatnya Zahra."

Deg

"Zahra?"

"Ada urusan apa mi?"

"Umi juga gak tau sayang....gimana kamu udah ada tanda-tanda hamil belum?"ujar umi dengan tersenyum manis yang membuat hati zira terasa sakit melihatnya.

"Maafin zira mi, itu gk akan pernah terjadi."

"Kenapa kamu diam aja?"

"Ha? belum mi doain aja semoga cepatan ada"ujar zira

"Umi boleh megang perut kamu gak?"

"B_boleh kok mi"

Ketika umi memegang perutnya zira menangis harapannya untuk berpura-pura kuat di depan umi hilang karena tak kuasa melihat harapan umi untuk mempunyai cucu.

"Umi berharap semoga kamu cepet-cepet hamil ya Ra...umi Udah gk sabar mau gendong cucu."

Zira memicingkan matanya dan menghapus airmata nya."khem,iya mi doain aja yang terbaik, mungkin sekarang belum di Kabul kan suatu hari nanti pasti umi bisa gendong cucu."

"Aamiin."

"Tapi bukan dari zira mi."

Setelah kepergian umi zira sedih melihat senyuman umi yang sangat menginginkan cucu dari nya tetapi itu rasanya begitu sulit untuk di kabulkan oleh nya.

*******
"Gus,kamu bisa bayangin gak gimana kalau umi tau kalau kita gk cocok.kira-kira reaksi umi gimana menurut kamu?"ujar zira tiba-tiba.

"Aku udah berusaha untuk terlihat baik-baik aja di depan umi.tapi aku gk tau sampai di mana aku bisa terlihat baik-baik aja,tapi kalau suatu saat nanti aku capek sama semua nya.....aku bakalan lepasin kamu sama pilihan kamu Gus."ujarnya dengan menatap mata Gus Fahri yang sedang menatapnya juga.

"Kalau cuman aku yang berjuang untuk rumah tangga kita mungkin aku gk sanggup tapi kalau kamu bisa sedikit aja buat hargai perasaan aku mungkin aku sanggup."ujarnya

"Gus,umi sangat berharap cucu dari kita tapi aku gk bisa mewujudkannya,aku gk tau harus apa setiap umi bertanya.zira kamu udah punya tanda-tanda hamil belum? rasanya perasaan aku sakit Gus melihat senyuman tulus umi yang begitu ingin segera mempunyai cucu."

"K_kalau kisah rumah tangga kita berhenti sampai di sini aku i_ikhlas."ujarnya

Jedarr

"Kalau boleh jujur..... zira pingin Gus perhatian sama zira walaupun hanya sedikit aja tapi itu sulit ya Gus?"ujarnya

"Kenapa Gus diam aja?"

"Saya tidak tahu harus berbuat apa."

"Hidup zira kayak sedang di permainan kan sama keadaan Gus rasanya zira capek untuk menghadapi nya."

"Saya masih belum bisa menerima kamu di dalam kehidupan saya zira."

DERAS NYA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang