34.gus Fahri nugas

35 3 0
                                    

Setelah kejadian itu hubungan zira dan Gus Fahri berangsur-angsur membaik dan kini waktunya Gus Fahri pergi untuk dinas ke Papua.

"Dek....mas tinggalin kamu di sini jaga diri baik-baik ya? kalau kamu merasa kesepian kamu boleh tinggal di pesantren."ujarnya

"Iya Gus nanti adek tinggal di pesantren menunggu kamu pulang dari sana."

Malam harinya setelah Gus Fahri tertidur zira terbangun dan tidak bisa tidur karena dia takut kehilangan Gus Fahri.

"Gus Fahri udah tidur?"ujarnya yang tidak ada sahutan dari sang empu.

Zira duduk di bangku meja makan dan termenung."besok Gus Fahri bakal nugas di Papua....gue ngerasa takut kehilangan nya.....dulu gue gak ada perasaan apa-apa sama Gus Fahri sekarang gue takut untuk kehilangan nya."

"Medan perang itu adalah seorang yang akan pulang dengan selamat atau seseorang yang hanya tubuh nya tidak dengan nyawanya.gue gk pernah ngerasa takut kehilangan seekor tapi sekarang bahkan jauh dari nya aja gue gk sanggup"ujarnya

Pukul setengah dua malam zira tertidur dan GK mau menutup matanya karena besok Gus Fahri bakalan pergi ke Papua.

Pagi harinya zira terbangun kesiangan dan buru-buru siap-siap melihat kepergian suaminya.

Ketika zira membuka pintu rumah nya dia melihat banyak para istri yang tidak mau di tinggalkan oleh suaminya bahkan ada yang sedang hamil besar.

Zira mencari keberadaan suaminya ternyata bersama dengan umi dan Abi."Masya Allah mantu umi makin cantik aja"ujar umi

"Hehehe...umi bisa aja"

"Mas adek mau bicara sesuatu sama kamu"ujarnya

"Umi saya bicara dengan zira dulu ya mi"

"Hemmmm, pergilah"

Zira menarik tangan Gus Fahri sampai di tempat yang sepi dan berbicara yang membuat gus Fahri senang bukan main.

"Kamu mau ngomong apa sih dek?"ujarnya

Zira memberikan tespect ke Gus Fahri melihat Gus Fahri yang tidak mengerti zira memberitahukan kalau dia sedang hamil.

"Ya ampun kenapa suami aku ini polos sekali"ujarnya dengan gemas."mas aku lagi hamil"ujarnya yang membuat Gus Fahri tersenyum.

"Apa?kamu lagi hamil?"ujar Gus Fahri tidak percaya.

"Kamu serius?"

"Iya aku serius"

"Sayang kamu di dalam sana baik-baik ya jangan nyusahin umi kamu.... Abi bakalan pulang secepatnya nak"ujarnya mengelus perut zira

"Iya Abi"ujar zira menirukan suara anak kecil.

*********
Melihat kepergian suaminya zira berusaha tidak menangis tetapi sialnya di tidak bisa menahan air matanya.

"Mas"ujarnya dengan berlari dan memeluk nya dengan erat.

"Mas di sana hati-hati ya jangan lupa kabarin adek, jangan lupa sholat ya.... pulang dengan selamat"

"Iya sayang mas pulang dengan selamat demi kamu dan anak kita"ujar Gus Fahri dengan mengelus lembut wajah istrinya.

"Jangan nangis mas gk suka sayang"

"Tapi air matanya yang jatuh sendiri"ujarnya

"Jaga diri ya mas pergi dulu"ujarnya dengan melepas pelukannya

Zira berusaha untuk tersenyum melepas kepergian suaminya dan yang lainnya.

Syifa yang melihat zira seperti itu menguatkannya dan memeluk nya untuk menenangkannya.

"Mbak jangan kayak gini.... kalau Gus Fahri liat pasti dia gk tenang untuk nugas"

"Tapi mbak berusaha untuk kuat tapi gk bisa fa"

"Istighfar mbak istighfar"

"Astaghfirullahalaziim astaghfirullahalaziim"ujarnya

Malam harinya zira berada di pesantren mereka sedang makan malam di ndalem bersama umi,Abi dan Syifa.

Ketika zira memasukkan sesuap nasi kedalam mulut nya tiba-tiba dia muntah yang membuat umi khawatir.

"Huek.... huek...."

"Nak kamu gk papa?"ujar umi

Zira langsung berlari ke kamar mandi dan setelah selesai zira kembali ke meja makan."sayang kamu gk papa"

"Zira gk papa kok mi cuman agak mual dong"ujarnya

"Kamu yakin?apa gk di cek ke dokter aja nak?"

"Emmm,gk usah mi soalnya zira lagi hamil"ujarnya mendengar itu Syifa tersedak.

"Huk...huk..."

"Ya ampun Syifa pelan-pelan nak makanan,ini minum dulu"ujar umi

"Mbak hamil?"ujarnya

"Iya"

"Alhamdulillah udah berapa bulan Ra"ujar abi.

"Seminggu bi"

"Aaaaa bentar lagi Syifa jadi aunty"ujarnya

DERAS NYA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang