35.mama dan papa

26 2 0
                                    

Malam harinya zira belajar belajar bersama dan sesekali tidur di asrama dengan yang lainnya."waith?gue denger dari Syifa lo lagi hamil?"ujar putri

"Hemm"

"Jaga baik-baik anak lo, jangan pencicilan ingat Gus Fahri lagi nugas jangan buat dia khawatir dengan keadaan lo"

"Iya buk saya paham"ujarnya

"Si Reva kenapa berubah gitu sifat nya?"

"Gk tau juga dia jadi pendiam beberapa bulan ini gk tau kenapa"

"Va lo ada masalah?"

"Gue gk ada masala apa-apa gue kayak gini karena gue mau merubah hidup gue"

"Tapi va kalau lo mau berubah jangan lo buat sifat dingin lo ke kita-kita kali kalau lagi gini aura lo beda."

"Lagi simulasi"

"Ha? simulasi?"ujar putri

"Ape ni simulasi"

"Suka hati lo"ujar zira dan pergi dari sana.

"Gimana ya keadaan mama sama papa,apa mereka baik-baik aja?"ujarnya

"Tapi perasaan gue mendadak gk enak....ini pertanda apa sampai gue gelisah kayak gini"ujarnya

Zira berjalan ke ndalem niat nya mau mengambil sesuatu di kamarnya tetapi ketika melihat berita di televisi kalau pesawat yang menuju Jakarta jatuh ke dalam laut, ketika mendengar nama yang di sebut kan membuat zira terdiam dengan tatapan kosong

"Assalamualaikum"ujarnya

"Waalaikumsalam sayang"ujar umi dengan tersenyum

"Loh umi gk jadi ikut sama Abi mi?"

"Umi lagi gk enak badan"

"Owlah"ujarnya

"Sini duduk sama umi"

"Zira mau ke dapur dulu mi soalnya zira haus"

Ketika zira selesai dari dapur dan ikut menonton bersama umi dan seketika air mata zira tidak bisa di tahan.

"Masya Allah kasian banget ya yang jadi korban"

"Loh emang kenapa mi?"

"Ini ada pesawat yang mau ke Jakarta hilang kendali trus tenggelam ke Laut Ra"

"Ya Allah kasian nya... emang ada siapa aja mi"

"Belum ada di sebutkan."

Deg

"Mama, papa?"

Umi sama hal nya dengan zira yang kaget dengan berita itu dan berusaha menenangkan pikiran zira.

"Gk gk pasti ini bohong gak gak"ujarnya

"Zira jangan kayak gini nak....kasian anak kamu sayang"

"Hiks...mi ini gak mungkin kan mi mama sama papa gk mungkin ninggalin zira kan hiks ..."

Umi memeluk zira dan mencoba untuk menenangkan nya tapi gk menutup kemungkinan umi juga menangis atas musibah yang di tumpa oleh keluarga Ridwan.

"Gk...gk hiks.... Kenapa mama sam papa ninggalin zira, katanya mau jemput zira dari sini tapi kenapa mama sama papa gk jemput zira malah pergi ninggalin zira"

"Mama zira belum bisa jadi anak yang berbakti sama mama,zira belum bisa jadi anak yang nurut pa... maafin zira maafin zira hiks...ma,pa zira lagi hamil zira pingin ngasih kalian kejutan tapi kalian yang memberikan zira kejutan yang membuat zira kehilangan kalian berdua"ujarnya

Abi yang baru saja pulang dari kajian heran melihat umi dan zira yang sudah berteriak histeris.

"Assalamualaikum"

"Astaghfirullah kalian kenapa?"ujar abi

"Bi pesawat yang di tumpangi Ridwan dan istrinya mengalami kecelakaan dan masuk ke dalam laut.... kemungkinan mereka tidak ada yang selamat bi"

"Inalillahi wainailaihi roziun"ujar abi

Tiba-tiba zira pingsan yang membuat umi panik abi langsung membawanya ke rumah sakit takut kenapa-kenapa dengan bayi nya.

"Zira...zira kamu dengar suara umi nak?"ujar umi

"Bi zira pingsan bi"

"Umi siap-siap biar langsung kita antar ke rumah sakit."ujar abi yang di turuti oleh umi.

Sesampainya di rumah sakit umi dan Abi segera membawa zira ke ruangan IGD."dokter, suster!"teriak umi

Suster yang sedang membawa brangkar kosong langsung berlari ke arah umi dan abi.

Sudah hampir dua jam zira tidak sadarkan diri yang membuat umi khawatir dengan dirinya.

Malam harinya setelah Abi dan umi sholat isya mereka kembali ke ruangan zira dan Alhamdulillah zira sudah sadar tetapi tatapan nya seakan kosong dan tak berdaya.

Air matanya selalu menetes dari tadi Syifa dan yang lainnya sudah berada di sana dan berusaha mengajak zira untuk berbicara tetapi seolah tuli zira hanya diam saja tanpa menjawab pertanyaan mereka.

"Mbak Kenapa diam aja....ayo dong ngomong sama kita-kita?"ujar Syifa

"Ra plis jangan kayak gini Ra"ujar putri

"Lo aja bisa bilang ke gue jangan kayak gitu tapi sekarang lo kayak gini,asal lo tau Ra semua kehilangan itu pasti sakit tapi ini udah takdir Ra gk bisa kita untuk merubah nya lagi kan?"

"Tapi kenapa sebelum gue bisa membahagiakan mereka berdua mereka udah pergi ninggalin gue untuk selamanya."

"Bahkan gue belum minta maaf sama mama dan papa....gue udah berubah sekarang"

"Kita tau sekarang lo banyak berubah nya,apa lo ingat papa lo bilang apa kemarin?"

"Apa?"

"Jika putri kesayangan papa dan mama bisa berubah itu artinya mama dan papa bisa pergi dengan tenang apa lo gk sadar akan ucapan itu"ujar Reva yang membuat zira teringat dengan ucapan semalem.



DERAS NYA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang