33.penjelasan Gus Fahri

29 2 0
                                    

"mas kamu sekarang udah banyak berubah ya?"ujarnya memulai pembicaraan.

"Andai aku gk pergi ke Australia pasti kita sudah bisa bersama sekarang....aku kangen banget sama kamu, boleh kan kita memulai nya dengan membuka lembaran baru?"ujar nya

Zira yang mendengar semua itu merasa cemburu dan kepanasan membuat mengupat di dalam hati nya."kenapa kamu diam aja mas?"

"Saya seneng bisa bertemu dengan kamu sekarang tapi kalau boleh jujur saya masih mencintai kamu tetapi kalau untuk bersatu kembali saya rasa tidak mungkin bisa."ujarnya pergi dari sana.

Deg

"Gus Fahri masih mencintai mantan kekasihnya?hahaha trus gue di anggap apa selama ini ha."ujarnya tidak percaya.

Setelah pulang dari cafe zira mendadak terdiam dan merasa mengabaikan Gus Fahri.

"Assalamualaikum"ujarnya tetapi tidak ada sahutan dari zira.

"Kenapa tidak ada sahutan......zira di rumah kan tumben gk kayak biasanya"ujarnya dalam hati dan berjalan ke kamar nya.

Gus Fahri melihat zira sudah tertidur tidak mau menganggu nya dia langsung membersihkan dirinya dan ikut tidur bersama nya.

"Dek... tumben kamu tidur nya cepat?"ujar Gus Fahri

"Mungkin kamu lelah ya karena latihan Persit?"ujarnya tapi seakan berbicara sendiri Gus Fahri pun memejamkan matanya.

Melihat Gus Fahri sudah tertidur zira keluar dari kamar dan termenung di depan kolam yang ada di sana.

"Gue nyesel udah mengikuti Gus fahri gue pikir rekan kerja nya tapi mantan nya,ini dia yang di nama kan.....lebih memilih tidak tau apa-apa dari pada tahu semuanya yang membuat luka semakin bertambah."ujarnya

"Gue pikir Gus Fahri itu tulus cinta sama gue tapi nyatanya cinta gue bertepuk sebelah tangan"ujarnya

"Hiks.... hati gue sakit banget mendengar ucapan Gus Fahri di cafe tadi"

********
Seminggu setelah kejadian itu zira masih tetap bertahan dengan kediaman nya yang membuat Gus Fahri bertanya-tanya ada apa dengan dirinya.

"Dek tunggu mas mau bicara sama kamu?"ujarnya menahan lengan zira

"Maaf Gus zira lagi sibuk"ujarnya berusaha melepaskan tangan Gus Fahri dan lengan nya.

"Dek plis bentar aja"

"Hemm,kamu mau ngomong apa Gus?"

"Kenapa belakangan ini kamu selalu mendiamkan saya....saya ada salah apa sama kamu?"

"Kamu gk ada masalah Gus tapi aku yang bermasalah"ujarnya

"Maksudnya?"

"Kamu tau gk Gus sakit nya mencintai seseorang tetapi seseorang itu belum selesai dengan masa lalunya."ujarnya yang membuat Gus Fahri terdiam.

"Emmm, inti nya selagi kamu belum siap dengan perasaan kamu sama mantan kamu jangan pernah memberi sebuah harapan untuk aku masuk ke dalam kehidupan kamu..... jatuh nya perasaan aku sakit gus."ujarnya pergi dari sana.

Gus fahri mencoba untuk mencerna ucapan Nadzira dan ketika sadar Gus fahri mengejar nya dan mencoba untuk memberi penjelasan.

"Dek..dek"

Zira berusaha menghindari nya tetapi langka nya dan langkah Gus fahri sangat berbeda sehingga Gus Fahri bisa mencekal lengan nya.

"Dek....kamu belum mendengar ucapan saya kan"

"Apa lagi yang mau di jelaskan gus hemmm?"ujarnya

"Kamu tau gk aku berfikir kalau kamu itu bisa membunging aku,bisa menjaga aku,bisa membuat hati aku bahagia tapi kenapa kamu gk pernah jujur kalau kamu belum bisa menerima aku di dalam kehidupan kamu kenapa ha kenapa?"teriaknya dengan isakan yang sudah di tahan sedari tadi.

"Hiks...aku pikir kamu itu tulus tapi kamu hanya menjadi kan aku pelampiasan kamu doang"ujarnya

"Aku mau kita pisah!"ujarnya

Mendengar itu seketika emosi Gus Fahri meledak membuat zira terdiam."saya tidak akan berpisah dengan kamu....saya sudah bilang kalau saya mencintai kamu"

"Bohong!"

"Dulu saya mencintai aura tetepi sekarang tidak zira sekarang saya mencintai kamu lebih dari segalanya."ujarnya dengan tatapan tulus.

"Kamu gk bohong kan?kamu gk cuman menghargai perasaan aku doang kan?"ujarnya memastikan

"Gk sayang mas bener-bener mencintai kamu dan gak akan pernah meninggalkan kamu"

Mendengar itu zira tersenyum puas dan memeluk Gus fahri dan Gus Fahri juga kembali memeluk nya.

DERAS NYA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang