37.khawatir

81 2 0
                                    

Satu bulan berlalu zira berusaha untuk ikhlas dengan kepergian kedua orang tuanya walaupun sulit dia tetap berusaha untuk ikhlas.

"Mama sama papa pasti udah tenang kan di sana... liat ma perut zira udah mulai nonjol tau kalau kalian masih ada pasti pada senang kan?"ujarnya

"Zira kangen sama kalian berdua kenapa kalian cepet banget ninggalin zira ma,pa zira masih butuh kalian berdua"ujarnya

"Tapi demi anak zira zira berusaha untuk tegar ma tapi gk bisa di bohongi zira masih tetap rapuh"ujarnya dengan menangis.

Pagi harinya zira tidak sengaja melihat ada fatih zira melihat situasi untuk menghampiri nya.

"Itu Fatih ada apa dia di sini"ujarnya dan berjalan menuju ke arah nya sesampainya di sana zira mengejutkan Fatih.

"Tih"

"Allahuakbar setan"teriak nya

"Buset gue bukan setan"

"Eh Ra ngagetin aja"

"Lo ngapain di mari?"

"Mau cari lo"

"Cari gue ngapain?"

"Markas besar kita di bakar"

Mendengar itu mata zira melotot dan emosi nya naik ke ubun-ubun."siapa yang berani membakar markas kita?"

"Kita gk tau Ra tapi kita butuh bantuan Reva untuk melacak nya"

"Nanti malam temuin kita di markas satu laita datang ke sana dan kumpul kan semua anggota."

Sesampainya zira di asrama Reva bertanya ada apa dengan nya.

Brak

"Allahuakbar pelan-pelan Bun"

"Lo kenapa dah"

"Markas kita di bakar"

"Wath?siapa yang berani membakar nya?"

"Gue gk tau malam ini kita ke sana dan kita harus mencari tau siapa yang membakar nya"

Sore harinya zira ddk ngantri di kamar mandi yang membuat mereka menunggu lama."ni orang lama bener mandi nya,mandi ape bertapa?"

"Tau udah dua jam nunggu nya gk keluar-keluar minta di kasih paham ini mah"ujarnya

"Lo mau ngapain?"

"Matikan lampu nya pedih-pedih dah mati lo"ujarnya dan mematikan lampunya.

"Gasy mandi di atas aja yuk biar aja tu pedih-pedih dah los"

**********
Sedang di dalam pelajaran tiba-tiba zira mual-mual membuat Syifa tidak mengizinkannya untuk mengikuti pelajaran lagi.

"Huek...huek...

"Mbak mending izin sama ustadzah sana kasian mbak kalau badan nya di paksakan"

"Tapi fa"

"Mbak dengerin kata syifa mbak istirahat aja ok?"

Mau gak mau zira menuruti ucapan Syifa dan dia beristirahat di asrama ketika sedang memejamkan matanya zira tersentak ketika ada yang mendobrak asrama nya.

Brak.

"Allahuakbar"

"Loh umi?"ujarnya

"Hehehe ini pintu nya susah di dorong,eh kamu ke ganggu ya? maaf ya umi khawatir tadi kata Syifa kamu mual-mual"

"Iya mi perutnya gk enak"

"Memang kalau sedang hamil seperti itu nak mangkanya jangan terlalu di paksakan ya"

"Iya umi"ujarnya dengan tersenyum di balas senyuman manis dari umi.

"Umi ada kabar dari mas Fahri gk mi?"

"Belum sayang nomornya gk bisa di hubungi"

"Zira takut mas Fahri kenapa-kenapa mi"

"Gk boleh ngomong gitu sayang kamu harus berfikir positif jangan berfikir yang gk gk banyakin doa untuk keselamatan suami kamu Hem"

"Iya mi"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 21 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

DERAS NYA HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang