13

6 3 0
                                    

Kakek Umar dan Adam sudah berlalu pulang ke rumah mereka, dan meninggalan pesantren al rasiyd.
Di dalam mobil tidak ada pembicaraan sedikit pun. hening itu lah suasana di dalam mobil sekarang.

Tidak ada pembicaraan antara cucu dan kakek di dalam mobil, namun sang kakek berinisiatif bicara terlebih dahulu.
Tapi ucapanya malah membuat Adnan berubah menjadi dingin, tanpa  sadar ia tersurut emosi. dia lelah karna selalu di atur oleh kakek nya. dan sekarng termasuk pendaping dirinya, sang kakek nya juga yang ingin mengaturnya, dan juga tanpa sepengetahuan dirinya.

Adnan. besok keluarga perumpuan yang kakek jodohkaan sama kamu akan datang, jadi kamu harus menyambut mereka dengan sopan, dan juga sekalian kita lamar anaknya biar cepat itu lebih baik. " Ucap kakek Umar dengan santai tanpa melirik Adnan di samping nya yang sedang menyetir mobil.

Adnan hanya diam tidak menjawab sama sekali, dengan ekspresi dingin dan datar.

Dan malah diem jawab kakek malu nanti kalo kamu ga menyambut mereka dengan baik. " Ujar nya.
Adnan masih Tetap dengan ekspresi yang sama Adnan hanya diam tanpa menjawab.

Kini mobil mereka sudah masuk perkarangan rumah, tanpa mengatakaan apa apa dia keluar dari dalam mobil, tapi ia juga membukakan mobil sang kakek, namun tanpa bicara sedikit pun, dan langsung meninggalkan kakek nya, tanpa menghiraukan panggilang sang kakek.

Assalamualaikum. " Ucap nya segara masuk kamar tanpa melihat keluarga nya yang sedang makan malam bersama.

Walaikumsalam. " Jawab serentak keluarga Adnan.
Dan tak berselang lama kakek Umar datang menghampiri keluarga anak nya yang sedang berkumpul.

Ya Allah Abi ko Dateng belakangan?. " Tanya sang anak pada ayahnya.

Tanya sendiri pada putra mu, dia meninggal kan Abi di mobil sendirian dan membiarkan Abi turun sendiri." Ucap kakek Umar. Melebihkan fakta.

Apa!!!!, Adnan meninggalkan Abi." Ucap nya dengan nada tidak percaya.

Abi duduk dulu biar Arya bicara Sebentar dengan Adnan, umi tolong bikinkan Abi minum, Abi pasti haus. " Ucap nya. dan di  angguki sang istri.

Adnan, buka pintu nya Abi mau bicara. " Ucap Abi Arya dengan tegas.

Kenapa Abi. " Jawab Adnan dingin tapi tidak sedingin tadi.

Apa benar kamu meninggal kan kakek kamu di mobil sendiri dan membiarkan kakek turun dari mobil sendiri. " Tanya ayah Arya.

Memang benar Adnan meninggal kan kakek tap......" Ucap nya terpotong sang ayah.

Apa Kamu tidak punya sopan santun dan, kamu tega meninggal kan kakek, apa kurang selama ini ayah mendidik kamu haa. " Ucap teriak ayah Arya dengan marah, terdengar seisi rumah.

Ya Allah Abi kenapa teriak teriak. " Tanya umi Santi. Khwatir.

Lihat anak mu ini dia meninggalkan kakek sendiri di mobil, bukaanya dia tau kakek baru saja setabil kesehatan nya. " Ucap nya dengan tegas.

Apa benar nak. " Tanya umi Santi. Lembut, dia tidak mau mengambil keputusan dengan emosi.

Yah memang benar mi tap....." Ucap nya terpotong lagi oleh sang ayah.

Sudah.... ayah kecewa sama kamu. " Ucap nya tegas tanpa mendengarkan seleuruh kejadianya.

Kalo Abi tidak mau mendengarkan penjelasan Adnan yah sudah, Adnan capek!!!!, adnan capek jadi  boneka kakek terus, Adnan juga punya kehidupan Adnan sendiri bi, dari kecil hingga sekarang seluruh perintah dan perkataan kakek selalu Adnan turuti, tapi sekarang sudah cukup bi, Adnan capek, dan yah bahkan kakek juga mencampuri urusan tentang siapa yang jadi pendamping Adnan, dan yah bahkan kakek sudah menjodohkan Adnan tanpa sepengetahuan Adnan, mereka akan datang besok jikalu abi mau menyambut mereka silakan, Adnan mau pergi memenangkan diri, dan yah, dengan tegas Adan menolak perjodohan ini, Adnan sudah telanjur capek Abi umi, Adnan harap kalian mengerti. " Jelas Adnan. Dengan cepat kembali pergi meninggal kan Abi dan umi nya, sempat terdengar suara orang orang memanggil nya, tapi ia menghiraukan nya, dan berlalu pergi, menuju mobil nya berada.

Akkkkkhhhhhhhhhhh. " Teriak nya di dalam mobil.


Cinta Ilham Untuk HulmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang