10

8 3 1
                                    

1 jam telah berlalau, ustadz Adnan yang kini selesai berceramah, satu persatu jama'ah pun membubarkaan diri, wanita cantik itu menunggu Adam dan Aldi,ia ingin menyampaikan amanah Bu Risa kepada nya, dan ia juga berniat pulang sendiri karna tidak pantas perumpuan berjalan dengan dua orang pria, ia takut dosa menghantui nya. Itulah pikirnya. Bukan nya ia tidak mau mendegarkan apa yang Bu Risa sampaikan bahwa ia harus pulang dengan suaminya dan anak nya ,tapi tidak lah wajar,maka ia menolak nya tapi akan tetap menyapaikan amanah ibu Risa, karna dia pulang ke rumah lebih awal.

Kenapa belum keluar yah, apa aku tidak fokus yah. " Ucap hulma. gelisah.

Astagfirullah sandal aku mana?. Ia Mencari sandal nya, tapi tetap tidak di temukan nya, dia bingung.

Apa kepental yah. Ucap nya. Dengan mata mencari keberadaan sandal nya.

Bagaimana inih, tidak mungkin aku mengambil sandal orang lain, lebih baik aku jalan tanpa sandal dari pada mencuri sandal orang lain. " Ujar nya. Ia masih mencari ke beradan sandal nya, yang ia lihat hanya berberapa sandal besar, seperti sandal pria.

Assalamualaikum, maaf mbak sedang mencari apa, siapa tau saya bisa membatu, Karna dari tadi saya melihat mbak bulak balik kesana kemari. " Tanya seseorang pria di belakang nya, dan membuat hulma mematung. { Entah gx tau kenapa mematung, mungkin takut di gigit kali }.

Walaikumsalam, maaf saya sedang mencari sandal saya, hilang. " Jawab hulma setelah berberapa detik, jantung nya tiba tiba berdetak sangat cepat.

Pria yang di depan nya diam setelah mendengar jawaban wanita di hadapan nya, begitu pun hulma dia juga diam, dan kini otak mereka berdua sama sama mengi gat suara yang mereka kenali dulu, dan juga mereka rindukan, muncul kembali.

Kamu hulma?. Tanya nya.

Iyah mas saya hulma, mas nya juga mas Adnan bukan?. Tanya hulma juga, dengan menundukan kepal nya, begitu pun pria di depannya melakukan hal yang sama.

Iyah ini saya hulma, lama tidak bertemu, كيف حالك الآن وكيف حال عائلتك؟ ( apa kabar sekarang gimana keluarga kamu ). " Tanya nya.

Alhamdulillah, saya baik mas Adnan begitu pun umi dan Abi serta kedua Abang saya mereka semua dalam kedaan sehat. ". Jawab hulma dengan senyuman yang sangat indah, kini hati nya berbunga bunga. Dia pikir suara dan nama ustadz tadi hanya sama karna dia ingat bahwa pria di depan nya bilang bahwa dia tidak akan kembali ke Indonesia, dan akan menentap di arab bersama kakenya, dan denagn terpaksa menuruti kemauan kakeknya.

dan dia juga tidak berani menatap wajah pria manapun selain ayah Abang nya sekarang. Tapi akan berbeda setelah dia memiliki seorang suami di samping nya tentu nya dia akan dengan sangat puas menatap wajah suami nya dan bahkan dengan leluasa menyentuh wajah suaminya kelak.

Bukanya mas Adnan bilang tidak akan kembali ke Indonesia yah, dan akan menetap di sana." Tanya hulma dengan lembut.

Memang hulma kakek menyuruh saya untuk tinggal di sana bersamnya, tapi karna kondisi kakek sudah setabil jadi saya umi dan Abi memutuskan untuk membawa kake pulang ke Indonesia dan akan melakukan kontrol di indonesia saja, itu lebih baik dari pada Abi sama umi bulak balik ke Indonesia arab. " jawab nya dengan jelas dan juga.

Apa kamu sudah menika..." tanya Adnan tapi terpotong oleh suara seseorang?.

Hulma kamu kenapa masih di sini ibu mana, dan kenapa malah berduan dengan ustadz Adnan?." Tanya orang tersebut.

Assalamualaikum. " Salam hulma terlebih dahulu.

Walaikumsalam jawab kedua pria di depan nya. Serentak.

Tadi saat saya sedang mencari sandal saya, mas Adnan datang jadi saya berbicara sebentar dengan mas Adnan, dan soal ibu nya mas Adam dia menyampaikan amanah kepada saya untuk bilang kepada mas dan ayah mas bahwa ibu Risa pulang lebih awal karna perut nya yang berasa tidak enak. " Jelas hulma.

Ohh yh sudah, lalu kenapa malah masih di sini, ini sudah malam tidak baik perumpuan keluar pada waktu malam tanpa hal yang jelas, dan juga kaliaan malah berduan di depan masjid lagi, kamu ustadz adnan kan kamu ustadz seharu nya menegrti " Ucap nya dengan Nada marah. Melihat wanita yang ia kagumi berduaan dengan pria lain di depannya.

Maaf yah mas adamz bukannya saya sudah jelas kan, lalu kenpa malah marah marah di depan saya dan juga mas Adnan, mas Adnan hanya ingin membantu saya mencari sandal saya yang hilang dan soal saya masih di sini, Karna saya ingin menyampaikan amanah ibu Risa kepada anda dan juga ayah anda. " Ucap hulma dengan Nanda tegas, dia juga bisa emosi apa lagi di tampah dengan tuduhan terhadap nya.

Maaf mas Adnan, mas Adam, saya pulang duluan, assalamualaikum. " Ucap nya meninggal kan mereka berdua, dan yah tanpa menggunakan sandal.

Walaikumsalam hulma tapi, sandak kamu....pakai sandal saya saja tidak apa,dan juga ini sudah malam biar saya hantar saya akan mengikuti kamu dari belakang kamu percayakan. " Ucap ustadz Adnan pada hulma dia tidak tega melihat orang yang ia kagumi berjalan tanpa alas kaki dan kini juga sudah malam. Itu tidak baik merutu nya.

Baik mas Adnan tapi tidak apa saya bisa ko jalan tanpa sandal. " Ujara nya.

Tidak ada penolakan cepat pakai sandal saya. " Tolak nya dengan tegas.

Baik mas adnan terima kasih. " Ucap hulma memakai sandal nya, sama seperti waktu itu, di mana pertemuan pertama mereka, di mana kejadian sekrang terjadi lagi dan dengan orang yang sama. sungguh sepertinya takdir mempermainkan nya.

Tanpa mereka sadari masih ada pasang mata yang sedari tadi masi setia melihat kenersamaan mereka tanpa memberikaan respon apa pun hanya diam dan melihat itu yang pria itu lakukan.

Hulma pergi meninggal gerbang masjid, dan di ikuti pria di belkangnya yang tidak lain adalah ustadz Adnan, tapi berbeda dengan Adam yang kini masi stay di tempat.




Cinta Ilham Untuk HulmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang