13. Berita Besar

477 54 9
                                    

Semua anggota parlemen, penasehat kerajaan, dan para petinggi istana telah hadir di dalam aula utama. Ethan serta Katherina pun hadir turut di sana, duduk di atas kursi tahta berdua selagi menunggu kehadiran sang pemeran utama.

Pintu aula diketuk dari luar sebanyak dua kali sebagai pertanda. Tiba-tiba seluruh aula pun senyap untuk menyambut yang ditunggu.

Asa berdiri di tengah pintu aula yang dibuka di kedua sisinya tanpa ada Terence di sampingnya. Hanya ada tiga orang pengawal, yang menjaga masing-masing di kanan dan kiri serta belakang.

Semua mata tertuju pada sang omega, namun Asa hanya menatap lurus pada sosok sang raja yang juga menatapnya.

Bahunya didorong masuk sedikit kasar hingga ia sedikit tersandung. Asa menunduk ketika mereka yang berkuasa tinggi menatapnya penuh rendah.

Bisik-bisik cemooh pun ia dengar. Bahkan terdengar sangat kasar daripada yang sempat Leopold katakan padanya tadi pagi.

Asa dipaksa berlutut di tengah altar aula. Kepalanya masih setia menunduk tak mampu melihat siapa pun yang ada di sana. Semua orang merendahkannya dan tak ada yang berpihak padanya.

Salah seorang pria paruh baya dengan jenggot keluar dari kelompok untuk mendekatinya.

Jubah putih gading sepanjang lutut juga sebuah topi putih kecil yang ia kenakan menjadi pertanda bahwa pria itu adalah seorang petinggi spiritual dalam istana.

Asa tetap menunduk meski dirinya tau pria itu tengah berdiri tepat di hadapannya.

"Bertahun-tahun Nottenvile diselimuti oleh awan kegelapan. Kutukan dari iblis terus datang silih berganti, melukai jiwa dan raga sang pemimpin suci yang ditunjuk oleh Dewa, Yang Mulia Raja!"

Asa tidak bisa tenang. Jantungnya berdegub begitu kencang dan rasa tak nyaman hinggap melingkupi tubuhnya.

"Namun kini, siang hari ini, seorang omega suci yang dikirim oleh Dewa telah datang di antara kita untuk menyelamatkan kehormatan Sang Raja dan Ratu!"

Asa sesak dibuatnya ketika mendengar sorak-sorai mulai terdengar, menyeru seperti menyambut pesta besar entah apa.

Ia sedikit tersentak ketika kepalanya disentuh pelan oleh sang pria.

"Sebuah kabar gembira telah datang bersamanya!"

Kabar gembira apa? Asa merasa tak memiliki kabar apapun yang menyertainya.

"Kutukan iblis telah sirna karena ikatan yang suci, dan kini Dewa telah memberikan berkatnya di dalam ikatan suci tersebut. Seorang jiwa suci yang dibawa langsung oleh sang omega, untuk menjadi kebanggaan Raja dan Ratu, serta seluruh rakyat Nottenvile!"

Apa maksudnya?

"Di hadapanku kini, seorang omega yang dipilih oleh Dewa, telah diberi amanat untuk mengandung sang pewaris tahta. Dan tak lama lagi, kita akan menyambut kelahiran sang pangeran mahkota ke dunia. Long live the King!"

"Long live the King!"

Kepalanya seperti dipukul oleh sebuah balok kayu ketika Asa mendengar betul apa yang baru saja dikatakan oleh pria itu.

Asa memberanikan diri untuk mengangkat kepalanya dan menatap lurus pada sang alpha di depan sana yang memberikannya seringai penuh keangkuhan.

Ini bukan seperti apa yang ia rencanakan. Asa tak mengira bahwa ia akan hamil secepat ini hanya dengan satu kali melakukan ritual mating. Ini di luar kuasanya. Asa tidak menginginkan ini. Ia tak mau janin ini. Ia tak mau mengandung darah daging orang yang telah membawanya menuju neraka.

Ia tak mau terikat dengan raja melalui anak ini..

Tidak, Asa tidak bisa menerimanya.

Ketika pria itu hendak mengalungkan sebuah kalung bunga sebagai simbol kesucian, Asa dengan cepat menepisnya dan berdiri tegap menatap nyalang pada sang pemimpin di depan sana.

Little Lily (Heejay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang