Asa tidak sempat untuk berteriak kala dua orang tak dikenal memisahkannya menjauh dari Solomon dan memaksanya untuk mengenakan tudung serapat mungkin sebelum dipaksa berjalan menjauhi kerumunan.
Orang-orang di sana hanya diam melihat. Mereka tau bahwa keduanya adalah pengawal dari kerajaan dan siapa pun yang dibawa pergi oleh mereka, bukanlah hak mereka untuk menolongnya.
Asa ditarik paksa, sama seperti saat ia dibawa pergi dari rumahnya. Mereka kembali memasukkannya ke dalam sebuah kereta yang ditarik oleh dua ekor kuda. Namun berbeda dari kereta sebelumnya. Kereta ini lebih mirip seperti sebuah kereta kencana dengan desain sederhana.
"Lepaskan aku!" Asa menyentak tangannya ketika ia telah duduk di dalam kereta. Dua pengawal tadi duduk di antaranya, kentara sekali mereka sengaja agar Asa tak banyak berulah.
Jantungnya bertalu-talu dengan cepat. Keringat dingin mulai membasahi dahinya kala Asa teringat siapa sosok yang terakhir kali ia lihat sebelum diseret oleh pengawal kerajaan.
Ethan ada di sana. Di seberang sungai dengan mengenakan jubah hitam panjang. Menatapnya penuh amarah meluap-luap.
Apa yang dilakukan sang alpha di sana?
Apa ia juga ingin melihat festival dan kebetulan melihatnya?
Tidak, apa jangan-jangan Ethan sudah tau sejak awal bahwa ia kabur dari kamarnya bersama Solomon dan mengikutinya?
Asa tidak tau mana yang benar. Tapi keduanya pasti akan membuat Ethan murka dan menghukumnya.
Asa mendesah pelan, memejamkan kedua matanya dan saling meremat kedua tangannya untuk meredam ketakutan.
Ia hanya perlu mengingat perkataan Solomon bahwa Ethan tak akan menyakitinya berlebihan karena ia tengah mengandung pewaris tahtanya.
...
Asa berusaha berontak ketika kedua tangannya yang diikat ke belakang dicekal erat dan ia dibawa naik menuju menara. Cahaya purnama tak membantu untuk menerangi tangga batu yang menukik tajam, sampai membuat Asa beberapa kali tersandung karena menginjak pijakan yang salah.
"Lepas! Kau menyakitiku!" Asa berteriak dengan marah. Namun kedua pengawal itu tak bergeming hingga mereka sampai di anak tangga terakhir, yang berada tepat di depan sebuah pintu coklat tua yang memiliki rantai di daun pintunya.
Salah satu dari mereka membuka rantainya dengan kunci. Suara gemerincing di tengah keheningan bersahut-sahutan dengan suara deru nafas Asa yang mulai memburu.
Bohong jika ia tidak takut untuk dikurung di dalam ruang sempit dan gelap di sana. Asa lebih memilih ia dilempar kembali ke dalam penjara bawah tanah ketimbang dikurung di dalam menara, setidaknya ia tak akan sendiri di dalam penjara bawah tanah.
"Akh!" Asa didorong masuk dengan paksa tanpa dilepas ikatan tangannya. Lalu kedua pengawal itu segera menutup pintunya dan pergi meninggalkan Asa seorang diri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Little Lily (Heejay)
FanfictionIni adalah kisah tentang seorang raja dan seorang pemuda yang akan memberinya pewaris tahta. Asa Calder adalah seorang omega male, omega yang sangat jarang ditemukan keberadaannya. Suatu hari, Asa harus menerima takdirnya ketika ia dibawa paksa men...