24. Kelahiran Sang Pangeran

524 62 4
                                    

"Kelahiran pangeran tidak akan lama lagi, Yang Mulia."

"Bagaimana dengan keadaan omega itu?"

"Dia baik. Para tabib kini lebih banyak menaruh perhatian padanya karena usia kandungannya yang telah memasuki usia siap untuk melahirkan."

"Lebih cepat lebih baik."

"Yang Mulia-"

Semua pasang mata di dalam ruang rapat anggota parlemen juga kanselir dan penasehat kerajaan kini terpusat pada Leopold yang duduk paling dekat dengan sang raja.

Percakapan yang semula tumpang tindih pun terhenti ketika sang kepala kanselir hendak angkat bicara.

Tak terkecuali Ethan.

Lelaki itu menyangga dagunya dengan satu tangan pada lengan kursi kebesarannya, selagi matanya melirik pada Leopold yang sepertinya hendak membicarakan sesuatu yang serius.

Tentu saja, rapat ini digelar sebelum penyambutan kelahiran sang pewaris tahta. Mungkin dari rapat ini pula, nasib sang omega terkasih akan ditentukan ke depannya.

Ethan tidak berniat mendengarkan. Pun peduli pada apa yang orang-orang tua ini katakan. Beberapa hari ini pikirannya terus tertuju pada Asa yang telah menginjak kehamilan bulan ke sembilan, dan itu berarti, tak lama lagi anaknya akan lahir ke dunia.

Seorang bayi yang kehadirannya telah dinanti olehnya dan seluruh rakyat Nottenvile. Seorang pewaris tahta yang akan meneruskan kepemimpinannya di hari tua.

Ethan tak sabar, dulu. Namun kini ia berubah pikiran.

Ethan tak mau anaknya cepat-cepat lahir. Ia tak mau kebersamaannya bersama dengan Asa berakhir seiring dengan kelahiran sang anak. Sembilan bulan tak cukup baginya untuk memberikan seluruh atensi dan afeksinya pada sang omega.

Dengan kata lain, Ethan tidak siap untuk berpisah dari Asa.

"Bagaimana menurut pendapat anda mengenai Asa?" Tanya Leopold tiba-tiba, yang mana segera mengundang beribu pertanyaan dari seluruh manusia yang mengelilingi meja panjang di ruang itu.

"Apa maksudmu?" Ethan balas dengan pertanyaan, tak lupa pula memberikan tatapan tak senang atas pertanyaan Leopold yang tidak jelas.

Leopold tersenyum miring. Tanpa perlu repot-repot membalas pertanyaan sang raja, kini pria itu menaruh atensi pada seluruh anggota parlemen yang ada di sana.

"Bukannya saya tidak sopan terhadap Yang Mulia, namun saya tau jika Yang Mulia telah memiliki hubungan lebih dengan omega male itu."

Decakan juga bisik-bisik mulai terdengar bising di dalam ruangan rapat. Ethan dibuat geram hingga kedua tangannya yang mengepal di lengan kursi terasa bergetar.

"Apakah benar yang dikatakan Tuan Gordon, Yang Mulia?" Tanya Tuan Ludwig, selaku salah seorang kanselir senior yang usianya telah melampaui setengah abad, kepada Ethan yang kini semakin menatap tajam pada Leopold.

"Yang Mulia-"

"Lalu apakah itu penting jika aku memiliki hubungan lebih bersama seorang omega yang mengandung anakku? Bukankah kalian yang selalu memaksaku untuk mengawini salah satu dari mereka agar aku memiliki anak? Lalu apakah itu penting jika aku berhubungan lebih dari itu dengan mereka?!" Ethan semakin marah di akhir kalimatnya hingga suaranya terdengar menggema di seluruh ruangan.

Para pelayan menunduk takut di sudut-sudut, sedangkan seluruh penghuni meja dibuat terheran dengan apa yang baru saja terlontar dari raja mereka.

"Anda tau itu dilarang, Yang Mulia. Seorang raja, atau pun pangeran, dilarang memiliki hubungan bersama seorang omega male. Pengecualian untuk kebutuhan memiliki anak karena kutukan itu."

Little Lily (Heejay)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang