🦊 Stay By My Side 🧸

234 7 0
                                    

- - -
🧸 start 🧸
- - -

Sepi.

Matthew memikirkan tidak ada yang terbangun selain dia, Hanbin, dan Hao, tapi pasangan ini melewati pintu di beberapa menit lalu dan tanya apakah ada yang dia inginkan selagi mereka melakukan jalan. Tangan memberi isyarat bahwa mereka tak perlu menyulitkan diri, tahu bahwa keduanya tidak melelapkan diri karena satu masalah atau lainnya.

Kaki menyentuh anak tangga dengan pikiran dia akan menghabiskan waktu di sisi balkon, tidak yakin mengenai apa yang ingin dilakukan tapi memandangi jalan dari sisi balkon bukan sesuatu yang dia pikir buruk. Hanya menghentikan langkah saat dirinya mendengar suara tangisan di lantai dua, menyangsikan pendengaran hingga dia mendiamkan diri.

Kembali mendengar suara tangisan, pun dia mendengar suara plastik seperti makanan ringan pada saat ini dan menyadari kamar mandi sebagai sumber suara.

"Hei," Percaya bahwa anggota yang melakukan makan dan menangis di kamar mandi, Matthew hanya memikirkan dua kemungkinan.

Diantara teman seumur atau adik besar, tidak ada yang membuat dia merasa tenang untuk meninggalkan mereka menangis seorang diri.

Matthew mendengar suara napas yang tertahan seperti lainnya tidak menduga panggilan.

"Siapa?" Gunwook melemparkan tanya dengan kesan ragu

"Gunwook tidak mengenali aku?" Matthew bertanya, mendapat diam

"Matthew-Hyung" Kenal Gunwook, setelahnya, menghadirkan senyum Matthew

Kepala Matthew melakukan angguk yang tak dilihat oleh lawan bicara, "Aku dapat membuka pintu?"

"Uh, aku akan membuka pintunya" Gunwook menjawab sebelum pintu kamar mandi dibuka.

Tidak terburu dalam membuka, mata Gunwook memperhatikan Matthew seperti dia memiliki sesuatu yang perlu dipastikan, memastikan Matthew sungguh ada di depannya kelihatannya.

Bukan sesuatu yang tak dapat dipahami oleh Matthew, ingat bahwa waktu ini sungguh larut dan banyak anggota memilih tidur.

"Apa yang terjadi?" Tangan Matthew menemukan tempatnya di pinggang Gunwook, hapus sangsi di wajah si lebih muda

"Bukan sesuatu yang besar" Mata Gunwook enggan bertemu dengan Matthew, sementara tangannya turut merangkul Matthew

"Um?" Matthew melemparkan tanya, tidak yakin mengenai kata yang digunakan oleh Gunwook

"Tidak penting" Paham dengan bingung Matthew, Gunwook gunakan kata yang lebih mudah

"Gunwook, aku mendengarmu" Pastikan lainnya tahu dia mendengar suara tangis, pun dia tidak melewatkan mata sembab milik lainnya.

Gunwook menghela napas dan merendahkan posisinya, simpan wajah pada bahu Matthew tanpa mengatakan apapun selama beberapa saat.

Tangan Matthew memberi tepukan ringan pada punggung dari laki-laki yang memiliki tinggi tubuh melebihi dirinya.

"Kau memerlukan udara?" Matthew memberikan tanya saat Gunwook meluruskan posisi

"Iya?" Mata Gunwook masih memperlihatkan sembab yang membuat Matthew merasa buruk

"Duduk di balkon" Enggan, tapi satu tangan milik Matthew melepaskan pinggang Gunwook untuk mengarahkan tunjuk

Pandangan Gunwook mengikuti arah yang ditunjuk oleh Matthew sebelum dia memberi jawaban, "Tentu."

Tangan kiri dari Matthew masih merangkul pinggang Gunwook, pun satu tangan milik Gunwook masih memegang pinggang Matthew selagi keduanya mengambil langkah.

Matthew menaruh tatap mata pada Gunwook yang melepaskan tangan dari pinggangnya saat mereka mengambil posisi di balkon, turut jauhkan tangan yang dia tempatkan di pinggang si lebih muda sekalipun dia rasa enggan.

"Kau tidak baik," Matthew tidak mengetahui apa yang harus dikatakan

Biarkan Gunwook meraih tangannya dan memainkan jemari, "um,"

"Kau tidak dapat membicarakannya?" Mata Matthew memperhatikan Gunwook yang menunduk

"aku hanya mengalami mimpi buruk," Gunwook menjawab.

Sepi membuat Matthew dapat mendengar sedih Gunwook sekalipun lainnya menggunakan suara kecil yang berbeda dari sikap lantang lagi percaya diri saat lainnya bicara di banyak waktu.

"Jadi, kau menangis dan memakan camilan di kamar mandi?" Tulus dalam ingin tahu

"um," Gunwook mengembalikan jawab pada dengung seadanya

"Dan kau belum merasa baik?" Tanya lain dilemparkan oleh Matthew

"um," Oh, Matthew tidak menyenangi jawab ini hingga dia menghela napas

"Apakah ada yang dapat kulakukan?" Matthew bertanya.

Matanya tidak meninggalkan Gunwook yang tak kunjung memberi jawab, sejenak dia mencemaskan apakah dirinya membuat lain tidak nyaman dengan pertanyaan yang dia lempar, terlalu menekan lainnya dengan percakapan ini.

Mata Gunwook menemukan tatapannya saat bisiknya pecahkan sepi, "tetap di sisiku?"

"Tentu. Aku dapat melakukannya." Matthew menjawab dengan percaya diri

Takut ada di wajah Gunwook yang berbisik, "tetap di sisiku, untuk waktu yang panjang?"

Kabur, masa depan memiliki bayangan yang terlalu samar sehingga percakapan mengenai masa depan dapat begitu menakutkan untuk beberapa orang.

Dan Matthew mengetahui Gunwook tidak hanya meminta perihal ini untuk satu hati, satu pekan, satu bulan, atau satu tahun tujuh bulan ke depan.

"Aku tidak akan meninggalkan sisimu hingga kau merasa bosan" Tapi andai dia memiliki kata mengenai ini, dia akan menyanggupi

"maka, matthew-hyung tidak akan meninggalkan sisiku" Senyuman kecil terbit di wajah si lebih muda

"Iya. Kau akan melihatku untuk waktu yang panjang, sangat panjang" Dan Matthew bertekad untuk menjaganya

"jangan lelah mengenai aku" Pinta Gunwook merupakan sesuatu yang konyol

Matthew mendengus sebelum dia menjawab, "Aku tidak pernah lelah mengenaimu."

Gunwook telah puas dalam memainkan jemarinya dan menyamankan diri dengan menempatkan kepala di pangkuan Matthew, biarkan jemari Matthew memainkan surainya hingga rasa kantuk memberatkan mata. Enggan berpindah dari posisi nyaman saat Matthew meminta dia masuk ke kamar tidur, hanya meninggalkan posisi nyaman sewaktu Matthew berkata dia akan menemani Gunwook di kamar.

Matthew memiliki rencana untuk kembali ke kamarnya saat Gunwook telah lelap, tapi dia tidak memiliki kesempatan dengan Gunwook yang mengabaikan boneka dan memberi pelukan pada Matthew. Tahu dirinya tak dapat memberi penolakan pada bayi besar yang tidak henti menekan titik lembut pada perasaannya, tertawa sebelum menaruh kecupan pada bibir tebal milik Gunwook yang meminta dia menetap.

Kalaupun Hao memasuki kamar tidur dan melihat situasi ini, dia tidak mengatakan apapun dan hanya meluruskan langkah pada tempat tidur miliknya. Biarkan Matthew dan Gunwook sebagai pemilik dunia, dan lain sekadar figuran.

🧸 fin 🧸

uh, iya, seharusnya ini untuk ulang tahun matthew.

ゴヌクママニアTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang