- - -
🧸 start🧸- - -
Jiwoong mengenal Gunwook selama tujuh tahun, dihitung dari tahun pertama dia menempati pusat kota karena dirinya mendapat kerja pada perusahaan besar. Remaja asal Osan yang menempati rumah sang Bibi merupakan satu diantara sedikit orang di sisinya, menyaksikan dirinya melewati masa percobaan hingga dia menerima promosi sebagai ketua tim dan merayakan keberhasilan dari proyek pertama.
Remaja ini telah mengambil ujian untuk memasuki perguruan tinggi di musim dingin lalu, tidak henti mengatakan bahwa dirinya telah dewasa saat Jiwoong menyerahkan camilan sebagai buah tangan dari tugas atau tempat asal. Tapi Gunwook akan menerimanya dan ucapkan terima kasih pada penghujung hari, karena dia masih merupakan anak manis yang tidak memiliki hati untuk menolak orang lain.
Dan Jiwoong mempertanyakan apa yang salah sehingga Gunwook ambil jarak darinya selama beberapa waktu terakhir.
"Aku tahu. Aku mengerti" Dapat mendengar frustasi Gunwook biarpun suara hujan terbilang keras
"Kau ingin pergi?" Hao melempar tanya mendahului dirinya, melihat tampilan si paling muda di rumah
"Iya. Junhyeon menghancurkan tugas" Gunwook menjawab seraya menuruni tangga
"Dia menghancurkan tugas?" Hao menyuarakan tanya yang dibalas buang napas, "Aku tidak mengerti."
Kentara bahwa Gunwook sungguh tidak paham, tidak habis pikir dengan bagaimana Junhyeon dapat hancurkan tugas yang mereka kerjakan.
"Kau memerlukan tumpangan?" Hao melempar tanya, melirik Jiwoong yang diam dan hanya perhatikan interaksi dari keduanya.
Sepi dengan banyak dari penghuni rumah sewa terjebak dengan kerja, menyelesaikan tugas, atau memiliki acara keluarga di tempat asal.
"Kita tahu bahwa kau tidak mengendarai mobil, Ge" Gunwook temukan humor dalam tawaran Hao.
Tak menyadari hadir Jiwoong dengan perhatian yang selisihkan antara ponsel dan sepatu tali, memastikan tali diikat dengan benar.
"Jiwoong-Hyung," Hao memberi panggilan setengah berbisik pada Jiwoong.
Paham dengan apa yang dimaksud, Jiwoong tinggalkan duduk untuk hampiri lainnya, "Aku dapat, uh,"
Katanya berhenti saat Gunwook membuka payung dan mengenai dia tanpa disengaja, menimbulkan ekspresi terkejut di wajah si lebih muda.
"Hyung, maaf" Gunwook mengatakan ini dengan terburu, tunjukkan cemas
"Uh," Jiwoong memegangi sisi wajah yang terkena payung
"Aku minta maaf, tapi aku sedang terburu" Gunwook berkata sebelum berlalu.
Mata Jiwoong menyaksikan punggung Gunwook yang menghilang di balik pintu, sebelum dirinya berpaling pada Hao yang berdiam di bangku.
"Kau merasakannya?" Jiwoong melempar tanya, sadari Hao yang buat dia tinggalkan bangku
"Iya. Karena itu, aku menyuruhmu" Hao menjawab seolah ini merupakan situasi yang jelas
"Apa yang terjadi?" Tanya Jiwoong mendapat ekspresi heran dari Hao
"Bagaimana aku mengetahuinya?" Hao membalik tanya, tidak paham
"Kau pernah menjadi teman kamar dari Gunwook" Jiwoong beri alasan.
Temukan Hao dan Gunwook sebagai teman kamar yang begitu dekat selama tiga bulan dimana kamar milik Gunwook memerlukan perbaikan pada tahun lalu, dan Hao yang tempati kamar di sisi tak miliki masalah untuk bagikan ruang.
KAMU SEDANG MEMBACA
ゴヌクママニア
FanficKumpulan cerita pendek dengan Uke Gunwook. Silahkan singgah kalau suka.