Setelah kaki Laila di obati oleh Umi Rena, Laila memilih untuk pulang kembali ke asramanya. Sesampainya di asrama, Laila langsung di kepung oleh teman-temannya yang tadi menjahilinya. Laila berpura-pura memasang wajah kesal agar teman-temannya kapok untuk menjahilinya lagi.
"Laila kita minta maaf yah karna tadi udah jahilin kamu, maaf banget yah," ucap Rara.
"Iya Laila, maaf banget banget banget deh pokoknya," kata Lea sedramatis mungkin.
"Laila mukanya jangan ngeselin gitu dong, iya aku minta maaf aku salah tadi udah rencanain ini semua, kalo kamu mau marah, marah sama aku aja, karna ini semua rencana aku," ujar Ismi dengan nada bersalah. Laila masih memilih diam dan tak menggubris teman-temannya.
"Laila maafin kita semua yah, pleaseee," ucap Novi sambil mengatupkan kedua tangannya.
Laila menghembuskan nafasnya dan tersenyum manis.
"Iya-iya, dengan terpaksa aku maafin kalian semua," kata Laila.
"Ihh, kok terpaksa sih," pekik Lea yang masih memeluk Laila.
"Kalian sih becandanya kaya gitu, liat kan kaki aku jadi lecet gara-gara jatuh."
"Kamu jatuh di mana?"
"Di jalan, waktu lari tadi, tapi untungnya ada Gus Ghazi yang berbaik hati kasi aku tumpangan jadinya kalian nggak liat aku tadi."
"Oh, jadi kamu ada di dalam mobil sedan putih yang lewat di depan kita tadi," ujar Ismi dan di angguki Laila.
"Pantesan kita cari kamu tapi nggak ketemu, tapi kaki kamu udah di obatin kan?" tanya Rara.
"Iya, udah di obatin tadi sama Umi Rena."
"Jadi kita-kita nggak di maafin nih?"
"Hmm, yah udah deh aku maafin kalian semua dengan setulus hati."
Mendengar itu mereka semua bersorak bahagia karena telah di maafkan oleh Laila.
"Yah udah karna Laila mau maafin kita, gimana kalo kita ke kantin, tenang aja kalian bisa makan sepuasnya biar Neng Ismi yang bayar semua," kata Rara yang membuat Ismi membulatkan kedua matanya.
"Gimana, mau nggak guys," ucap Rara.
"Yah mau dong, masa rejeki di tolak sih," pekik Rani dan berjalan duluan meninggalkan temannya.
Laila hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah temannya.
"Lo nih, tau aja gue abis di transfer sama mami gue, yah udah kalo gitu hayyuk gas keuun," ujar Ismi dan berjalan memimpin teman-temannya menuju kantin.
~~~
Drtt...drtt...
"Siapa sih nelpon tengah malem gini," ucap Laila dengan suara serak.
Laila mengambil ponsel yang berada di atas nakas dan menerima panggilan telepon dari seseorang.
"Halo, ada apa?"
"Maaf yah aku ganggu kamu, aku mau ajak kamu ketemu besok."
"Yah emang kamu ganggu, ini udah tengah malem tau, mau bicara apa sama aku?"
"Rahasia, nanti aku jemput kamu yah," ucap pria itu dengan nada lembut.
"Iya, tapi jangan lama-lama, aku punya banyak urusan disini."
"Iya-iya, ketus banget sih jadi cewek."
Laila mendengus kesal dan langsung mematikan sambungan telepon dan lanjut tidur.
~~~
Keesokan harinya Laila sudah rapi dan sedang memoles make-up tipis di wajahnya. Ismi baru saja dari ndalem karena ada urusan dan langsung mengerutkan keningnya melihat Laila yang tengah berdandan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Of My Life
RomanceMenikah dengan orang yang tak kita cintai dan tak kita kenali adalah suatu tindakan yang sangat berat. Dimana kita harus menyerahkan mahkota kita seutuhnya pada pria yang tak kita cintai dan sayangi. Itulah yang harus di hadapi dan di rasakan oleh A...