Hari ini Laila dan Gus Ghazi akan pulang kembali ke pesantren. Laila tidak bisa lama-lama karena dia sedang menjalani masa KKN. Dia juga beralasan kepada teman-temannya jika ia ada urusan mendadak dan tidak bisa ditinggalkan. Laila dan Gus Ghazi berada di mobil yang sama, sedangkan Umi Rena dan Abi Kohyri berada di mobil yang satunya. Gali dan Khadijah tidak ikut bersama mereka karena masih ingin tinggal di sana.
Di tengah perjalanan sesekali Laila mengajak bicara suaminya. Entah pertanyaan apa yang Laila ajukan kepada Gus Ghazi sekarang.
Mereka semua sampai di rumah dalam keadaan selamat. Gus Ghazi pun membantu Laila membawa semua kopernya yang berisi pakaian Laila dan barang-barangnya. Laila mengekori Gus Ghazi menuju kamar mereka.
Pintu terbuka dan memperlihatkan suasana kamar Gus Ghazi yang tampak adem, bersih dan rapi membuat Laila takjub.
"Kamu istirahat aja dulu, pasti kamu capek kan," ucapnya sambil menyimpan koper di dekat lemari.
"Lumayan sih, Gus mau kemana?" tanya Laila saat melihat Gus Ghazi hendak keluar.
"Mau kebawah dulu, ada urusan sebentar."
"Oh yah udah."
Laila masuk ke kamar mandi dan membersihkan dirinya, lalu memakai gamis dan jilbab. Laila sebenarnya berniat untuk pergi ke asrama malam nanti. Karena merasa lelah, Laila merebahkan tubuhnya di tempat tidur sambil mengecek notifikasi ponselnya sampai ia tertidur sendiri.
Setelah urusannya selesai, Gus Ghazi segera menghampiri istrinya yang berada di kamar. Melihat Laila yang sedang tertidur membuat Gus Ghazi lagi-lagi tersenyum. Gus Ghazi masuk ke kamar mandi untuk membersihkan diri dan mengganti bajunya dengan baju kokoh dan sarung, serta mengenakan peci. Sebentar lagi akan memasuki waktu maghrib.
"Laila..., Laila, hei bangun dulu, udah mau masuk waktu maghrib," kata Gus Ghazi sambil menoel-noel lengan Laila.
Laila menggeliat dan membuka matanya perlahan, "hm..., ngantuk," rengeknya yang membuat Gus Ghazi gemas.
"Bangun dulu, sebentar lagi waktu shalat maghrib," ujar Gus Ghazi dengan lemah lembut.
Dengan perlahan Laila mengucek matanya dan langsung menatap suaminya yang berdiri di sampingnya.
Laila mengangkat kedua tangannya ke arah Gus Ghazi, "Tarik." Gus Ghazi segera memegang tangan Laila dan menariknya. Laila terduduk di tempat tidur masih mengumpulkan nyawanya.
"Aku ke masjid dulu, kamu jangan lupa shalat," kata Gus Ghazi sebelum berlalu.
Sepeninggal Gus Ghazi Laila masih berada di tempat tidur sambil termenung. Ia masih belum percaya jika sekarang dirinya sudah menikah dengan Gus Ghazi.
Setelah melaksanakan shalat maghrib, Laila turun ke dapur dan melihat semua makanan telah siap dihidangkan. Laila merasa tidak enak karena tidak membantu Umi Rena.
"Eh, ada menantu Umi, kamu mau makan?" tanya Umi Rena yang baru keluar dari kamarnya.
"Hehe, maafin yah Umi, tadi aku ketiduran jadi nggak sempat bantu-bantu Umi masak."
Umi Rena menggeleng dan tersenyum, "Kamu nggak usah minta maaf gitu, lagipula kamu kan masih capek, dan ada kok mba-mba santri yang bantu-bantu di sini, jadi kamu tenang aja."
Laila pun hanya tersenyum kikuk.
"Yah udah, kalo gitu kita siapin semuanya sambil nunggu orang-orang pulang dari masjid."
Laila dan Umi Rena mulai menghidangkan makanan dan menaruh piring serta gelas di meja makan. Abi Kohyri dan kedua anaknya pulang dari masjid. Umi Rena segera memanggil mereka untuk makan malam.
![](https://img.wattpad.com/cover/367633276-288-k78534.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Light Of My Life
RandomMenikah dengan orang yang tak kita cintai dan tak kita kenali adalah suatu tindakan yang sangat berat. Dimana kita harus menyerahkan mahkota kita seutuhnya pada pria yang tak kita cintai dan sayangi. Itulah yang harus di hadapi dan di rasakan oleh A...