SATU hari telah berlalu. Dan Lisa serta Mingyu masih terus melanjutkan langkah mereka untuk melewati setiap hutan belantara tersebut setelah sebelumnya sempat beristirahat beberapa kali.
Sinar cahaya yang awalnya tak terlihat kini perlahan mulai terlihat; menembus dari tiap-tiap pepohonan rimbun yang sedikit lenggang. Kabut asap hitam tak lagi terlalu menyelimuti, dikarenakan cahaya terang yang menyinari hutan tersebut.
Sesekali Mingyu menoleh, memperhatikan Lisa di belakangnya yang nampak memperhatikan sekitar. Awalnya mereka berjalan secara beriringan, tapi secara tiba-tiba gadis itu meminta dirinya untuk melangkah lebih dulu. Dan kini alisnya terangkat satu ketika melihat gadis itu yang sekarang tengah menyentuh kepalanya.
"Lisa, ada apa?" Dengan gerakan cepat pemuda itu berbalik, menghampiri Lisa yang kini menekan kepalanya dengan kedua tangannya.
Lisa memejamkan matanya, telinganya terasa berdengung; menyakitkan sekali. Entah apa yang sebenarnya terjadi, namun secara tiba-tiba suara aneh terdengar masuk ke dalam telinganya. Suaranya bahkan terus berulang, selayaknya kaset rusak. Dan itu sangat mengganggu bagi Lisa, hingga gadis itu berupaya menghilangkan suara tersebut dengan menekan kedua telinganya.
Namun nihil, suara itu terus terdengar di telinganya.
"Lisa?" Mingyu mencoba untuk mengangkat wajah Lisa, tapi Lisa lebih dulu memalingkan wajah.
Menjauhlah Lisa. Tempatmu bukan di sini.
Lisa meremat rambutnya. Matanya semakin terpejam rapat.
Pergilah, atau kau akan musnah bersama cahaya!!
Mingyu di tempatnya mulai merasa khawatir dengan keadaan gadis itu.
Pergilah Lisa, pergi!!!
"AKKHH!" Suara tersebut semakin melengking; seakan ingin memecahkan gendang telinganya.
Jangan ikut campur! Tempatmu bukan di sini!
Pergilah, pergilah dengan segera!
Maka nyawamu akan selamat, begitupula dengan nyawa adikmu, dan juga teman-temanmu!
"LISA!!" Mingyu langsung meraih tubuh Lisa yang hendak terjatuh ke atas rerumputan. Tubuh gadis itu terlihat lemah, di tambah wajahnya yang seketika berubah pucat. Mingyu tertegun sesaat, ketika matanya tanpa di sengaja bersitatap dengan manik Lisa yang berwarna coklat tua.
Terlihat hampa dan juga kosong.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Setelah Lisa kembali normal dan mampu berdiri sendiri, Mingyu langsung memberikan pertanyaan. Kini dia memutuskan untuk kembali beristirahat; setelah apa yang terjadi pada Lisa. Pemuda itu kemudian meminta Lisa agar duduk di atas bebatuan besar di sana.
Dalam diam Lisa menurut.
"Apa kau sakit?" Tanya Mingyu lagi.
Lisa menggeleng. Perkataan tadi masih terus terngiang di kepalanya sampai sekarang, hingga membuat Lisa bertanya-tanya.
Apa maksud dari semua perkataan tersebut?
"Apa kau juga mendengar sebuah suara?" Lisa pada akhirnya ikut bertanya, menatap Mingyu yang kini baru duduk di sebelahnya.
Mingyu menaikkan salah satu alisnya.
"Suara apa? Aku tidak mendengar suara apapun." Jawab Mingyu. Lisa terdiam. Semakin memikirkan suara tersebut yang berarti hanya ditujukan kepada dirinya.
Tapi kenapa?
"Tadi aku mendengar sebuah suara." Lisa mulai bercerita, melirik Mingyu yang diam memperhatikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEILSTEAD KINGDOM
Fantasy[ Lalisa Manoban x 97l x Other ] Karena sebuah buku kitab tua yang dibawa oleh Lisa, mereka semua secara tak terduga di tarik masuk ke dalam sebuah portal dan terpental jauh ke wilayah Kerajaan yang bernama Veilstead. Sebuah kerajaan yang terselubun...