"DARI sejak kapan kau mulai mempelajari kekuatan Mahadewi Athena, Lisa?" Tanya Mingyu di sela perjalanan. Mereka berdua kini tengah menyusul jejak teman mereka yang mungkin saja sudah tiba di tempat tujuan.
Lisa menoleh. "Dari sejak kau datang menghampiri ku di atas atap penginapan pada malam itu." Mingyu mengangguk-anggukan kepalanya.
"Selain menguraikan kisah panjang mengenai sejarah Veilstead Kingdom, ternyata di buku kitab tua juga tertulis berbagai macam mantra untuk mendapatkan kekuatan." Lisa menendang batu-batu kecil yang ada di depannya.
"Sama persis dengan apa yang Mahadewi Athena katakan padaku sebelumnya." Lanjutnya. Terus menyamakan jejak Mingyu yang melangkah di sampingnya.
"Mahadewi Athena sebelumnya juga sempat memintaku untuk membimbingmu dalam mempelajari kekuatan itu, Lisa." Ujar Mingyu, menatap Lisa sejenak; sebelum kembali fokus ke jalanan.
"Tapi setelah melihat mu yang sudah cukup ahli dalam menggunakan kekuatan tersebut ketika melawan ajudan Raja Sehun. Ku rasa aku tak perlu lagi untuk memberikan bimbingan padamu." Lisa tersenyum tipis mendengar itu.
"Aku sendiri bahkan tak menyangka jika dapat menggunakan kekuatan Mahadewi Athena dengan semudah itu, Mingyu." Lisa berujar dengan menatap wajah Mingyu yang melangkah di sebelahnya.
"Ketika melihat temanku Rosé yang diperlakukan seperti tadi oleh mereka, aku merasa seperti ada dorongan di dalam tubuhku untuk melakukan sesuatu..."
"Dan ketika aku mengikuti dorongan tersebut, tiba-tiba saja sebuah cahaya keluar dari dalam tubuhku... Dan langsung menghantam ketiga ajudan Raja Sehun." Lisa kembali mengingat-ingat kejadian sebelumnya.
"Untungnya kalian tidak mendapatkan cedera yang serius karena efek dari kekuatan yang ku gunakan." Lisa menghela napasnya. Merasa bersalah ketika mengingat bagaimana semua teman serta adiknya terpental hingga membentur pohon karena pengaruh dari kekuatannya.
"Tak perlu mengkhawatirkan kami, kami semua baik-baik saja." Mingyu menenangkan Lisa dengan meremat bahunya pelan. Senyum manis terukir di kedua belah bibirnya.
"Jika kau tak menggunakan kekuatanmu tadi, mungkin saja kau akan di bawa oleh mereka. Pun juga, kita akan mati terbakar sebelum sempat melarikan diri." Lisa ikut menerbitkan senyumnya. Dia menganggukkan kepalanya beberapa kali.
"Terus sekarang kita lewat mana?" Lisa menghentikan langkahnya ketika melihat dua jalur jalanan setapak yang mengarah ke arah timur laut dan barat laut.
Mingyu menunjuk ke arah kanan. Lebih tepatnya arah timur laut. "Lewat sana." Lisa mengangguk, lantas kembali menggerakan kakinya.
"Jika melewati arah yang sebaliknya, maka kita akan di bawa ke mana?" Tanya Lisa.
Mingyu menatap gadis itu.
"Jurang tempat tinggal naga." Jawabnya. Lisa melotot. Seluruh tubuhnya seketika merinding.
"Apa benar jika naga yang tinggal di tempat ini masih hidup, Mingyu?" Lisa seketika merapatkan diri ke arah Mingyu. Lalu menatap sekitar dengan takut-takut. Mingyu terkekeh pelan.
"Benar. Tapi setelah pembantaian manusia pada 20 tahun yang lalu, keberadaan mereka tidak tidak pernah terlihat lagi di pulau ini." Mingyu mengetahui hal tersebut dari Seungcheol.
Lisa mengangguk. Masih merapatkan tubuhnya dengan pemuda itu.
Sementara di posisi yang lain. Mereka semua; Minghao, Dokyeom, Mark, Rosé, Minnie, Jaewon, Taeyong, Eunwoo, Winwin, Jaehyun, Seungcheol, beserta Younghoon, masih menunggu kedatangan Lisa dan Mingyu dengan duduk berselonjoran di atas rumput. Adapula yang duduk di atas bebatuan, dengan kepala menghadap ke atas, memperhatikan bangunan kastil Margovia yang terlihat cantik di atas sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
VEILSTEAD KINGDOM
Fantasy[ Lalisa Manoban x 97l x Other ] Karena sebuah buku kitab tua yang dibawa oleh Lisa, mereka semua secara tak terduga di tarik masuk ke dalam sebuah portal dan terpental jauh ke wilayah Kerajaan yang bernama Veilstead. Sebuah kerajaan yang terselubun...