Episode 03 𐙚 ˚.

15.2K 994 1K
                                    

— Horace University

Sore ini ketika kelas mahasiswa/i arsitektur usai Shea memutuskan untuk langsung pulang ke apartemennya. Ia meninggalkan Ciel yang justru memilih untuk makan di kantin lebih dulu, untungnya hari ini Sadewa berkata akan mengantarkan Shea pulang ke apartemen.

Diluar gedung arsitektur Sadewa menurunkan kaca jendela mobilnya dan memandang ke arah Shea yang kala itu tengah celingukan setelah keluar dari pintu gedung Arsitektur.

"SHEANA!" pekik Sadewa dari dalam mobil yang saat itu terparkir di dekat pinggiran trotoar.

"Shey, masuk mobil!" ucap Sadewa sambil melambaikan tangannya ke arah Shea.

Shea yang melihat Sadewa langsung tersenyum girang dan berlari menghampiri abang kesayangannya. Laki-laki itu terlihat lelah, tapi meskipun lelah Sadewa tetap berusaha memperlakukan adiknya sebaik mungkin.

"Tumben Abang mau pulang bareng Shea," ucap Shea seolah tengah menyindir Sadewa.

Sadewa mendengus kesal. "Asal lo tau! Gue kalo nggak ada kesibukan selalu prioritasin lo, Sheana."

Sadewa memberikan plastik Indomaret yang berisi cemilan ringan dan susu ultramilk rasa strawberry favorit Shea, karena ia yakin pasti adiknya belum makan sama sekali sedari siang. Sadewa hafal betul kebiasaan malas makan gadis satu itu.

"Hidup lo itu nggak bakal ribet bang, kalo lo nggak jadi ketua DPM," celetuk Shea dengan suara lantangnya.

Sadewa melirik ke arah adiknya. "Hidup kok di zona nyaman terus, Shey. Kapan lo mau berkembang?"

Begitulah Sadewa yang selalu sibuk dengan dunianya hingga Shea curiga bahwa Sadewa tidak menyukai perempuan, karena sejak dulu Sadewa memang tidak pernah terlihat menyukai seorang gadis manapun. Bagaimana mau ada yang suka? Sadewa selalu menunjukan sikap dingin dan tak tersentuhnya jika dihadapan semua orang.

"Karena hidup cuma satu kali jadi dinikmatin aja," ucap Shea yang membuat Sadewa geleng-geleng kepala. Kepribadian mereka sangat bertolak belakang meskipun kakak beradik.

Sore itu Sadewa hanya mengantarkan Shea sampai di lobby apartment saja karena setelahnya ia akan pergi ke rumah Erza untuk membicarakan beberapa hal penting bersama laki-laki itu.

Bagaimanapun juga Erza tetap ketua Bem dan seorang ketua Bem akan selalu berhadapan dengan ketua Dpm.

Hal yang aneh bukan mendengar inti Skydome berkembang sepesat ini? Pasalnya, bagaimana mungkin brandalan seperti mereka menjadi petinggi Organisasi kampus!

***

— Aparment Cornelius

Setibanya di lobby apartemen Shea langsung memeluk Sadewa selama tiga detik sebelum akhirnya ia keluar dari mobil milik abangnya itu, kebiasaan salam perpisahan mereka masih tetap sama.

Mau bagaimana lagi? Sadewa akan marah jika Shea tidak berpamitan dengannya sebelum pergi dan dulu hal ini sering membuat Jevgar cemburu karena melihat Shea yang selalu berlari memeluk Sadewa sebelum keluar dari rumah.

"Makasih abang tercinta, terganteng, terbaik dan tersegala-galanya!" ucap Shea sambil melambaikan tangannya ke arah Sadewa dengan raut wajah cerianya.

Gadis itu langsung berlari masuk ke dalam gedung apartemen dan berjalan cepat menuju lift. Hari ini adalah hari yang melelahkan karena otak Shea dipaksa untuk terus bekerja hampir delapan jam lebih, keputusannya untuk menjadi mahasiswi arsitektur sebenarnya adalah karena perintah ayahnya— Jordan.

Ting! Pintu lift terbuka saat sudah tiba di lantai lima. Shea langsung keluar dari dalam lift dan berjalan lurus menuju pintu apartemennya dengan tubuh yang sudah kelelahan.

Jevgar III : Rainbow After The StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang