Episode 07 𐙚 ˚.

13.9K 1.1K 1.2K
                                    

Sinar matahari mulai meninggi hingga dapat menyinari seluruh ruangan kamar milik Jevgar yang membuat seorang gadis cantik menggeliat karena terganggu dengan teriknya sinar matahari pagi itu.

Gadis itu menggeliat lalu mengerjapkan matanya, ia meregangkan kedua tangannya sambil menatap ke arah jendela tempat ia melihat cahaya matahari yang masuk ke dalam kamar melalui celah-celah gorden kamar itu— kamar asing yang sudah pasti bukan kamar miliknya.

Shea mengedarkan pandangannya ke penjuru ruangan, hitam— seluruh furniture bahkan dinding kamar itu berwarna serba hitam. Seketika Shea langsung melirik ke arah tubuhnya yang sudah mengenakan kaos berwarna hitam oversize, ini bukanlah pakaiannya yang semalam.

Detik itu juga jantungnya berdetak dua kali lebih cepat dari biasanya, perlahan ia menurunkan selimut yang menyelimuti kakinya. Gadis itu dapat melihat bahwa kini ia tengah mengenakan celana pendek yang juga berwarna senada, Shea melongo sambil mengerjapkan matanya berkali-kali.

Gadis itu langsung melihat ke arah sekelilingnya kembali dan menemukan keberadaan seorang laki-laki berbadan tegap tengah berdiri di pintu kamar. Jevgar— Ternyata ia tengah berada di kamar milik si bajingan, sontak detik itu juga Shea seperti kehilangan kata-katanya.

Keduanya saling terdiam selama beberapa detik, Jevgar hanya menatap dingin ke arah Shea sementara Shea masih menatap Jevgar dengan tatapan tak percaya.

"Siapa yang gantiin gue baju?" tanya Shea saat sadar bahwa kini ia sudah tidak lagi mengenakan pakaian miliknya.

Jevgar diam tidak menjawab, lain halnya dengan Shea yang kini menatap penuh amarah ke arah Jevgar.

"BRENGSEK! LO NGAPAIN GUE?!!" pekik Shea saat melihat Jevgar berdiri di pintu kamar dengan bertelanjang dada dan hanya menatap dingin ke arahnya tanpa berbicara sepatah-kata pun.

Jevgar menatap dingin ke arah Shea. "Kalo lo udah sadar, keluar dari apartemen gue."

Shea mengeraskan rahangnya, ia langsung berjalan cepat ke arah Jevgar dan menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam.

PLAK! Satu tamparan mendarat dengan sempurna di wajah Jevgar.

"Gue benci sama lo!" ucap Shea yang setelahnya langsung melangkah pergi meninggalkan Jevgar yang saat itu masih diam di tempatnya.

***

Shea keluar dari pintu apartment Jevgar dengan emosi yang masih memuncak. Tapi, ketika gadis itu sudah berdiri di luar pintu apartemen milik Jevgar ia melirik ke arah pintu itu dengan tatapan kecewa.

Shea mengalihkan pandangan sambil menggigit bibir bawahnya. Sial. Apa yang sebenarnya terjadi semalam?

"Shea udah bangun?" tanya Kalea yang saat itu baru saja pulang dari mencari sarapan pagi.

Mendengar suara yang tak asing di telinganya, Shea langsung menatap ke arah sumber suara itu.

"T-Tante?" ucap Shea gugup karena terkejut melihat keberadaan Kalea di apartemen.

"Kok kamu nangis? Jevgar marah-marah ya?" tanya Kalea yang justru ikut terkejut dikarenakan mata Shea yang berair.

Shea menggelengkan kepalanya, ia justru langsung mengalihkan pembicaraan. "Tante sejak kapan disini?"

"Kamu lupa? Semalem Jevgar suruh tante untuk bantuin kamu salin pakaian," ucap Kalea sambil menggaruk kepalanya sambil menatap heran ke arah Shea.

Sontak Shea langsung tertegun mendengar ucapan Kalea, ia langsung mengertakan giginya karena merasa bersalah pada Jevgar. Lagi-lagi kesalahpahaman terjadi diantara mereka.

Jevgar III : Rainbow After The StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang