Episode 06 𐙚 ˚.

15K 1K 1.2K
                                    

Satu minggu telah berlalu begitu saja, setelah kejadian di hari itu hubungan Shea dan Jevgar berjalan seperti hari-hari biasanya, dimana Jevgar terus mengganggu Shea dan Shea sebisa mungkin menghindari Jevgar. Terlihat seperti Tom and Jerry yang selalu kejar-kejaran.

Namun, berbeda dengan hari ini, Jevgar tidak mengganggu Shea dan pada hari itu Shea tersenyum sumbang saat mendengar berita panas yang tengah beredar di kampusnya.

Hari ini Horace University kembali dihebohkan dengan berita mahasiswa angkatan 23 yang dikabarkan berhasil mendapatkan hati primadonna angkatan 22.

Maria Soleil Celeste. Mahasiswi fakultas Hukum yang juga berstatus sebagai Model terkenal di kota ini— tidak hanya itu selain memiliki penampilan yang cantik dan anggun Maria juga dikenal sebagai sosok gadis yang tegas dan bijaksana.

Banyak sekali mahasiswa yang mengincar Maria namun selalu ditolak mentah-mentah oleh gadis itu— dan sekarang ia justru dikabarkan tengah menjalin hubungan dengan mahasiswa fakultas Teknik yang tidak lain adalah sang biang onar kampus Jevgar Rakardioz.

"Tuh, kan, berita yang gue share di whatsapp semalem bener, kan? Kalo ternyata Jevgar sama Maria itu pacaran!" ucap Ciel dengan sedikit kesal karena tidak terima.

Sejak awal Ciel selalu berharap Jevgar yang menempati posisi sebagai pacar sahabatnya— Shea. Namun, sepertinya itu semua tidak akan pernah terjadi karena nyatanya Jevgar hanya bermain-main dengan Shea tidak sungguh-sungguh.

"Dari awal gue juga udah bilang, kan, kalo gue nggak tertarik sama cowok brengsek kaya Jevgar," ucap Shea dengan suara lantang.

Keduanya kini duduk ditaman fakultas Teknik sambil mengerjakan beberapa tugas kampus yang belum diselesaikan. Di hamparan taman yang cukup luas itu Shea duduk dibawah pohon ketapang kencana ditemani oleh Ciel disampingnya, mereka sibuk berkutat dengan laptopnya masing-masing.

Tidak disangka disaat tengah fokus mengerjakan tugas, keduanya justru disambut pemandangan yang Shea sendiri jengah melihatnya.

"Itu Jevgar sama Maria, kan?" tanya Ciel yang juga ternyata melihat kebersamaan mereka.

Saat itu entah mengapa Shea masih merasakan sakit dihatinya, gadis itu masih merasakan sesak saat melihat Jevgar tertawa dengan gadis lain. Otak bodohnya selalu mengatakan bahwa harusnya Shea lah yang berada disana, namun hatinya berkali-kali menegaskan untuk jangan kembali.

"Kalo rumornya nggak bener harusnya tangan Maria nggak ada di lengan Jevgar, kan?" ucap Ciel sambil menghela napas kasar.

Shea tersenyum getir. "Harusnya kalo rumornya salah Jevgar pasti nggak biarin Maria ranggul tangannya."

Shea benci merasakan sensasi patah hati lagi. Padahal, satu tahun belakang ini ia sudah mencoba untuk selalu baik-baik saja, tapi mengapa saat melihat Jevgar bersama gadis lain sakitnya masih tetap sama? Bahkan, tidak berkurang sedikitpun.

***

Kelas berakhir pukul lima sore dini hari. Sepanjang jam pelajaran berlangsung Shea tidak henti-hentinya melamun hingga beberapa kali ditegur oleh dosen yang mengajar, entah mengapa perasaannya selalu sedih hari ini seakan tidak terima jika Jevgar harus bersama Maria.

Shea sadar bahwa ia juga egois terhadap dirinya sendiri, meskipun sikapnya seakan tidak mau kembali pada Jevgar namun jauh didalam lubuk hatinya masih ada sepercik keinginan untuk selalu ingin bersama Jevgar.

Setelah kelas selesai, Shea kembali duduk di kantin bersama dengan Ciel. Nafsu makan gadis itu menghilang pun dengan semangat hidupnya hari ini, sementara itu Ciel masih bergeming sambil menatap ke arah Shea. Apa gadis dihadapannya ini kerasukan?

Jevgar III : Rainbow After The StormTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang