his once upon a time

1.2K 98 21
                                    

"

hei, tolong ambilkan bolanya!" teriak seorang laki-laki bertubuh jangkung dari pinggir lapangan.

matanya yang sama gelapnya dengan rambutnya mengarah pada seorang pemuda yang sedang duduk sendirian di bawah sebuah pohon besar yang terletak tak jauh dari lapangan tersebut. kedua tangannya berada di pinggang dan ia terlihat tak sabar.

pemuda manis itu perlahan-lahan menurunkan buku yang sedang ditekuninya dan menoleh ke arah si laki-laki yang berteriak tadi. ia mengikuti pandangan lelaki tersebut dan melihat bola yang berhenti tak jauh dari kakinya.

mata bulat itu pun kemudian kembali pada si laki-laki bertumbuh jangkung dan teman-temannya yang menunggu dirinya untuk menendang bola itu kembali ke lapangan. keragu-raguan langsung menyapu dirinya saat ia menyadari siapa laki-laki itu beserta teman-temannya.

na jaemin bersama teman-temannya yang populer.

"hei, kenapa lama sekali? cepatlah!" teriak salah seorang teman jaemin, satu-satunya gadis yang mampu masuk ke dalam geng populer milik jaemin.

mendengar teriakan dari gadis itu, si manis sontak berdiri dari tanah kemudian dengan malu-malu menghampiri bola tersebut.

buku yang sedari tadi ia baca terpeluk aman di dadanya. ia tidak pernah jago dalam olahraga. ia pun tidak yakin apakah tendangannya akan mencapai lapangan.

"wow, lihat siapa itu! itu si park!" seru seorang laki-laki yang lain dari lapangan sambil menunjuk ke arah jihoon.

"wah, wah," jihoon dapat mendengar jaemin tertawa.

"ayo kita lihat apa dia bisa menendang bola," katanya keras-keras kemudian serta merta mendapat sorakan dari teman-temannya.

"hei, park! cepat tendang bolanya ke sini!"

si manis bisa mendengar cemoohan-cemoohan yang mulai bermunculan dari orang-orang di lapangan. sambil menggigit bibir, dia pun mengambil ancang-ancang kemudian menendang bola tersebut.

hanya saja kakinya tidak mengenai sasaran.

kehilangan keseimbangan, si manis pun jatuh terjengkang. "aduh!" serunya.

tawa meledak dari segerombolan murid yang sedari tadi mengamati si pemuda park. beberapa di antara mereka berteriak-teriak,

"ya ampun, bodohnya," beberapa yang lain mencemooh, "lihat, bahkan menendang bola saja dia tidak bisa. dasar idiot!"

si manis park hanya terdiam menelan cemoohan demi cemoohan yang dilemparkan padanya. secepat mungkin ia mengumpulkan buku, kotak makan siang, serta tasnya yang tergeletak di dekat batang pohon, kemudian melesat menuju gedung sma tempat kelasnya yang berikutnya berada.

jika saja ia menoleh sekali lagi ke arah segerombolan murid yang masih tertawa itu, ia akan melihat seorang laki-laki tinggi yang tidak ikut tertawa bersama teman-temannya.

laki-laki itu kemudian berjalan menuju tempat di mana si park itu tadi duduk untuk mengambil bola yang tadi tertendang keluar oleh jaemin.

hanya saja, ia tidak cuma menemukan bola sepak di bawah pohon itu.

sebuah amplop berwarna putih tergeletak tak jauh dari tempat ia mengambil bola bercorak hitam putih itu.

akal sehat menyuruhnya untuk mengabaikan surat itu, namun keingintahuan bersikeras menyuruhnya untuk melakukan sebaliknya.

pada akhirnya, si laki-laki tinggi itu pun menyerah pada keingintahuannya.

lawless; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang