phone call

618 86 27
                                    

kelas itu hanya terdiri dari empat belas orang. satu diantaranya memutuskan untuk bolos pelajaran itu dan langsung cabut bersama teman-temannya, meninggalkan tiga belas orang murid yang masih mengaduk-aduk adonan cookies pada jumat sore itu.

gurunya, ms. jisoo, berkeliling kelas sambil melihat dan mencoba satu persatu adonan muridnya. ia adalah seorang wanita yang menurut sebagian besar populasi murid di treasure high school, masih terlihat hot di umurnya yang sudah lewat tiga puluh.

setelah mengompres hidungnya dengan sapu tangan basah, park jihoon langsung berlari menuju kelas home economics ini. ia sudah yakin dirinya akan terlambat. namun begitu melihat ms. jisoo belum datang ke kelas itu, ia mendesah lega.

hidungnya memang masih merah, namun tidak ada lagi darah yang keluar. meskipun demikian, jihoon tidak peduli karena tidak ada orang yang memperhatikan, jadi dia santai saja saat meletakkan tasnya di belakang kelas, mengenakan celemeknya, kemudian bergegas menuju meja tempat ia selalu masak sendiri.

meja panjang itu seharusnya bisa ditempati oleh dua orang, bahkan lebih. namun karena orang-orang lebih memilih untuk berada sejauh mungkin dari park jihoon, maka ia pun selalu menghuni meja itu sendirian.

ia tak keberatan memiliki ruang gerak yang luas saat memasak, namun pasti rasanya menyenangkan kalau sekali atau dua kali dia bisa masak bersama seorang teman.

tugas mereka untuk hari itu adalah membuat cookies-cookies untuk paskah dan menghiasnya seindah mungkin. menurut jihoon itu mudah, jika saja ms. jisoo tidak bilang cookies-cookies itu harus selesai hari itu juga.

agar bisa selesai lebih cepat, ms. jisoo membagi murid di kelasnya menjadi berpasang-pasangan. dan entah mendapat bisikan dari mana guru cantik itu memasangkan jihoon dengan seorang kim. dan cuma ada satu orang yang bermarga kim di dalam kelas home economics, yaitu kim junkyu.

si kim ini juga adalah orang yang sama dengan orang yang memutuskan untuk bolos kelas home economics-nya, meninggalkan partner-nya bergelut untuk menyelesaikan cookies-cookies paskah ini sendirian.

karena itulah sekarang, lima menit sebelum bel tanda pelajaran terakhir selesai, jihoon masih mengaduk adonan cookies-nya sambil menunggu cookies lain yang di oven matang. sementara teman-temannya yang lain sudah menghias cookies-cookies mereka dalam keranjang.

ms. jisoo sebenarnya tahu bahwa partner park jihoon adalah kim junkyu yang sama sekali tidak pernah hadir di kelasnya.

awalnya, karena ia pikir jihoon adalah salah satu murid terpandai di kelasnya, selain felix yang merupakan anak dari seorang pâtissier terkenal, maka pemuda itu akan baik-baik saja mengerjakan cookies-cookies ini sendirian. tapi ternyata, memang dibutuhkan dua orang untuk menyelesaikan cookies tersebut lalu menghiasnya.

begitu bel berbunyi, kelompok-kelompok lain sudah mengumpulkan keranjang cookies mereka di meja ms. jisoo, sementara jihoon masih menunggu cookies terakhirnya matang sambil membungkuk di atas cookies yang sudah matang dan menghias mereka.

ia sangat sadar bahwa teman-temannya yang lain sudah membereskan peralatan mereka dan siap untuk berakhir pekan. begitu kelas sudah kosong, jihoon menggit bibir ketika melihat ms. jisoo berjalan mendekati mejanya.

"tidak apa-apa, jihoon," katanya lembut. "kau tidak harus menyelesaikan ini."

si park mendongak dari cookies-cookies berbentuk kelinci paskah yang masih dihiasnya. "t-tapi, erm ... beri saya waktu l-lima menit lagi. saya, saya pasti bisa menyelesaikan ini."

"sudah kubilang tidak apa-apa," wanita berambut hitam itu bersandar pada meja jihoon, "kau mengerjakan bagian punya kim junkyu juga. dan itu tidak adil untukmu."

lawless; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang