a temporary fortune

559 72 18
                                    

almost 4k words.

enjoy.







rumah itu merupakan salah satu rumah bergaya victoria yang terletak di wiluna, sebuah kota kecil di australia barat. halaman rumah tersebut yang lebih mirip oasis di tengah-tengah gersangnya iklim gurun gibson itu dikelilingi oleh tembok batu bata tua yang dipenuhi oleh tanaman sulur-suluran berbunga semarak. lebah-lebah berdengung dan berterbangan dengan penuh semangat ke sana-sini di antara bunga-bunga yang berwarna lembut.

di sebuah gazebo di tengah-tengah halaman tersebut, duduklah seorang wanita berambut blonde. kedua tangannya yang kurus dan pucat memegang sebuah buku cerita bergambar dengan tulisan aladdin di sampulnya.

"lalu aladdin mengajak putri yasmin keluar dari tembok istana dengan menggunakan karpet ajaib. karpet itu dengan mudah menerbangkan mereka di atas kerajaan. putri yasmin pun terkagum-kagum dengan karpet tersebut dan meminta aladdin untuk menerbangkan mereka lebih jauh lagi."

kim junkyu, yang sedari tadi mendengarkan dengan tekun kini menatap ibunya dengan pandangan bingung. "apa dia tidak curiga melihat aladdin yang punya karpet ajaib, bu?"

"karena ini dongeng, sayang."

"coba aku punya karpet ajaib juga. aku pasti akan menerbangkan kita ke tempat ayah dalam sekejap!"

joohyun tersenyum, matanya menatap penuh kasih sayang pada putranya yang baru berusia lima tahun itu. jari-jarinya yang kurus mengelus pipi gempal bocah itu. "kenapa ke tempat ayah?"

"ayah jarang sekali mengunjungi kita." junkyu menggembungkan pipinya, "waktu di telepon pun ayah cuma berkata 'iya iya' saja tapi tidak pernah pulang ke australia."

joohyun hanya tersenyum kecil mendengar keluhan anaknya. "kalau ayah bilang akan datang, dia pasti akan datang. kita tunggu saja."

kedamaian dan ketentraman di halaman itu mendadak dikoyakkan oleh kehadiran paman henry –kakak laki-laki joohyun, yang menerjang pintu kawat nyamuk di teras.

"joohyun, mereka datang lagi! dan kali ini mereka membawa surat perintah untuk membawamu pergi!"

joohyun memandangi kakaknya dengan tatapan kosong. "mereka itu siapa?"

junkyu tahu siapa mereka. walaupun ibunya tidak, tapi dia masih ingat lelaki berjas hitam dan berwajah seram yang menguarkan bau mint di ruang tamu saat mereka datang.

pria itu juga selalu ditemani seorang wanita pendek berambut hijau yang kelihatannya memusuhi semua orang yang ditemuinya. mereka berbicara dengan paman henry mengenai ibunya seolah-olah dia tidak berada di situ.

junkyu tidak mengerti kata-kata mereka tapi secara naluriah ia tahu maksud pembicaraan mereka. kehadiran mereka selalu membuat paman henry gelisah dan ibunya sangat menderita.

setelah kunjungan mereka yang terakhir, ibunya tidak bisa bangun dari tempat tidur selama tiga hari penuh karena menangis terus-terusan.

meskipun rasa takut yang amat sangat membuat tenggorokannya tercekat dan jantungnya berdegup liar, junkyu tetap berdiri di hadapan ibunya, mencoba untuk melindunginya dari orang jahat yang ingin menyakitinya.

paman henry menggigiti kuku jempolnya, kemudian bergumam, "bagaimana ini? bagaimna ini?" ia menghampiri joohyun kemudian memeluk wanita itu,

lawless; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang