make a move

584 76 38
                                    

huang renjun izin pulang lebih cepat hari itu dengan alasan tidak enak badan karena flu. hari-hari berikutnya dia pun tidak muncul di sekolah. sebagai satu-satunya orang yang melihat renjun menangis pada hari itu, park jihoon merasa khawatir pada ketidakhadiran pemuda itu yang mendadak.

kekhawatirannya makin menjadi-jadi begitu ia melihat teman-teman renjun sama sekali tak terlihat cemas dengan keadaan teman mereka dan sekarang malah mengikuti lia kemana-mana.

setelah mengetahui bahwa status na jaemin sekarang single, sebagian besar populasi di sekolah mulai mengincar laki-laki itu lagi. jaemin sendiri yang habis diputus oleh pacarnya di hadapan seluruh murid, bukannya terlihat kecewa ataupun depresi malah justru terlihat menikmati perhatian yang ditujukan padanya.

jihoon menghela napas saat memberhentikan mobilnya di lampu merah, kemudian menyandarkan kepalanya pada setir. sebenarnya ia tidak punya waktu untuk memikirkan renjun beserta masalah pemuda itu, karena dia sendiri punya masalah yang lebih gawat. pipinya merona saat wajah tampan si masalah muncul dalam benaknya.

ya, tantangan bodoh yang jaemin berikan untuk membuat junkyu jatuh cinta padanya kemudian mencampakkan pria itu. namun jihoon merasa lebih bodoh lagi karena menerima tantangan itu. entah apa yang merasukinya ketika ia menghina jaemin kemudian menyetujui tantangannya.

sehari setelah kajadian itu, jihoon berkali-kali menemukan dirinya nyaris memohon pada jaemin untuk melupakan apa yang diucapkannya tempo hari. hanya harga dirilah yang mencegahnya.

sampai jaemin tiba-tiba menghampirinya. atau lebih tepat ... mencegatnya.

saat itu usai pelajaran terakhir dan jihoon sedang bergegas menuju pintu keluar gedung sma. karena jaemin biasanya selalu bergerombol bersama teman-temannya ke mana pun, jihoon nyaris tidak mengenali pria itu ketika dia sendirian bersandar pada tembok di samping pintu keluar.

"ternyata kau sudah makin berani, ya?" tanya pria itu tiba-tiba. si pemuda park yakin napasnya hampir berhenti ketika mendengar suara jaemin.

sepasang hazel milik jihoon dengan cepat menjelajah ke sekelilingnya dan menyadari bahwa gedung sma sudah hampir sepi. hanya ada dia dan si na itu di dekat pintu keluar.

ia menegakkan badannya dan berjalan mendekati jihoon. "hanya karena renjun bersikap ramah padamu, bukan berarti pandangan semua orang berubah padamu. renjun itu bodoh. dia berpikir menggunakan hatinya, bukan otaknya. jika pemerkosa memelas padanya, dia mungkin akan memberikan tubuhnya."

jihoon tidak tahu mengapa ia merasa sangat marah saat jaemin menjelek-jelekkan renjun.

beraninya bajingan ini ... pikirnya.

"jujur saja aku terkejut mendengar kau menerima tantangan itu. maksudku, seorang park jihoon? pft!" dia tertawa mengejek, "setidaknya kau bisa membuat yeonjun bangga sekarang."

jihoon menundukkan kepalanya. tidak, yeonjun tidak akan bangga padanya. sepupunya itu akan mengamuk jika tahu tentang perjanjian yang dibuatnya dengan si na ini.

"hmm let's see ... sekarang tanggal 31 maret, tepat akhir bulan. aku memberimu waktu untuk membuat junkyu bertekuk lutut sampai habis liburan paskah, kau mengerti?"

jihoon terkesiap. sama sekali tidak terpikirkan olehnya bahwa jaemin akan memberinya batas waktu. "s-sampai akhir april?"

"ya. jika kau tak kuberi batas waktu, sampai mati pun kita tidak akan tahu siapa yang menang."

si pemuda park menimbang-nimbang dalam hatinya. bisakah ia menjinakkan kim junkyu yang liar dalam waktu sebulan?

jaemin berhenti di depan jihoon, menyentuh dagu pemuda itu dan mengangkat wajahnya. "jika kau membatalkan ini di tengah jalan, aku akan memastikan kau hidup sengsara sampai kita lulus."

lawless; kyuhoonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang