[ On Going ] Omega Park

#25

Park Jimin - Jeon Jungkook

☆☆☆

Hujan diluar sana tak kunjung berhenti. Udara pun semakin malam terasa semakin dingin menusuk tulang. Badai disertai angin ribut seperti ini membuat banyak orang memilih tinggal didalam rumah untuk menghangatkan diri. Namun hal itu tidak berlaku bagi Taehyung yang masih berusaha mencari Jimin bersama orang-orang dari klan Park.

Namun sama halnya dengan orang-orang dari klan Jeon yang tidak berhasil menemukan keberadaan pewaris mereka, Taehyung pun tidak bisa menemukan Jimin walaupun ia sudah menyusuri banyak hutan di perbatasan klan Park. Namun Taehyung tidak mau berputus asa mengingat dengan siapa Jimin sekarang.

Dia tidak ingin menyerah. Jika ia menyerah, itu sama saja dirinya mengaku kalah kepada Jungkook yang saat ini tengah menyembunyikan Jimin entah dimana.

Disisi lain tepatnya di sebuah rumah ditengah hutan yang remang-remang, dentingan ranting pohon yang mengenai jendela dari kamar di lantai dua itu menjadi satu-satunya suara yang terdengar. Suara itu sedikit mengubur erangan Jimin yang dibiarkan tergeletak lemah diatas ranjang.

Jimin memejamkan mata untuk menahan gejolak didalam jiwanya saat tiba-tiba sebuah tangan meraba wajahnya. Jimin perlahan membuka matanya saat merasakan bibirnya dilumat dengan begitu hati-hati oleh seorang Alpha yang tengah menindihnya dengan kondisi bertelanjang dada.

Dalam ciuman itu Jimin mengerang lagi. Kedua tangannya secara naluriah mulai mengalung mesra dileher sang Alpha yang masih mencumbunya. Keduanya saling melumat bibir satu sama lain sembari sesekali mempertemukan lidah mereka hingga ciuman mereka terasa sangat panas dan penuh hasrat.

Ketika ciuman mereka terlepas, Jimin langsung mengais udara menggunakan mulutnya karena nafasnya terasa habis. Diatasnya sang Alpha hanya memperhatikan tingkahnya itu sembari tersenyum simpul.

"Apa kau merasa kedinginan?" Tanya Jungkook, nadanya begitu dingin namun terasa sangat panas ditelinga Jimin.

Jimin menggeleng kecil. Dia memang tidak merasa kedinginan lagi. Bahkan dia masih merasa hangat saat tangan Jungkook meraba bajunya, mencoba menanggalkannya.

"Jungkook..." Bisik Jimin, sendu. Satu tangannya berpegangan pada lengan kekar sang Alpha yang menjadi penyangga agar tidak menindih tubuh mungil sang Omega. Satu tangannya yang lain masih mencoba melucuti pakaian yang dikenakan Jimin.

Jungkook tak merespon bisikan Jimin. Ia benar-benar kehilangan kesadarannya. Mata merah sang Alpha nampak membara saat ia berhasil meloloskan pakaian Jimin, meninggalkan sang Omega hanya dengan celana dalamnya saja.

Dibawah lampu remang-remang itu Jungkook bisa melihat betapa indahnya tubuh sang Omega yang terpahat seperti sebuah manekin. Dia sangat putih, kulitnya juga begitu lembut saat Jungkook menyentuhnya. Juga pinggangnya yang ramping benar-benar menambah keindahan itu.