[ On Going ] Omega Park

#22

Jeon Jungkook - Park Jimin

☆☆☆

"Jungkook, kau demam?"

Alpha Jeon Jungsil selaku pemimpin tertinggi dari klan Jeon itu mendongak dari makan siangnya ketika mendengar seruan panik dari istrinya, Jeon Sara. Dihadapannya Alpha perempuan itu tengah berdiri dengan raut khawatir menghadap ke sisi lain kursi yang terisi oleh putra semata wayang mereka, Jeon Jungkook.

Sama halnya dengan Jungsil, Jungkook pun agak terkejut saat ibunya mendadak bereaksi seperti itu setelah tak sengaja menyentuh kulit tangannya yang panas. Tapi Jungkook tak terlalu ambil pusing. Ia tak merespon dan memilih mempertahankan ekspresi datarnya. Ia sudah hafal sekali dengan sifat ibunya.

Ya, sebagai satu-satunya putra yang dimilikinya membuat Sara begitu protektif terhadap Jungkook. Terlebih Jungkook adalah satu-satunya pewaris klan Jeon sekaligus Alpha yang digadang-gadang akan menjadi Alpha terkuat di Korea. Jelas dia begitu memperhatikan kondisi sang putra.

Dan itu adalah hal yang sebenarnya paling Jungkook benci dari ibunya.

"Aku baik-baik saja." Ketus Jungkook saat Sara masih menatapnya seakan-akan Jungkook adalah Alpha yang lemah.

"Sejak kapan kau demam?" Tanya Sara lagi dengan nada mengintrogasi.

"Entahlah..." Jungkook menjawab acuh. "Kurasa baru pagi ini."

Jungkook bahkan tidak menyadari gejala dari tubuhnya sendiri. Ia merasa baik-baik saja. Ia mungkin tidak akan menyadari jika dirinya demam jika ibunya tidak menyentuh tangannya tadi.

"Kau terlalu berlebihan, Sara." Bahkan Jungsil pun merasa sikap istrinya terlalu berlebihan. Alpha itu kembali fokus pada makanannya, mengabaikan istrinya yang masih fokus menatap sang putra.

"Sejak lahir kau jarang sekali sakit, jelas ibu khawatir saat tiba-tiba kau demam." Sara berucap lagi untuk membela diri, namun Jungkook mengabaikannya.

Sebagai Alpha memang Jungkook jarang sekali sakit, nyaris tak pernah sebenarnya. Bahkan dia demam pun Jungkook tak merasakan apa-apa. Ia merasa baik-baik saja, jadi dia tidak terlalu ambil pusing dengan keadaannya sekarang.

Disisi lain, tepatnya di istana klan Park, seorang Omega laki-laki tengah membaca buku untuk menghabiskan hari minggunya. Omega cantik itu duduk di ruang baca pribadinya sembari membaca buku pelajarannya.

Untuk beberapa saat Omega tersebut nampak fokus dengan apa yang dibacanya. Namun entah sejak kapan tiba-tiba pandangannya menjadi tak fokus dan justru menampilkan seraut wajah tampan yang sudah tak asing lagi baginya.