Jangan lupa tinggalkan jejak dengan terus Vote dan komen untuk mendukung karya-karyaku yaa (人 •͈ᴗ•͈)
"Ikhlas itu bohong.
Yang benar adalah terpaksa lalu terbiasa."♡
"Nggak bisa, Ma. Besok Bumi ada jadwal, Bumi punya tanggung jawab disini." Lelaki itu duduk bersandar pada kursi kerjanya. Kepalanya menengadah menatap langit-langit berwarna putih bersih dihiasi lampu-lampu.
"Kamu pikir disini kamu nggak punya tanggung jawab?"
"Bumi sudah hubungi mereka tadi. Bahkan hampir setiap hari Bumi telepon Kamari —"
"— pokoknya besok kamu pulang!"
"Ma..."
"Nggak ada penolakan."
"Tapi Ma..."
"Jangan mencoba lepas tanggung jawab! Kamu nggak berpikir bagaimana jadinya kalau sampai Papa kamu gagal gara-gara kamu?!"
Kalimat itu lagi-lagi membuat Bumi menghela nafasnya panjang hingga kemudian mengiyakan permintaan Ratih.
"Iya. Besok Bumi pulang." Jawabannya membuat Ratih dengan cepat mengakhiri panggilan.
Hela nafas panjang kembali keluar dari mulut Bumi. Lelaki itu melempar kasar ponsel ke atas meja kerjanya, tangannya meraup wajahnya kasar.
Ini bukan kali pertama Ratih memintanya untuk meninggalkan pekerjaannya hanya untuk kembali ke ibukota. Melaksanakan sebuah tanggung jawab yang semestinya bukan menjadi urusannya. Jarak yang lumayan jauh tak membuat Ratih mengerti dirinya, justru perempuan itu rasanya terus membuat Bumi merasa semakin bingung dengan semua perlakuannya. Tetapi entah kenapa Bumi selalu sulit untuk menolak permintaan Ratih meski terkadang keinginan Ibunya itu sulit untuk dikabulkan dalam waktu singkat, bahkan pernah sekali ditengah malam — Ratih menghubunginya dan meminta Bumi untuk pulang saat itu juga hanya karena hal yang tidak begitu penting dan masih bisa dilakukan esok. Meski begitu — Bumi selalu berusaha untuk menuruti permintaan Ibunya, mungkin dengan ini — ia bisa membuat Ratih mau melihat ke arahnya. Hingga satu pesan masuk berhasil mengalihkan perhatiannya, sebuah pesan yang sudah Bumi tunggu-tunggu seminggu ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
RomanceDan akhirnya selalu ada batas dalam setiap perjalanan, dan selalu ada kata selesai untuk sesuatu yang dimulai.