Jangan lupa tinggalkan jejak kalian dengan Vote dan komen sebanyak mungkin ya.
Sebagai bentuk apresiasi untuk penulis (๑˙❥˙๑)"Tiada seorangpun yang mampu mengembalikan waktu dan memulai hidup baru, akan tetapi yang sekarang bisa dia lakukan adalah membuat awal baru agar mampu menggariskan akhir yang baru."
♡
Tuhan selalu memiliki caranya dalam mengungkap segala rahasia yang bahkan telah coba ditutup rapat-rapat oleh manusia. Meski telah berlalu selama berpuluh-puluh tahun rahasia itu ditutupi, selalu ada cara bagi Sang Maha pencipta itu membongkarnya. Mulai dari mempertemukan manusia-manusia yang saling bersangkutan, lalu memberikan rasa yang tak biasa dihatinya hingga ada hasrat untuk mengetahui lebih jauh lagi.
Tangan Bumi yang memegang sebuah kertas itu kini gemetar, sementara tangannya yang lain mengepal kuat diatas meja. Matanya memandang lurus pada kertas yang bagian ujungnya sudah remuk tak berbentuk.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa probabilitas Bumi Akhtar Samudera sebagai Ayah kandung biologis dari Kaivan Afkar Samudera adalah 99,99%.
"He's your son."
Mengangguk lemah, lelaki itu mengusap kasar wajahnya. Ada rasa lega karena dugaan yang sebelumnya tak berdasar itu kini jelas, namun ada rasa sesak — kenapa ia baru tahu sekarang setelah hampir sepuluh tahun berlalu. "Gue harus gimana?"
Menegakkan tubuhnya, Dion meraih botol minumnya sebelum mengumpat. "Tolol! Kemana aja lo selama 10 tahun kemarin? Bisa-bisanya tahu punya anak baru sekarang." Dokter spesialis kehakiman itu menggelengkan kepalanya heran.
Sejak awal pertemuan Bumi dan Kaivan — ia cukup terkejut saat melihat bahwa ada seseorang yang begitu mirip dengannya, tapi saat itu ia menduga bahwa setiap manusia didunia ini bisa saja memiliki persamaan wajah dengan seseorang yang tidak memiliki hubungan darah. Maka ia tepis prasangkanya.
Lalu, Tuhan seperti terus membuatnya memikirkan anak lelaki yang tak sengaja ditemuinya didekat rumah Shaka. Sikap anak lelaki itu menunjukkan rasa tak nyaman dengan gelagat yang seperti berusaha menghindarinya. Sebenarnya apa yang salah dengan dirinya? Sebagai seorang pediatri — tentu Bumi cukup peka dengan keadaan sekitarnya apalagi jika itu berhubungan dengan seorang anak.
KAMU SEDANG MEMBACA
FINE
RomanceDan akhirnya selalu ada batas dalam setiap perjalanan, dan selalu ada kata selesai untuk sesuatu yang dimulai.