SATU

4K 98 2
                                    

Haii readers tercintaa, apa kabar nii? Semoga baik baik aja yaa:)

Btw.. Happy reading!

                            ----

                            ----

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

01.00 A.M, Jakarta.

Aletheia Abraham Braxton. Gadis yang kerap dipanggil akrab dengan sebutan Theia, tengah berada dipojokan party. Ia merasa tidak nyaman disini, Theia bukan tipe orang yang suka pesta.

Namun Theia tak luput dari perhatian laki laki disekitar yang berlalu lalang akibat kecantikannya. Theia dianugerahi wajah bak porselen.

Ia memakan dessert dan ice cream, lalu minuman kaleng soda sebagai penutup. Setelah itu ia memainkan kaleng soda kosong tersebut dengan jenuh.

Selang beberapa jam, gadis tersebut memutuskan untuk meninggalkan party yang diselenggarakan oleh teman sekelasnya dalam rangka merayakan ulang tahun. Mereka berpesta dari malam hingga subuh, mengingat besok adalah tanggal merah.

Ada beberapa laki laki yang menawarkannya tumpangan, namun Theia tolak mentah mentah. Theia sudah tahu akan berujung kejadian apa jika ia menyetujuinya.

Perlu diingat, Theia adalah gadis yang pendiam dan tidak suka berinteraksi dengan makhluk lainnya, kecuali Ele. Dan jika saja bukan paksaan dari sahabatnya, Ele, dia tidak akan mau mengikuti pesta seperti itu.

-
02.50 A.M

Saat tiba diparkiran, Theia baru ingat bahwa ia datang menggunakan kendaraan Ele, sementara Ele sudah pergi entah kemana bersama pria yang tidak Theia kenali saat pesta berlangsung.

Theia yang sudah pasrah pun tidak ambil pusing, ia memilih untuk berjalan kaki pulang karena dirasa tak begitu jauh dari kostannya, terlebih sudah tidak ada taxi lewat dijam subuh seperti ini.

Saat sampai dipersimpangan jalan, Theia dapat melihat dengan jelas seorang lelaki baru saja terpental dari motornya, lalu tersungkur.

Theia yang melihat itu seketika blank. Ia masih shock, hingga beberapa saat ia berlari kearah lelaki itu dan memangkunya, lalu berusaha menyadarkannya.

Tiba tiba lelaki itu mengelus wajahnya "pretty angel like you can't go to hell with me." Katanya sembari tersenyum manis, senyuman yang dapat memabukkan siapa saja yang melihatnya.

Tak lama, lelaki itu pingsan didekapannya. Theia menyerngit. "Cowo aneh, bicara hal gak masuk akal disaat seperti ini." Batinnya.

Theia pun segera membopong lelaki itu dengan susah payah ke trotoar, sebelum mereka berdua akan tertabrak oleh kendaraan yang berlalu lalang. Ia pun membuka ponselnya, menghubungi rumah sakit untuk segera mengirimkan ambulan.

Setelah ambulan datang, ia pun memilih untuk ikut ke rumah sakit, setidaknya hingga keluarganya datang. Akhir akhir ini ia menjadi seorang yang sangat baik hati, mungkin Theia sudah tobat.
___
Rumah Sakit Dirgantara.

Setelah luka lelaki itu diperban dan diinfus, lelaki itu dipindahkan ke brankarnya di kamar 308.

Theia pun memasuki ruangan itu dengan perlahan. Menghampiri lelaki itu, ia menatap lelaki yang sedang terpejam damai itu sekilas.

Satu kata yang terlintas dikepalanya saat itu adalah 'tampan'. Wajahnya bak dewa yunani kuno.

Tidak lama, ia kembali ketujuan awalnya, Theia merogoh jaket dan kantung celana lelaki tersebut berharap menemukan ponsel untuk menghubungi orang terdekatnya.

Ia menemukannya. Ponsel keluaran terbaru, berlogo apel digigit. Ponselnya tidak dipassword, segera ia membuka whatsapp dan mencari kontak siapapun.

Ia memilih untuk mengechat kontak bertuliskan '❤️'. "Pasti pacarnya." Lalu mensharelocknya lokasi terkini.

Alaistar : 📍sharlocked location.
Alaistar : dateng kesini, kamar 308. Fyi, orang ini kecelakaan
Alaistar : gue orang yang nolongin dia, tagihan udah gue bayar setengah. Bilang aja atas nama Aletheia Abraham B buat bayar setengahnya lagi.

 Bilang aja atas nama Aletheia Abraham B buat bayar setengahnya lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALAISTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang