LIMA

3.9K 108 1
                                    

Haloo readers, apa kabar?

Btw, boleh dibantu votee yaa kaka2 cantik n ganteng ❤️

And yeaa, happy reading...

                         📍📍📍

                         📍📍📍

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ugh.

Theia mengerjapkan mata, menyeimbang cahaya yang masuk ke matanya. Cahaya matahari menembus jendela kostannya. Jendela tersebut tidak tertutup dengan gorden yang tersibak.

Huh? Theia sudah memastikan bahwa ia telah menutupnya semalam setelah bersenang senang dengan Ele.

Theia pun berusaha untuk tetap positif thinking, mungkin ia memang belum menutupnya. ia pun bangkit dan melakukan stretching, tubuhnya terasa begitu pegal.

Setelah selesai, ia pergi untuk membersihkan dirinya, lalu menyiapkan seragam sekolahnya. Saat memakai seragamnya, Theia menatap pantulan dirinya di kaca.

Ia terlihat kebingungan, ada beberapa bercak merah di tulang selangkanya, dan didekat dadanya.

Lagi lagi Theia berpikir negatif, namun ia merasa tidak pernah melakukan hal itu dengan lelaki manapun.

'Digigit sama serangga yang masuk lewat jendela kali ya?' Mengingat tadi jendela kostannya terbuka.

Theia pun memilih untuk menyiapkan segala keperluannya nanti disekolah lalu memasukkannya kedalam tas.

Sudah jam 07.00. Sebentar lagi ia akan telat.

Ia pun menutup pintu kamarnya dan turun kebawah. Dengan segera ia memesan ojol menggunakan ponselnya. Ia akan telat jika berjalan dari kostannya menuju sekolah.

-
SMA BINANTARA.

Hari ini adalah hari senin, sekolah Binantara akan mengadakan upacara bendera yang dilakukan setiap minggunya. Theia hampir saja telat, ia tiba dua menit sebelum upacara dilaksanakan.

Theia berada dibarisan paling depan, ia merasa gugup karena diperhatikan oleh banyak kakak tingkatnya. Biasanya ia akan memilih dibarisan belakang jika ia tidak telat seperti sekarang.

Krucukk

Theia gadis bodoh. Ia lupa untuk sarapan. Sekarang perutnya keroncongan dan maagnya kambuh.

Theia sangat amat pening, terlebih lagi teriknya matahari membuatnya berkunang kunang. Semakin lama, penglihatan Theia semakin buram, hingga ia benar benar kehilangan kesadarannya.

Brukkk.

Seorang lelaki yang sedari tadi menatapnya lekat, berubah menjadi tatapan yang berkilat marah, saat melihat Theia pingsan. Dia, Alaistair.

Alaistair dengan sigap berlari menghampiri Theia. Mengecek kondisi perempuannya, muka Theia terlihat sangat pucat. Lelaki itu memutuskan untuk membawanya ke UKS dan menggendong Theia ala bridal style.

Sesampainya di UKS, Alaistair memaksa petugas pmr yang berada disana untuk keluar dari ruangan tersebut. Sebelum itu, Alaistair membaca name tag laki laki yang terlihat seperti perempuan tersebut, ternyata anak kelas 10.

"Dafa, siapin obat buat dia, habis itu lo keluar. Lo ngeganggu ketenangan Theia gue." Alaistair berkata dengan penuh penekanan, sambil bersedekap dada hingga otot bisepnya terbentuk dengan jelas.

Petugas pmr itu pun hanya menundukkan kepala karena takut akan tatapannya. "I-iya kak, bentar aku siapin obatnya buat kak Theianya dulu."

Setelah menyiapkan segala obat dan keperluan gadisnya, petugas pmr tersebut kabur terbirit birit karena takut seruangan dengan Alaistair. Alaistair benar benar mengerikan.

Alaistair pun duduk disamping brankar Theia dan menatapnya penuh kilatan obsesi, ia tersenyum, bahkan kadang tertawa sembari mengusap wajahnya yang terlihat sangat kecil ditangan Alaistair.

Alaistair menatap setiap inci muka Theia dengan intens. Ia merasa tergiur untuk menyakiti gadisnya, dan pada perasaan yang sama, ia juga ingin melindungi gadisnya.

Ia tidak dapat mengontrol emosinya pada Theia yang menggebu gebu.

"Arghh, lo cantik banget sayang, gue bisa gila dibuat sama lo. Bahkan, gue gak rela kalau harus berbagi kecantikan ini dengan orang lain, lo cuma buat gue seorang." Mengelus leher Theia, yang lama lama menjadi sebuah cekikan.

" Mengelus leher Theia, yang lama lama menjadi sebuah cekikan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALAISTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang