EMPAT

4.5K 90 0
                                    

Hai guys, aku mau memperkenalkan sahabatnya Aletheia, AKA Ele.

Jihyo as Eleanor Bijoux Houtman, 17 tahun, single tapi htsnya puluhan 🐊

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jihyo as Eleanor Bijoux Houtman, 17 tahun, single tapi htsnya puluhan 🐊

Happy reading:)

                        🐧🐧🐧

Disinilah Theia sekarang, ia sedang berada di kafe milik sahabatnya, Ele

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Disinilah Theia sekarang, ia sedang berada di kafe milik sahabatnya, Ele.
Kira kira shiftnya sekitar 3 jam lagi, waktu sudah menunjukan pukul 7 malam.

Suara lonceng kafe berbunyi, menandakan ada seseorang yang baru saja masuk. Itu Ele, orang yang kemarin meninggalkannya sendirian di club. Ia masih sangat kesal dengan Ele.

"ALEEE, kamu kemarin pulang naik apa? Maafin aku yaa, aku lupa kalau ngajak kamu ke pesta." Ya, Ale adalah panggilan sayang yang dibuat oleh Ele untuk Theia.

Theia menatap Ele serius. "El, kalau memang lo gabisa nganter gue pulang, harusnya lo kabari gue, jangan seenaknya ninggalin gue. Kalau dari awal begini gue juga gabakal mau dateng ke pesta itu."

"Ale, lo marah banget sama guee? Marah doang atau marah bangettttt?" Tanya ele dengan puppy eyes andalannya.

Theia memutar bola matanya malas. "Gue marah banget El, kalau boleh juga gua cekek sekarang."

"Heh enak aja, leher sexy gini mau lo cekek. By the way, Ale, ayo tutup kafe lebih awal, gue mau ngajak lo jalan sebagai permintaan maaf gue."

"Lo memang rubah licik, Le. Lo selalu buat gue kesusahan buat nolak tawaran lo." Mereka pun tertawa lepas dan mengisengi satu sama lain.

Theia pun akhirnya tersadar, masih ada satu pelanggan yang setia berada dipojok kafe sejak 2 jam yang lalu.

Theia menatap pelanggan lelaki itu dalam diam, lelaki itu balik menatap Theia dengan senyuman smirk andalannya. Theia menyerngit, lelaki itu, terasa tidak asing.

Tepukan dibahunya menyadarkan dirinya. Ele menatap Theia dengan aneh. "Lo kenapa malah tatap tatapan ama pelanggan itu? Kaya drama drama India aja njir."

"H-hah? Ga kok, gue tadi lagi bengong aja, kebetulan ngarah ke dia." Alibi Theia. Ia menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Yaudah, gue urus pelanggan itu dulu, biar kita bisa clossingan." Ele pun menghampiri lelaki yang setengah mukanya tertutup oleh tudung hoodie.

"Kak, maaf mengganggu, tapi sebentar lagi kami akan clossingan karena ada urusan mendadak. Kakaknya sudah boleh pulang ya."

Lelaki itu yang sedari tadi menatap Theia dari ekor matanya, beralih menatap tajam Ele. Lelaki itu langsung pergi begitu saja, meninggalkan makanan dan minuman yang dipesannya.

Semuanya masih utuh, lelaki itu tidak menyentuh makanan tersebut sama sekali. Ele hanya menghela nafas, ia sudah terbiasa meladeni berbagai macam pelanggan, dari yang ramah hingga menyebalkan seperti tadi tentunya.

Ia pun memilih untuk membantu Theia yang sedang membersihkan meja.

_

Setelah selesai, mereka berada diparkiran kafe dan berjalan menuju mobil Ele. Hari ini mereka akan pergi bermain Billiard, dengan alasan refreshing.

Sayangnya, mereka tak sadar, ada sepasang mata yang menatapnya begitu lekat, seperti predator yang telah menemukan mangsanya.

Sayangnya, mereka tak sadar, ada sepasang mata yang menatapnya begitu lekat, seperti predator yang telah menemukan mangsanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ALAISTARTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang