3.

198 20 4
                                    

Bab III: "Minta Maaf"

.
.
.
.

Genre: Bl, BxB, Friendship, Family, Au.

.
.
.
.

(Author POV)

-

"Joo-Joonie marahh??" Seokjin menatap takut-takut pada NamJoon yang masih mengeraskan wajahnya di kursi kemudi, menjalankan mobil mereka dengan kecepatan penuh.

"Jooniee pelan-pelan~ jangan cepat cepat, Jinnie takut.." Lirih nya lagi, berusaha mendapatkan atensi NamJoon yang masih diam.

"Joon-"

"Diam Kim Seokjin! Aku sedang tidak ingin diajak bicara!" Seokjin tersentak kecil. Mata nya berkaca-kaca dengan kepala yang tertunduk, melirik kearah NamJoon yang kembali diam dengan nafas memburu.

NamJoon memang sedang marah, dilihat dari cara ia memanggil Seokjin dengan nama lengkapnya, karena NamJoon selalu melembutkan panggilannya pada Seokjin dan menggantikan nama nya menjadi Jinseok ataupun memanggilnya dengan panggilan sayang.

Akhirnya, disepanjang jalan Seokjin hanya terdiam dan tidak ingin mendapatkan atensi dari NamJoon lagi. Ia hanya diam membiarkan NamJoon untuk meredakan amarahnya disana, tidak tau apa salahnya hingga NamJoon bisa semarah itu padanya.

NamJoon menghela nafas pelan, melirik kearah Seokjin yang menunduk lalu mengumpat pelan dalam hatinya. Memelankan kelajuan mobilnya dan sadar jika sejak tadi ia sudah melampiaskan amarah nya pada orang yang salah.

Berkali-kali ia mengumpat pada dirinya sendiri karena sudah tidak sengaja membentak kekasihnya, padahal ia tau kalau Seokjin tidak bisa dibentak sama sekali karena Seokjin memiliki trauma masa kecil dengan bentakan seperti itu. Ia mengutuk dirinya berkali-kali dan melirik kearah ekspresi Seokjin yang sudah sangat ketakutan terhadapnya.

Mobil itu berhenti, tepat di depan Mansion pribadi yang NamJoon bangun atas nama nya, karena mereka tidak jadi pergi ke cafe yang di bilang, keadaan sedang tidak mendukung soalnya :v.

Seokjin segera melepaskan seatbelt nya sendiri lalu turun dari mobil dengan cepat, berlari kedalam Mansion meninggalkan NamJoon yang masih berada didalam mobil.

"Yaishh, habis kau Joon" Gumamnya frustasi. Segera melepaskan seatbelt lalu berlari menyusul Seokjin kedalam Mansion setelah memarkirkan mobil nya di parkiran Mansion.

NamJoon mengedarkan pandangan nya keseluruh ruangan Mansion nya, mencari atensi Seokjin yang sudah masuk duluan kedalam sini. Ia menemukan Seokjin memeluk Hoseok yang ternyata sedang berdiam diri di ruang tamu Mansion. Ia menaikkan alisnya lalu berjalan pelan.

"Jinnie kenapa, hm? Waee aegii?" Hoseok mengelus lembut punggung Seokjin yang sedang duduk memeluk dirinya, anak itu memeluk Hoseok dengan erat, menyembunyikan wajahnya pada dada bidang Hoseok yang berada diatas sofa. NamJoon mendengus.

"Hiks hiks, Ji-Jinniee nda mau sama Joonie hiks Joon marah hiks ta-takut Hyung~ hiks hiks" Hoseok mengangguk-angguk sambil terus mengelus tubuh Seokjin. Anak itu sudah sesegukan di pelukan nya.

"Nanti Hosiki marahi nee? Berani sekali Joonie marah pada bayi Hosiki eoh??" Seokjin mengangguk patah-patah. Menangis puas hingga ia tertidur di pelukan Hoseok, dan sampai saat itu NamJoon masih melihati mereka dari jarak yang lumayan jauh.

King of Mafia Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang