.
.
.
.
.
Sunghoon menyadari bahwa suasana nya menjadi lebih canggung dari sebelumnya. Dia tidak tau tujuan ayah Heeseung berkata seperti itu. Bahkan bunda Heeseung menjadi diam sambil menatap sang suami.
Heeseung berdecak kesal, dia menatap orangtua nya dengan jengah karena tiba tiba suasana jadi sunyi dan canggung.
"Emang kenapa sih sama Sunghoon?" tanya Heeseung.
Heeseung menatap bundanya yang masih saling tatapan dengan ayahnya. Ayah Heeseung menganggukan kepala kepada sang bunda.
"Bunda" panggil Heeseung karena kunjung tidak mendapat jawaban dari bundanya.
"Kamu ingat 2 tahun yang lalu?" tanya sang bunda.
Heeseung berpikir sejenak untuk mengingat 2 tahun yang dimaksud bundanya.
"Yang mana?" tanya Heeseung.
Bunda menghela nafasnya, dia menatap suaminya agar laki laki itu saja yang membicarakan.
"Anak temen bisnis ayah yang mau di jodohkan dengan kamu" ucap sang ayah yang membuat Heeseung melirik Sunghoon, sedangkan Sunghoon menatap kearah dirinya juga.
"Kan aku udah bilang gamau" ucap Heeseung.
"Lagian ayah bikin perjanjian sama aku juga, sekarang ayah harus menepati perjanjiannya" lanjut Heeseung.
"Dengerin ayah dulu" ucap sang ayah dengan sedikit penekanan.
"Gamau, kalo pembicaraan ayah suruh aku putus sama Sunghoon. Aku gamau!" ucap Heeseung yang berdiri dari posisi duduknya.
Sunghoon menatap Heeseung yang berdiri pun mulai berdiri. Sunghoon memegang lengan Heeseung, sebenarnya dia tidak ingin berada disini mendengar pembicaraan keluarga Heeseung. Tapi tidak sopan juga pergi disaat seperti ini, Sunghoon tidak tau permasalah apa yang terjadi dengan kekasihnya.
Sebenarnya Sunghoon sedikit terkejut saat mengetahui Heeseung sudah di jodohkan 2 tahun yang lalu. Jauh di lubuk hatinya terasa sangat sakit saat mendengar itu. Padahal baru saja dia menjadi kekasih Heeseung dan sekarang harus kandas karena Heeseung sudah di jodohkan.
"Duduk" ucap sang ayah yang penuh dengan penekanan.
"Gamau, ayo kita pergi aja" ucap Heeseung yang kembali menggenggam tangan Heeseung dan melangkah menjauhi ruang tamu rumahnya.
"Heeseung, duduk" ucap sang ayah yang kembali dengan nada bicara menekan.
Sunghoon menghentikan langkahnya dan memegang tangan Heeseung. Sunghoon tidak ingin terjadi pertengkaran antara Heeseung dan ayahnya.
"Ka, kita duduk lagi aja ya?" ucap Sunghoon.
"Kaka gamau, kita pergi aja dari sini" ucap Heeseung yang melangkah menarik tangan Sunghoon untuk pergi dari rumahnya.
"Hoonie gamau, kaka selesaikan masalah ini dulu baru boleh pergi" ucap Sunghoon menahan tangan Heeseung yang menggenggam tangannya.