.
.
.
.
.
Sunghoon sedang duduk di ruang tamu apartemen Jay sambil memakan pizza yang di berikan Heeseung. Sunghoon sedang menonton film di tv sambil menunggu Jay pulang. Sunghoon sebenarnya ingin mengajak Jungwon main kesini namun dia takut kakanya akan marah karena pacarnya berada di apartemen miliknya.
Sunghoon menghela nafas sambil menatap pizza yang masih banyak. Perutnya sudah kenyang karena makan 5 buah potong pizza. Sunghoon menatap jam dinding yang menunjukan pukul 9.
Sunghoon mematikan tv dan menutup bungkusan pizza. Sunghoon membawa bungkusan pizza ke dapur apartemen Jay. Sunghoon meletakan pizza tersebut didalam kulkas.
Sunghoon melangkah masuk kedalam kamarnya. Sebelum tidur Sunghoon pergi ke kamar mandi untuk cuci muka dan sikat gigi. Sunghoon merebahkan dirinya di kasur setelah selesai dari kamar mandi, ia tidak bisa tidur jadi mulai memejamkan matanya agar dia segera masuk kedalam mimpi.
.
.
.
.
.
Riki menatap isi kulkas Heeseung yang penuh dengan minuman dan snack. Riki dari tadi sedang mencari snack kesukaan dia tapi tidak menemukannya. Riki kembali duduk di sofa Heeseung sambil menekuk wajahnya.
Jay menatap si bungsu yang sedang menekuk wajahnya setelah dari dapur.
"Lo kenapa ki?" Jay.
Riki tidak menjawab perkataan Jay, ia menatap Heeseung yang berada di samping kanannya.
"Bang lo lupa beli snack kesukaan gua yaa?" Riki.
"Cari dulu di kulkas sana." Heeseung.
Heeseung tidak menatap Riki karena dirinya sedang bermain ps dengan Jake.
"Ga ada."
"Adanya snack kesukaan bang Jay sama Taki." lanjut Riki.
Jay yang sedang minum menatap Riki.
"Hah? Snack kesukaan gua?" Jay.
"Bohong lo ya? Mana mana gua mau." Taki langsung melesat ke dapur Heeseung.
Riki menatap Heeseung dengan kesal.
"Masa snack kesukaan gua ga ada sih." Riki.
"Makan aja apa yang ada ki." Heeseung.
"Emang siapa yang beli dah?" Taki kembali dari dapur dengan membawa beberapa snack di tangannya.
Jay mengambil satu snack dari tangan Taki.
"Lah bener, snack kesukaan gua." Jay.
"Adeknya Jay." Heeseung.