Revealed

184 25 29
                                    

🍹My Young Slut🍹

Kalo komennya lancar, up-nya juga cepet🥰

°°°

Tangan kanan Jimin berpindah ke belahan paha Jina. Mengusap disana, sementara bibirnya masih melumat bibir atas, bawah Jina bergantian.

Mengalung kedua tangan Jina di leher Jimin, membalas lumatan-lumatan yang pada awalnya lembut, kini terasa panas dan semakin bergairah.

Sama-sama saling memejamkan mata, Jina tidak sadar jika Jimin sudah membuka kancing demi kancing kemejanya.

Di saat Jimin membuka kancing ketiga, Jina membuka mata dan jatuh seketika tatapannya yang sayu itu ke dada bidang Jimin yang terdapat bercak merah, sedikit agak keunguan.

“Bekas apa ini?” Jina heran, ia usap bercak merah itu.

Diam, Jimin tidak langsung menjawab karena ia baru saja ingat, bahwa tadi malam Doona mungkin sudah memberikan banyak tanda di dada, dan di area kulit lainnya.

“Ii-ini, bekas alergi. Iya, aku alergi kacang dan tadi malam tidak sengaja memakannya,” alibinya.

Jina tidak bodoh soal itu, jelas ia tahu bercak merah yang ada di dada Jimin bukanlah alergi, pikir Jina yakin tanda itu semacam bekas hisapan.

Bangkit Jina dari kukungan Jimin, lalu duduk menyerong ke arah kekasihnya yang seharian ini membuat mood Jina buruk.

“Kau tahu, kan, aku tidak suka dibohongi?”

Apa yang Jina katakan kontan membuat Jimin takut, takut jika semua yang tidak ia inginkan terjadi.

“Sayang, apa yang kau pikirkan? Kau masih tidak percaya dengan tanda merah ini? Kau berpikir aku selingkuh darimu?” Jimin justru bertubi-tubi bertanya, terlihat jelas jika wajah Jimin khawatir.

“Aku hanya takut saja. Terlebih selama enam bulan ini, kau belum pernah mengenalkanku pada orang tuamu.”

Lekas Jimin menggenggam jari-jari Jina lembut. “Secepatnya, aku berjanji. Tolong jangan berpikir yang tidak-tidak tentangku.”

Curiga, Jina merasakan ada yang Jimin sembunyikan. Entah itu apa, ia merasa jika Jimin tidak jujur.

Tak ingin semakin larut dalam kecurigaan Jina terhadapnya, Jimin memilih untuk menarik Jina masuk ke dalam pelukannya. Jujur saja, rasanya Jimin kian takut jika apa yang ia sembunyikan selama ini diketahui oleh kekasihnya.

Jelas Jimin sadar apa yang sudah ia lakukan saat ini. Menduakan istrinya, dan menjadikan Jina sebagai simpanannya tanpa Jina sendiri tahu.

Saat ini, Jimin ingin egois. Melepaskan salah satu wanita yang ia cintai sungguh Jimin belum bisa. Selama delapan tahun Jimin memiliki Doona, itu tidak akan mudah untuk melepaskan atau bahkan menceraikannya.

Dan Jina, wanita yang ia kenal dan cintai selama enam bulan lebih. Jimin salah, karena telah hanyut dalam pesona gadis muda yang membuatnya jatuh cinta di saat pandangan pertama.

Jimin sadar diri penuh. Tapi melepaskan Jina yang notabenenya adalah kekasih gelap juga tidak bisa ia lakukan. Mengingat ia begitu mencintai Jina.

Salahkah jika Jimin ingin memiliki dua wanita sekaligus? Atau dosakah jika ia sudah kehilangan kendali terhadap kesetiannya sendiri?

Susah bagi Jimin untuk tidak jatuh ke dalam pesona Jina. Wanita lembut yang ia temui waktu pertama kali saat satu pesawat dan duduk tepat disebelahnya.

Hingga waktu itu Jina tertidur di pundaknya, dan saat itu pula Jimin merasa bahwa cintanya tidak lagi bisa utuh untuk Doona. Cintanya kini terbagi, antara untuk Jina, dan istrinya yang telah hidup bersamanya selama tujuh tahun lebih.

My Young SlutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang