Apartmen

158 24 32
                                    

🍹My Young Slut🍹

°°°

Aku akui ini semua salahku ... aku janji akan menebus semua kesalahanku, jadi kembali lah padaku, jika kau tidak ingin aku memisahkanmu dengan bayi kita.”

Aku tidak mungkin kembali padamu, Jim! Status kita sudah berbeda.”

“Pilihanmu cuman satu. Kembali padaku, atau siap kehilangan bayi yang kau kandung.”

Pilihan yang begitu sulit. Jina tidak mungkin melakukan hal gila dan bodoh seperti itu, memilih untuk kembali bersama Jimin sedangkan mereka sudah sama-sama menikah.

Jina masih waras, tapi mungkin pikiran Jimin lah yang patut di pertanyakan. Mengapa lelaki itu seolah tidak peduli dengan keluarga kecilnya? Kanapa terus saja kekeh ingin Jina agar tetap jadi miliknya, kanapa?

Sungguh, Jina tidak mengerti dengan jalan pikiran Jimin.

“Aku tidak menyangka, jika kau menerima Doona begitu saja untuk menjadi anggota baru kita,” mulai Jira yang duduk di depan Jina.

Seketika itu pula lamunan Jina buyar.

Kini, keduanya sedang duduk di sofa ruang tengah sambil menikmati teh hangat. Tadinya Jina tidak ingin mendatangi rumah orang tuanya, namun karena Jira maminta dan agak mamaksa, mau tidak mau Jina mengiyakan.

“Jadi Ibu menyuruhku kemari hanya ingin membicarakan soal itu?”

Jujur, Jina tidak begitu mempermasalahkan Doona yang sudah resmi menjadi anggota baru di arisan mereka.

“Aku mempunyai firasat buruk terhadap istri mantan kekasihmu itu. Dia sepertinya mempunyai niat tidak baik, dan itu aku rasa mengarah padamu,” ungkap Jira mengutarakan isi hatinya.

Tersenyum Jina mendengarnya.

“Aku memang tidak mengenal dekat dengan Doona. Tapi aku tidak pernah berpikir sejauh itu,” sahut Jina tak sama sekali berpikir aneh-aneh.

“Tetap saja, kau harus waspada dengannya. Bisa saja Doona memiliki niat buruk atau bahkan mencelakaimu.” Jira tampak begitu khawatir.

Jina tersenyum, menaruh gelas tehnya kembali ke atas meja setelah tadi ia minum.

“Sejauh ini, Doona menurutku baik-baik saja. Kami pernah bertemu satu kali sebelum kemarin di tempat arisan Bibi Ina.”

Spontan Jira terkejut.

“Bertemu dengannya? Kau yakin menilai Doona itu baik padahal kalian baru bertemu satu kali?” Sungguh, Jira benar-benar meragukan Bae Doona.

Terlebih, kan, Jina pernah menjalin kasih dengan suami Doona. Bisa saja bukan Doona mempunyai alasan yang tidak baik di balik kehadirannya yang begitu tiba-tiba.

“Ibu tidak perlu khawatir, aku yakin Doona tidak akan pernah berani mencelakaiku, ataupun pada bayiku,” ujar Jina sembari mengelus perutnya.

“Tetap saja kau harus berhati-hati, aku tidak ingin mendengar berita buruk apa pun tentangmu, setelah keputusanmu tadi menerima Doona menjadi anggota baru kita.”

My Young SlutTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang