🍹My Young Slut🍹
°°°
Siang ini Jina berinisiatif untuk memeriksa kandungannya. Pergi naik mobil sendiri karena ia tidak ingin merepotkan Jihwan terus-menerus.
Kehamilan yang pada awalnya tidak ia inginkan, sekarang malah membuat Jina selalu mengkhawatirkan kesehatan bayinya di dalam sana.
Bahkan Jina kini sudah mulai menjaga pola makannya. Seperti lebih mengutamakan gizi dan mengonsumsi buah-buahan yang banyak vitamin, agar bayinya nanti tumbuh dengan sehat dan kuat
Rasa sayang dan cinta mulai tumbuh dengan sendirinya. Meski nanti yang akan jadi ayah untuk bayinya bukanlah Jimin, namun Jina akan coba menerimanya.
Dan berusaha keras lagi untuk melupakan mantan kekasihnya itu. Walaupun sebenarnya itu amatlah sulit.
Melihat kedai gulali di pinggir jalan, Jina spontan menghentikan mobilnya. Lekat Jina menatap ke kedai yang sedang melayani beberapa pembeli anak kecil.
Entah mengapa Jina merasa ingin memakan gulali manis itu. Sangat ingin malahan sampai Jina nekad turun dari mobil lalu ikut mengantre.
Hingga gilirannya, lekas Jina mengatakan-
"Satu saja, tapi gulanya yang warna ungu ya.'' Sungguh, Jina sendiri heran mengapa ia begitu ingin menikmati gulali manis siang ini.
Membasahi bibirnya beberapa kali, Jina juga memerhatikan lekat pembuatan gulali yang sedang di olah pada mesin khusus.
"Ini, pesananmu, nona," ujar si penjual wanita yang kira-kira umurnya sudah lebih dari lima puluh tahun.
"Terima kasih, ambil saja kembaliannya." Jina langsung pergi meninggalkan kedai tersebut.
Sampai-sampai penjual gulali manis tadi berteriak, "Terima kasih banyak, nona. Semoga hari-harimu selalu menyenangkan."
Jina membalas dengan sunggingan senyum, kemudian ia masuk mobil, menikmati gulali manisnya dengan lahap.
"Uhm, kenapa ini sangat enak sekali?" ujar Jina sembari memejamkan mata, merasakan gulali kapas yang meleleh di dalam mulutnya.
Sebenarnya Jina tidak terlalu suka manis, namun entah mengapa sekarang ia justru ketagihan memakan gulali manis sampai habis tidak tersisa.
"Apa ini yang dinamakan ngidam wanita hamil?"
Jina mengelus perutnya lembut.
"Aku akan membelinya lagi nanti.'' Kemudian Jina melanjutkan perjalanan menuju rumah sakit.
Terparkir sudah mobil Jina. Turun dari mobil dengan segera, lalu masuk ke gedung kesehatan yang sudah dipenuhi oleh beberapa pasien yang sedang mengantre.
Namun karena Jina dan Suzy sudah ada janji, maka dari itu Jina lebih dulu menghampiri meja resepsionis medis.
"Selamat siang nyonya, dengan kami disini, ada yang bisa kami bantu?"
"Aku Ahn Jina, salah satu pasien dr. Bae. Aku juga sudah memiliki janji siang ini."
"Baik, tunggu sebentar kami akan memeriksanya di daftar janji."

KAMU SEDANG MEMBACA
My Young Slut
Roman d'amourJika boleh memiliki dua wanita? kenapa cuman harus memilih salah satu? Oh, God. pemikiran yang amat sangat bodoh.